Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Kisah Spiritual Ayudia Bing Slamet Saat Hamil dan Melahirkan, Bikin Merinding Bun

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Jumat, 16 Sep 2022 20:10 WIB

Ayudia Bing Slamet dan suami
Ayudia Bing Slamet dan Ditto/ Foto: Instagram @ayudiac/ @Dittopercussion

Setiap orang memiliki kisah masing-masing di balik perjalanan spiritual mereka. Seperti Ayudia Bing Slamet yang merasa momen hamil dan melahirkan menjadi titik awal perjalanan spiritualnya.

"Gue tuh tumbuh sebagai anak yang periang, maksudnya kayak gue dahulu tuh periang banget. Gue bisa dibilang extrovert banget. Orang ngomong, gue ngomong, gue tuh happy banget. Kayak langsung ke-charge," tutur Ayudia di Daniel Tetangga Kamu, dikutip dari kanal YouTube Daniel Mananta Network.

Sifatnya extrovert itu membuat masa remajanya mandiri. Dari sekolah hingga kuliah, apapun dilakukan Ayudia sendiri tanpa bantuan siapapun. Ia juga melakukan apapun tanpa rasa takut.

"Gue kerja sendiri, kayak zaman dahulu kerja ke Wakatobi, diving, hiking, gue jabanin. Terus nikah sama sahabat sendiri, wey bro enggak ada perubahan," ujarnya.

Walau demikian, Ayudia sama Ditto saat itu tidak berpikir langsung punya momongan, Bunda. Sebab yang mereka tahu, banyak teman-temannya yang lama baru dikaruniai anak. Ditambah dengan gaya hidup santainya membuat mereka berpikir tidak mungkin bakal secepat itu dikaruniai anak.

Ternyata takdir yang sudah digariskan membuat Ayudia dan Ditto cepat memiliki anak. "Kita berdua stres," ungkap Ditto, mengenang lagi perasaannya kala itu.

"Sebenarnya stres, 24 tahun punya anak. Oh My God. Sebenarnya gue cita-cita nikah muda, iya. Cita-cita jadi ibu rumah tangga, iya. Kayak tiba-tiba, ini happening, syok lah," timpal Ayudia.

Hamil menjadi perjalan spiritual Ayudia karena ternyata perjalanan kehamilan tidak semudah yang dipikirkan dirinya dan Ditto. Semuanya di luar ekspektasi. Ayudia mengaku kala itu perubahan hormonal membuat kondisi emosionalnya kacau. Bahkan, Ayudia sendiri mengaku itu berlebihan.

Ayudia takut mati saat melahirkan

Trimester kedua, Ayudia banyak marah dan menangis. Sampai tiba momen melahirkan, keduanya langsung cepat beradaptasi. Momen itu juga membuatnya malah takut mati.

"Ternyata masing-masing dari kita overthinking, kaget tapi cepat beradaptasi. Terus ya sudah pada saat lahiran itu momen yang membuat gue kayak lo mati deh nih pas melahirkan," tuturnya.

Ayudia yang sebelumnya cuek jika mati cepat saat belum menikah seperti ketika naik pesawat, diving. Tapi begitu melahirkan, Ayudia langsung takut mati.

"Dit, gue tanya susternya ya. Gue bisa mati enggak sih dengan aktivitas melahirkan ini? Dan gue beneran nanya, ini ada chance untuk meninggal enggak sih?" kenangnya.

"Tapi lupa suster jawab apa. Intinya, akhirnya gue ngerasa gue harus lebih baik. Gue ngerasa diingetin saja, ini ada yang ciptain, lho. Karena kan Sekala tadinya enggak ada jadi ada."

Baca kelanjutannya di halaman berikut.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Simak juga cerita Ayudia Bing Slamet soal vlog bareng anak melalui video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]



ALASAN AYUDIA BERHIJAB

ayudia

Ayudia Bing Slamet/ Foto: Instagram @ayudiac

Tak lama setelah Ayudia melahirkan, ia pun memutuskan untuk berhijab. Tapi ternyata Ditto mengaku tidak tahu Ayudia mau berhijab.

"Yang tadinya masih pakai baju buka-bukaan. Habis lahiran juga belum berhijab. Tapi tiba-tiba, 'Aku mau pakai hijab ya'. Gue sebagai suami, enggak nanya. Setiap orang berhijab kan ada ceritanya. Dan sampai sekarang gue enggak tahu, dan gue enggak ngulik," ungkap Ditto.

Ayudia kemudian mengenang kembali masa kecilnya, di mana ia masih belum tahu tentang konsep hijab. Ia saat itu hanya tahu bahwa setiap perempuan yang berhaji, setelahnya pakai hijab.

Banner Fakta IQ Anak

"Kalau boleh di-flashback nyokap gue berhijab, dari setelah haji, SD, dia pakai hijab. Oh habis haji tuh pakai hijab," kata Ayudia.

Akhirnya, ketika momen ia melahirkan, baru lah dirinya 'paham' tentang keputusan untuk berhijab. Momen yang membuatnya ingin berhijab karena rasa syukur akan kebesaran Tuhan.

"Gue gede, remaja, nikah, hamil melahirkan. Lo tadinya enggak ada. Sekala tuh sudah bernyawa, ada rohnya. Lo tuh enggak ada, lo tuh harus bersyukur. Sebenarnya titiknya dari situ," kata Ayudia.

"Lo tuh dikasih nyawa lho. Lo enggak mau melakukan sesuatu untuk yang bikin lo hidup?"

Hijrah bukan proses yang instan

Hijrah bagi Ayudia bukan lah hal yang instan terjadi, melainkan sebuah proses. Proses hijrah, bagi Ayudia, dilakukan bertahap. Misalnya, perlahan mulai tidak betah memakai celana pendek hingga akhirnya berhijab.

Hijrahnya tak sampai menutup aurat saja, Ayudia juga masih belajar untuk mengelola emosinya pada suami. Yang pada akhirnya, membuat Ayudia menilai bahwa hijrah sesungguhnya perjalanan yang tiada ujungnya.

"Bagi gue pribadi ini spiritual journey yang gue temukan dan balik lagi kayak cara, mungkin Tuhan kasih tahu lagi kenali diri lo. Your weakness, your strength. Karena kalau kita tahu weakness dan strength, itu tuh bisa mengantar kita ke kebaikan atau ke keburukan."

"Dan itu cara gue untuk melindungi pernikahan gue, istilahnya. Jadi, ya itu sih yang gue berusaha lakukan."


(aci/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda