
moms-life
Kalender 2022, Cek Kapan Tanggal Merah untuk Persiapan Liburan
HaiBunda
Rabu, 20 Jul 2022 16:10 WIB

Kalender 2022 sudah masuk di paruh kedua nih, Bunda. Per 18 Juli, anak-anak juga sudah kembali masuk sekolah untuk memulai tahun ajaran baru.
Meski libur sekolah baru usai, Bunda tetap perlu memeriksa tanggal merah di kalender. Hal ini berguna agar Bunda bisa mempersiapkan liburan selanjutnya bersama keluarga.
Tanggal merah kalender 2022
Tanggal merah dan hari libur nasional telah ditetapkan pemerintah. Penetapan hari libur tanggal merah 2022 diatur dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri Nomor 3 dan 4 Tahun 2021 yang ditandatangani pada 7 April 2022 lalu.
SKB ini diatur oleh Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia. SKB 3 Menteri tersebut membahas libur yang jatuh pada tanggal merah 2022, sepanjang tahun ada 16 tanggal merah.
Berikut daftar tanggal merah kalender 2022, mulai dari Juli hingga Desember:
Januari
- 1 Januari 2022 - Tahun Baru 2022.
Februari
- 1 Februari 2022, Tahun Baru Imlek 2573 Kongzili.
- 28 Februari 2022, Isra Mi'raj Muhammad SAW.
Maret
- 3 Maret 2022, Hari Suci Nyepi 1944.
April
- 15 April 2022, Hari Wafat Isa Al Masih.
Mei
- 1 Mei 2022, Hari Buruh Internasional.
- 2-3 Mei 2022, Idul Fitri 1443 H.
- 16 Mei 2022, Hari Raya Waisak 2566 BE.
- 26 Mei 2022, Kenaikan Isa Al Masih.
Juni
- 1 Juni 2022, Hari Lahir Pancasila.
Juli
- 9 Juli 2022, Hari Raya Idul Adha 1443 H.
- 30 Juli 2022, Tahun Baru Islam 1444 H.
Bulan Agustus
- 17 Agustus 2022, Hari Kemerdekaan RI.
Oktober
- 8 Oktober 2022, Maulid Nabi Muhammad SAW.
Desember
- 25 Desember 2022, Hari Raya Natal.
Berbicara soal kalender, Bunda mungkin lebih akrab dengan kalender tahun Masehi dan Hijriah. Namun apakah Bunda sudah memahami apa perbedaan dari kedua tahun tersebut?
Mengutip Buku Bumiku Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, dijelaskan bahwa keduanya dibedakan berdasarkan perhitungan hari. Sistem penanggalan Masehi ditentukan berdasarkan kala revolusi bumi, sedangkan Hijriah berdasarkan kala revolusi bulan.
Kalender Masehi dan Kalender Hijriah
Berikut penjelasan lengkap perbedaan tahun Masehi dan Hijriah.
1. Tahun Masehi
Tahun Masehi juga disebut tahun Syamsiah atau tahun Matahari. Tahun Masehi ini berdasarkan kala revolusi bumi yakni waktu yang diperlukan oleh bumi untuk sekali mengelilingi matahari).
Kala revolusi bumi adalah 365 1/4 hari. Satu tahun Masehi dibagi menjadi 12 bulan dengan pembagian jumlah hari sebagai berikut:
- Januari, 31 hari.
- Februari, 28/29 hari.
- Maret, 31 hari.
- April, 30 hari.
- Mei, 31 hari.
- Juni, 30 hari.
- Juli, 31 hari.
- Agustus, 31 hari.
- September, 30 hari.
- Oktober, 31 hari.
- November, 30 hari.
- Desember, 31 hari.
2. Tahun Hijriah
Tahun Hijriah juga disebut tahun Komariyah atau tahun Bulan. Tahun ini ditentukan berdasarkan kala revolusi bulan, yakni waktu yang diperlukan oleh bulan untuk sekali mengelilingi bumi.
Kala revolusi bulan adalah 29 1/2 hari x 12 = 354 hari. Satu tahun Hijriah dibagi menjadi 12 bulan dengan pembagian jumlah hari sebagai berikut:
- Muharam, 29 hari.
- Safar, 30 hari.
- Robiul awal, 29 hari.
- Robiul akhir, 30 hari.
- Jumadil awal, 29 hari.
- Jumadil akhir, 30 hari.
- Rajab, 29 hari.
- Syaban, 30 hari.
- Ramadan, 30 hari.
- Syawal, 30 hari.
- Zulkaedah, 29 hari.
- Zulhijah, 20/30 hari.
Setelah memahami perbedaan tahun Masehi dan Hijriah, Bunda juga tahu bahwa ada 11 jenis kalender yang digunakan di seluruh dunia, lho. Apa saja?
Jenis kalender di seluruh dunia
Terdapat beragam kalender yang digunakan, Bunda. Beberapa kalender didasarkan pada keyakinan, beberapa lain pada perubahan alam. Berikut diantaranya dikutip dari berbagai sumber.
1. Kalender Kibti atau Qibti
Kalender ini adalah kalender Bangsa Mesir. Kalender ini punya banyak fungsi, yaitu untuk mengetahui kapan seseorang wafat, lahir, sembuh dan sebagainya.
2. Kalender Jepang
Sampai akhir tahun ke-5 zaman Meiji atau sekitar 1872, Jepang masih menggunakan Kalender Tempō (Temporeki). Lantas Jepang menggunakan sistem Kalender Gregorian sejak tahun ke-6 zaman Meiji atau 1 Januari 1873.
Kalender Jepang dalam satu tahun terbagi menjadi 12 bulan yaitu Ichigatsu, Nigatsu, Sangatsu, Shigatsu, Gogatsu, Rokugatsu, Sichigatsu, Hachigatsu, Kugatsu, Jugatsu, Juichigatsu dan Junigatsu.
3. Kalender Maya
Kalender Maya merupakan sistem kalender yang disusun oleh peradaban Maya. Kalender ini diciptakan pada masa Baktun ke-6 (sekitar tahun 747-353 SM). Puncak kejayaan peradaban Suku Maya yang tinggal di semenanjung Yucatan, Amerika Tengah, terjadi sekitar tahun 250-900 M.
Satu siklus dalam perhitungan kalender ini memiliki lama waktu 260 hari yang terbagi dalam 13 trecena dan lama waktu setiap trecena adalah 20 hari. Meskipun tidak ada kepastian kapan awal hari dari 20 penanggalan tersebut, namun pada buku Chilam Balam diperoleh referensi bahwa hari pertama adalah Imix.
5. Kalender Julian
Kalender Julian, satu tahun secara rata-rata didefinisikan sebagai 365,25 hari. Angka 365,25 dapat dinyatakan dalam bentuk (3×365+ 1×366)/4. Karena itu dalam kalender Julian, terdapat tahun kabisat setiap 4 tahun. Kalender Julian berlaku sampai dengan Kamis-4 Oktober 1582 M.
6. Kalender Gregorius
Paus Gregorius XIII mengubah kalender Julian dengan menetapkan bahwa tanggal setelah Kamis-4 Oktober 1582 M adalah Jumat-15 Oktober 1582 M. Jadi, tidak ada tanggal 5-14 Oktober 1582. Sejak 15 Oktober 1582 M itulah berlaku kalender Gregorian.
7. Kalender Hijriah
Kalender Hijriah atau Kalender Islam adalah kalender yang digunakan oleh umat Islam, termasuk dalam menentukan tanggal atau bulan yang berkaitan dengan ibadah, atau hari-hari penting lainnya.
Di beberapa negara yang berpenduduk mayoritas Islam, Kalender Hijriah juga digunakan sebagai sistem penanggalan sehari-hari. Kalender Islam menggunakan peredaran bulan sebagai acuannya. Dalam
8. Kalender Jawa
Kalender Jawa adalah sebuah kalender yang istimewa karena merupakan perpaduan antara budaya Islam, budaya Hindu-Buddha Jawa dan bahkan juga sedikit budaya Barat. Dalam sistem kalender Jawa, siklus hari yang dipakai ada dua: siklus mingguan yang terdiri dari 7 hari seperti yang kita kenal sekarang, dan siklus pekan pancawara yang terdiri dari 5 hari pasaran.
Pada tahun 1625 Masehi, Sultan Agung yang berusaha keras menyebarkan agama Islam di pulau Jawa dalam kerangka negara Mataram mengeluarkan dekrit untuk mengubah penanggalan Saka. Sejak saat itu kalender Jawa versi Mataram menggunakan sistem kalender kamariah atau lunar, namun tidak menggunakan angka dari tahun Hijriyah (saat itu tahun 1035 H). Angka tahun Saka tetap dipakai dan diteruskan. Hal ini dilakukan demi asas kesinambungan. Sehingga tahun saat itu yang adalah tahun 1547 Saka, diteruskan menjadi tahun 1547 Jawa.
9. Kalender Saka
Kalender Saka adalah sebuah kalender yang berasal dari India. Kalender ini merupakan sebuah penanggalan syamsiah-kamariah (candra-surya) atau kalender luni-solar. Era Saka dimulai pada tahun 78 Masehi.
Sebuah tahun Saka dibagi menjadi dua belas bulan, yaitu Srawanamasa, Bhadrawadamasa, Asujimasa, Kartikamasa, Margasiramasa, Posyamasa, Maghamasa, Phalgunamasa, Cetramasa, Wesakhamasa, Jyesthamasa, dan Asadhamasa.
10. Imlek
Kalendar ini diciptakan Huang Di yang memerintah, sekitar 2698-2599 SM. Nama bulan dalam penanggalan Tionghoa yaitu Cia Gwee,Ji Gwee, Sa Gwee, Si Gwee, Go Gwee, Lak Gwee, Cit Gwee, Pe Gwee, Kauw Gwee, Cap Gwee, Cap It Gwee dan Cap Ji Gwee.
Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.
(AFN/som)