Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Pengalaman Naik Becak di Korea Rp115 Ribu Per 30 Menit, Seperti Apa Sensasinya?

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Selasa, 05 Jul 2022 17:15 WIB

Becak Korea
Foto: YouTube Sese and Jun

Anak-anak akan merekam momen menyenangkan dalam hidupnya. Untuk itu sudah menjadi tugas orang tua untuk membuat memori tersebut agar kelak dikenang anak hingga mereka besar nanti. Salah satu pengalaman masa kecil yang mungkin anak-anak Indonesia masih ingat adalah naik becak.

Bicara soal becak, ternyata tak cuma di Indonesia ada becak, lho. Di Korea Selatan, juga ada becak, Bunda. Sese, bunda asal Medan yang tinggal di Korea bersama keluarganya membagikan pengalamannya naik becak melalui vlog di YouTube.

HaiBunda sudah mengontak pemilik akun Sese dan Jun, juga diizinkan menulis pengalaman mereka. Dalam vlognya, suami Sese, Jun mengajak anaknya untuk naik becak di taman. Sese pun awalnya terkejut karena tak menyangka bahwa di Korea Selatan juga ada becak.

Becaknya itu tersedia di taman, Songdo Central Park, Bunda. Tak cuma becak, tersedia beberapa transportasi untuk dinaiki di sana seperti sepeda dan sepeda tandem.

Untuk harga sewa becak berkisar 10 ribu won atau kurang lebih Rp115 ribu dengan durasi sewa 30 menit. Sementara, jika ingin menyewa selama 10 menit, seharga 3.000 won atau kurang lebih Rp34.500.

Untuk sepeda tandem, harganya jauh lebih murah. Tarifnya 15.000 won atau Rp172 ribu per 60 menit dan 2.500 won atau Rp28 ribu per 10 menit. Peminat becak di Korea ternyata lumayan banyak, nih. Ketika Jun bayar untuk menyewa, ia menceritakan bahwa becak yang tersisa hanya tiga.

"Kita dapat tiga yang terakhir," tutur Jun.

Jika dilihat dalam videonya, ada perbedaan antara becak Indonesia dengan Korea. Di Indonesia, becak biasanya penumpang berada di depan, sementara pengemudinya berada di belakang untuk mengayuh becaknya.

Kalau becak Korea, penumpang adalah pengemudi. Tidak ada pengemudi khusus untuk becak Korea. Penumpang juga mengayuh becaknya, Bunda. Becak Korea juga ramah anak. Terdapat tempat duduk untuk anak berikut dengan alat kemudinya atau setirnya.

Unik ya, Bunda? Memang, selalu menarik untuk membahas kebudayaan negara lain. Sebelumnya, HaiBunda pernah mengangkat cerita tentang culture shock orang Korea begitu tiba di Indonesia. Seperti apa culture shock mereka?

Baca kelanjutannya di halaman berikut.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

[Gambas:Video Haibunda]



CULTURE SHOCK ORANG KOREA DI INDONESIA

Kimbab Family

Kimbab Family/ Foto: dok Instagram kimbabfamily.official

Bunda tahu Kimbab Family? Belum lama, pasangan Korea-Indonesia, Jay dan Gina menceritakan culture shock yang dialami Jay saat pertama kali datang ke Indonesia. Meski sekarang sudah terbiasa, ada beberapa hal yang masih diingat Jay tentang budaya di Indonesia yang membuatnya kaget.

Mulai dari makanan, begitu datang ke Indonesia, Jay kaget lihat restoran cepat saji jarang menyediakan saus tomat. Jay bingung kalau mau saus tomat harus minta secara khusus dahulu kepada pelayan restoran.

"Harus minta. Saya kaget sekali," ungkap Jay, dilansir kanal YouTube Kimbab Family.

"Yang kedua, porsi mi instan kecil sekali. Saya kaget sekali. Kalau mi Korea, biasanya ukurannya segini (besar) kan? Tapi mi Indonesia sekecil itu," katanya.

Kebalikan dengan Gina, ia justru kaget melihat mi instan Korea yang besar dan menyangka itu porsi untuk dua orang. Jay pun akhirnya setiap makan mi instan Indonesia harus makan dua porsi.

"Tapi lama-lama satu porsi saja sudah cukup sepertinya," timpal Jay.

Banner Jus untuk Diet

Takjub dengan keramahan orang Indonesia

Yang ketiga, Jay heran ketika musim kemarau di Indonesia, tidak ada makanan berat yang dingin. Berbeda di Korea Selatan, setiap musim panas, pasti ada sajian dingin seperti memilguksu atau nengmyeon (mie dingin) yang disajikan dengan es.

Lalu yang tak kalah mengagetkan, Jay mengaku syok ketika harus makan dengan tangan di Indonesia. "Tapi itu sudah terlalu lama dan sudah terbiasa. Saya sudah terbiasa. Satu lagi, kalau ke restoran Indonesia, tempat cuci tangannya banyak banget," kata Jay menambahkan.

Namun, di samping itu semua, Jay dibikin takjub dengan keramahan warga Indonesia. Setiap kali jalan, pasti ada yang tersenyum dan menyapa. Ia pernah punya pengalaman yang tak terlupakan pertama kali mengantri di sebuah supermarket.

"Di Indonesia, saya lagi antri bayar di supermarket. Kami antri di urutan ketiga, di depan sambil masukkan barang tiba-tiba ngobrol bareng. Customer sama kasir lagi ngobrol seru," katanya.


(aci/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda