Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Kisah Teh Gina Kimbab Family Jadi Istri Pria Korea, Membiasakan Diri Tanpa ART

  |   HaiBunda

Kamis, 14 Jul 2022 19:38 WIB

Kimbab Family
Kisah Teh Gina Kimbab Family Jadi Istri Pria Korea, Membiasakan Diri Tanpa ART/ Foto: dok Instagram kimbabfamily.official

Pengalaman rumah tangga beda negara selalu menarik perhatian ya, Bunda. Salah satunya pengalaman keluarga Kimbab Family.

Beberapa waktu yang lalu, Teh Gina membagikan pengalamannya sebagai istri orang Korea dalam kanal YouTubenya. HaiBunda sudah mengontak Kimbab Family dan diizinkan menulis kisahnya.

Bunda penggemar keluarga Kimbab Family mungkin sudah mengetahui bahwa Teh Gina merupakan wanita berdarah Sunda. Ia dan sang suami yang berkebangsaan Korea Selatan kini sudah dikaruniai 3 orang anak.

Teh Gina mengatakan bahwa ada banyak pertanyaan yang tertuju padanya. Sebagian besar terkait pengalamannya sebagai istri di Negeri Ginseng tersebut.

Bagi Teh Gina, ada dua hal yang ternyata menjadi hal sulit baginya. Pertama, yakni saat harus berubah dari wanita karier menjadi seorang istri dari Appa Jay. Sedangkan yang kedua soal adaptasi menjadi kehidupan berumah tangga dengan budaya yang berbeda dari Tanah Air.

"Menikah di Korea, saya enggak enggak cuma harus fokus bagaimana menjadi ibu rumah tangga yang baik. Saya juga harus betul-betul belajar dari nol mengenai cara hidup di Korea," tuturnya, dikutip dari kanal YouTube Kimbab Family pada Kamis (14/7/2022).

"Beradaptasi dengan budayanya, dengan lingkungannya, dengan cuacanya, dengan orang-orangnya," sambungnya.

Selain itu, Teh Gina juga bicara soal kesibukannya sebagai ibu rumah tangga, Bunda. Berbeda dengan di Indonesia, ternyata orang-orang di sana sangat jarang mengandalkan bantuan asisten rumah tangga.

"Di Korea itu, kebanyakan orang enggak biasa ada yang bantu-bantu di rumah seperti asisten rumah tangga," ujarnya.

"Kebanyakan melakukannya segala sendirian, meskipun ibu yang bekerja," sambungnya.

Pengalaman tersebut, pada awalnya membuat Teh Gina merasa amat tertekan. Hal ini karena ia benar-benar merasa lelah, semua harus ia selesaikan tanpa campur tangan orang lain.

Momen-momen tersebut sempat membuatnya bingung. Ia merasa sendirian, tak ada orang yang bisa diajak berbagi. Mau tak mau, ia hanya bisa menghubungi keluarga di Indonesia melalui video call untuk melepas beban dalam hati dan pikiran.

"Karena itu, awalnya sangat-sangat kesulitan. Mau ngobrol, teriak, curhat sama siapa? Enggak ada yang dekat, jadi harus terus video call (keluarga di Indonesia) dengan perbedaan waktu dua jam," kenangnya.

Namun Teh Gina berhasil melalui masa-masa tersebut. Teh Gina kini tak lagi sesulit dahulu, ia sudah terbiasa.

"Tapi sekarang saya sudah mulai terbiasa. Artinya sudah bisa, sudah tahu melaluinya."

Tak hanya itu, sang suami juga menjadi sosok yang paling utama membantu Teh Gina. Katanya, pria yang akrab ia sapa Kang Suami itu mau mengerjakan berbagai pekerjaan rumah.

"Kang suami sering juga bantu kerjaan rumah tangga. Itu meringankan sekali," katanya.

"Kalau orang Korea, di sini lebih biasa handle apa-apa sendiri. Jadi saya juga, masa saya enggak bisa. Pasti bisa," ujarnya optimis.

Simak kelanjutannya di halaman berikut ya, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen. 

[Gambas:Video Haibunda]




CULTURE SHOCK JAY DI INDONESIA

Kimbab Family Lebaran 2021

Kisah Teh Gina Kimbab Family Jadi Istri Pria Korea, Membiasakan Diri Tanpa ART/ Foto: YouTube Kimbap Family

Jika sebelumnya kita menceritakan bagaimana Teh Gina beradaptasi di Korea Selatan, kini kita membahas momen culture shock yang pernah dialami oleh Jay ketika mendatangi Indonesia.

Meski sekarang sudah terbiasa, ada beberapa hal yang masih diingat Jay tentang budaya di Indonesia yang membuatnya kaget. Mulai dari makanan, begitu datang ke Indonesia, Jay kaget lihat restoran cepat saji jarang menyediakan saus tomat. Jay bingung kalau mau saus tomat harus minta secara khusus dahulu kepada pelayan restoran.

"Harus minta. Saya kaget sekali," ungkap Jay, dilansir kanal YouTube Kimbab Family.

"Yang kedua, porsi mi instan kecil sekali. Saya kaget sekali. Kalau mi Korea, biasanya ukurannya segini (besar) kan? Tapi mi Indonesia sekecil itu," katanya.

Kebalikan dengan Gina, ia justru kaget melihat mi instan Korea yang besar dan menyangka itu porsi untuk dua orang. Jay pun akhirnya setiap makan mi instan Indonesia harus makan dua porsi.

Banner Sayuran yang Dilarang untuk Bumil

"Tapi lama-lama satu porsi saja sudah cukup sepertinya," timpal Jay.

Yang ketiga, Jay heran ketika musim kemarau di Indonesia, tidak ada makanan berat yang dingin. Berbeda di Korea Selatan, setiap musim panas, pasti ada sajian dingin seperti memilguksu atau nengmyeon (mie dingin) yang disajikan dengan es.

Lalu yang tak kalah mengagetkan, Jay mengaku syok ketika harus makan dengan tangan di Indonesia. "Tapi itu sudah terlalu lama dan sudah terbiasa. Saya sudah terbiasa. Satu lagi, kalau ke restoran Indonesia, tempat cuci tangannya banyak banget," kata Jay menambahkan.

Di luar budaya makan, ada beberapa hal di Indonesia yang ternyata di luar dugaannya. Baca kelanjutannya di halaman berikut.

PRIA KOREA KAGET SAMA KEBIASAAN ORANG INDONESIA

Kimbab Family

Kisah Teh Gina Kimbab Family Jadi Istri Pria Korea, Membiasakan Diri Tanpa ART/ Foto: Dok. Kimbab Family

Kemudian, untuk aktivitas sehari-hari di luar makan, pria Korea yang memiliki marga Yeon itu juga terkejut ketika orang Indonesia rata-rata mandi pakai air dingin walaupun cuaca di luar sedang dingin.

"Cuacanya sejuk, saya mau mandi tapi cuma ada air dingin. Tidak ada air panas awalnya, ya kan?" kata Jay.

Gina pun teringat ulah suaminya yang lucu saat mandi dengan air dingin. Gina malah mendengar teriakan di kamar mandi karena airnya begitu dingin. Ha-ha-ha, ada-ada saja ya, Bunda?

Setelah masalah mandi, Jay yang terbiasa jalan kaki di Korea Selatan, kaget melihat orang Indonesia jarang yang jalan kaki. Sebagian besar lebih memilih naik kendaraan pribadi.

"Di jalan, tidak ada banyak yang jalan kaki, biasanya naik mobil atau motor. Jarang jalan kaki ya," ungkap ayah tiga anak itu.

Kemudian, sang istri juga ingat suaminya itu sampai takut ketika pertama kali melihat kondisi lalu lintas di Indonesia. Begitu lampu hijau menyala, motor-motor spontan melaju dengan kecepatan tinggi seolah akan menabrak kendaraan yang ada di depannya.

"Pas lampu hijau, pas perempatan, motor dari sana tuh kayak mau nyerang, banyak banget. Akang sampai teriak-teriak," ungkap Gina.


Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda