Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Mitos atau Fakta Perempuan Lebih Rentan Alami Depresi?

Tim HaiBunda   |   HaiBunda

Sabtu, 06 Aug 2022 20:40 WIB

Anxiety disorder menopause woman, stressful depressed, panic attack person with mental health illness, headache and migraine sitting with back against wall on the floor in domestic home
Mitos atau Fakta Perempuan Lebih Rentan Alami Depresi?/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Chinnapong
Jakarta -

Upaya pencegahan depresi di Indonesia semakin gencar dilakukan, Bunda. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, saat ini jumlah penderita gangguan jiwa di dunia mencapai 450 juta jiwa.

Khusus gangguan jiwa memiliki persentase jumlah kasus penyumbang kematian yang cukup tinggi di Indonesia. Selama tiga dekade, depresi masih menempati urutan tertinggi yang banyak dialami oleh masyarakat khususnya di Indonesia.

Untuk Bunda ketahui, depresi dapat dialami oleh siapa saja. Tidak memandang usia, tempat tinggal, pekerjaan, bahkan jenis kelamin.

Perempuan lebih rentan depresi?

Namun dari berbagai kasus yang terjadi, depresi kerap kali identik dialami oleh perempuan. Lantas, apakah benar perempuan rentan mengalami depresi? Lalu, apa penyebabnya? Berikut ini penjelasannya.

Kondisi hormon

Business woman is depressed. She felt stressed and alone in the house.Mitos atau Fakta Perempuan Lebih Rentan Alami Depresi? (Foto: Getty Images/iStockphoto/torwai)

Melansir dari Very Well Mind, kelompok risiko yang mengalami depresi sebagian besar berada pada usia 25-44 tahun, di mana pada usia tersebut berkaitan dengan usia reproduksi. Faktor risiko hormonal dapat berperan terhadap kondisi depresi pada perempuan.

Hormon estrogen dan progesteron dapat mempengaruhi neurotransmitter yang dapat berpengaruh terhadap kondisi suasana hati pada perempuan. Kondisi ini menjadi semakin terlihat saat perempuan memasuki siklus menstruasi.

Adanya ketidakseimbangan hormon juga menjadi pengaruh perempuan mengalami gangguan suasana hati yang berkaitan dengan siklus menstruasi seperti gangguan dysphoric pramenstruasi (PMDD), yaitu gangguan mood yang ditandai dengan gejala depresi yang terjadi sebelum dimulainya siklus menstruasi.

Belum lagi ketidakseimbangan hormon yang terjadi saat hamil maupun melahirkan. Hal tersebut juga dapat meningkatkan risiko depresi pada perempuan.

Sosiokultural

Ilustrasi wanita depresiMitos atau Fakta Perempuan Lebih Rentan Alami Depresi?/ Foto: Getty Images/iStockphoto/chinaface

Adanya peran ganda sebagai perempuan karier sekaligus menjadi pengurus rumah tangga, menjadikan sebagian perempuan mengalami tekanan. Melansir dari Psychology Today, adanya beban yang harus ditanggung dalam mempertahankan rumah tangga, membesarkan dan merawat anak sekaligus menanggung beban pekerjaan menjadikan perempuan rentan mengalami stres hingga berujung depresi.

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

[Gambas:Video Haibunda]



(som/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda