Jakarta -
Dahulu, mungkin Bunda sering melihat sosokÂ
Peggy Melati Sukma di sinetron. Kini, sosok yang tadinya berambut pendek dan berpakaian seksi berubah 180 derajat. Ia melakukan hijrah dan lebih nyaman dipanggil Khadija ketimbang Peggy Melati Sukma.
Wanita kelahiran Cirebon itu mantap mundur dari dunia keartisan dan melepas segala atribut duniawinya. Baginya, hijrah membuatnya harus kembali pada keyakinannya. Ia percaya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum jika tidak melakukan suatu perubahan.
"Kalau ditanya kemudian dalam hidup saya, saya harus hijrah? Pertama, saya harus kembali kepada keyakinan ada kehendak Allah di sana tentu saja, tapi kehendak Allah ini akan terjadi sesuai dengan apa yang sesuai dengan dalil-dalilnya, Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sehingga ia melakukan perubahannya sendiri dan hanya doa yang mengubah takdir," tutur Peggy Melati Sukma yang kini dipanggil Khadija, dilansir
detikcom.
Ia menyebutkan faktornya berhijrah yakni perjuangan mujahadah, jihad berjuang melakukan perubahan, dan kedua doa. "Apakah doa dari diri kita sendiri, sedangkan kita dari dalam keadaan jahiliah, gaul, lupa diri, kemudian ada doa-doa lain yang kemudian terarah kepada kita yang mendoakan kita, bisa jadi orang terdekat kita," sambungnya.
Khadija (Peggy Melati Sukma) pun yakin doa yang sangat kuat ditujukan padanya berasal dari sang ibunda. Saat itu, ia berada di puncak popularitas. Ia merasa, gaya hidup membuat keimanannya semakin terkikis. Sang bunda tak pernah berhenti mendoakannya untuk bisa berada di jalan yang diridai Allah.
 Peggy Melati Sukma atau Khadija / Foto: Instagram/PeggyMelatiSukmaKhadija |
"Saya punya periode maaf begajulan banget ya saya menyebutnya, sehingga itu momentum di mana orang tua saya, keluarga saya, khususnya ibu saya, punya perasaan yang berat ya sedih," ungkap Khadija (Peggy Melati Sukma) yang dulunya terkenal dengan kargon 'pusiiing'.
"Melihat bahwa anaknya hidup dalam keadaan ya sukses, berhasil, kaya, dan seterusnya. Tapi pergaulannya dan kedekatan keimanannya terkikis. Padahal saya datang dari latar belakang keluarga yang kenal dengan agama. Inilah dunia," lanjutnya.
Wanita 41 tahun yang kini fokus berdakwah itu juga mengaku sang bunda tak segan untuk memarahinya. Itu dilakukan semata-mata mengingatkannya. Ibunda sendiri tak mau memaksa Khadija (Peggy Melati Sukma) berubah. Si ibu berdoa agar Allah memberi hidayah pada putrinya
"Beliau selalu mengatakan 'Saya melakukan ini bukan karena saya benci sama kamu karena biar bagaimana kamu adalah anak saya. Apapun yang kamu lakukan adalah anak saya. Tapi saya adalah hambanya Allah, saya mesti bertanggung jawab pada Allah. Jadi ini caranya saya bertanggung jawab pada Allah. Tapi kamu mau berubah apa tidak, biar aja Allah nanti yang tentukan'," kenangnya.
Sampai sekarang, Khadija (Peggy Melati Sukma) percaya proses hijrahnya tak luput dari doa sang ibunda. Saat ini ia mengelola Yayasan Khadijati Saliha atau Khadijatee Foundation. Ia juga sudah menulis tujuh buku bernuansa Islami.
Setiap ibu menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Seperti hubungan Khadija (
Peggy Melati Sukma) dan ibunda. Soal hubungan ibu dan anak perempuan. Meskipun hubungan ibu-anak sering terdengar ideal dalam pikiran kita, dalam kenyataannya, hubungan itu sering kali rumit dan bahkan sangat rumit. Hubungannya juga sangat bervariasi
"Ada perbedaan budaya dalam bagaimana ibu dan anak perempuan berhubungan satu sama lain ketika kita bertambah tua. Setiap hubungan antara ibu dan anak berubah seiring waktu," kata psikoterapis F. Diane Barth, L.C.S.W dikutip dari
Psychology Today.Kata Barth,Â
hubungan ibu-anak yang sudah rusak cenderung tak bisa diperbaiki. Untuk itu sebisa mungkin ibu dan anak perlu menjaga hubungan yang sehat dan positif. Menjaga hubungan bisa dengan bantuan keluarga atau bisa berkonsultasi ke ahlinya.
Putra Almarhum Uje, Abidzar punya impian besar bersama mendiang ayahnya, Bun. Simak ceritanyaÂ
di sini.Simak juga cerita Peggy Melati Sukma saat didivonis tumor melalui video berikut:
[Gambas:Video 20detik]
(aci/rdn)