Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Perbedaan Depresi dan Stres, Kenali Gejalanya

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Rabu, 13 Mar 2024 09:50 WIB

asian depression sad woman is standing by windows alone at home and thinking negative thoughts
Perbedaan Depresi dan Stres, Kenali Gejalanya/Foto: Getty Images/PonyWang
Daftar Isi
Jakarta -

Depresi dan stres merupakan kondisi yang saling berkaitan, namun keduanya juga memiliki perbedaan. Meski begitu, dua gangguan mental ini bisa menimbulkan dampak negatif jika tidak mendapat perawatan yang tepat.

Depresi dikenal juga sebagai gangguan mood, ini lebih dari sekadar tidak merasa bahagia. Ini merupakan suasana hati seseorang yang berada di level terendah minimal selama dua minggu.

Sementara stres adalah reaksi ketika seseorang berada di bawah tekanan emosional atau mental yang melebihi kemampuannya. Ini bisa disebabkan karena berbagai faktor, bisa dari pekerjaan, masalah kesehatan, hingga keuangan.

Banner Hari Perempuan Internasional

Perbedaan gejala depresi dan stres

Melansir dari laman Mental Health America, berikut adalah beberapa perbedaan gejala antara depresi dan stres yang bisa Bunda kenali.

Tanda-tanda depresi

  • Menarik diri dari lingkungan sekitar
  • Merasa sedih dan putus asa
  • Kurang energi, antusiasme, dan motivasi
  • Sulit mengambil keputusan
  • Menjadi gelisah dan mudah tersinggung
  • Makan lebih banyak atau bahkan lebih sedikit dari biasanya
  • Tidur lebih atau kurang dari biasanya
  • Sulit konsentrasi
  • Memiliki masalah dengan ingatan
  • Merasa bersalah
  • Mudah marah
  • Sulit menjalani aktivitas sehari-hari
  • Memiliki pikiran untuk bunuh diri

Tanda-tanda stres

  • Sulit tidur
  • Merasa lelah
  • Memiliki masalah dengan ingatan
  • Sulit konsentrasi
  • Perubahan kebiasaan makan
  • Merasa gugup atau cemas
  • Mudah marah dan tersinggung
  • Merasa lelah karena mengerjakan pekerjaan atau menjalani aktivitas tertentu
  • Merasa tidak mampu mengatasi kesulitan dalam hidup

Cara mengatasi gejala depresi dan stres

Terkadang beberapa perubahan kecil dapat membantu Bunda dengan gejala depresi atau stres merasa lebih baik dan memiliki pola pikir yang positif. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa diterapkan:

1. Olahraga secara teratur

Melansir dari laman WebMD, aktivitas fisik atau olahraga secara teratur selama 30 menit dalam seminggu sudah cukup untuk membuat perubahan positif. Bunda bisa menjalani latihan fisik seperti yoga untuk membantu mendapatkan ketenangan dan mengurangi beban pikiran.

2. Hindari makan dan minum berlebihan

Meski makan dan minum secara berlebihan terkadang bisa membuat merasa lebih tenang, itu tidak membantu. Selain berbahaya secara fisik, hal itu juga bisa membuat Bunda merasa bersalah dan lebih buruk terhadap diri sendiri.

3. Batasi asupan kafein

Kebanyakan orang mengatasi gangguan tersebut dengan minum segelas kopi atau bahkan lebih. Faktanya, terlalu banyak kafein bisa membuat Bunda lelah dan stres semakin memburuk. Jadi, cobalah untuk mengurangi asupan kopi, soda, dan minuman kafein lainnya.

4. Cukup tidur

Memastikan pikiran dan tubuh mendapatkan istirahat yang cukup dapat membantu Bunda mengurangi stres. National Sleep Foundation merekomendasikan orang dewasa untuk tidur selama 7 hingga 9 jam setiap malam, Bunda.

5. Meluangkan waktu untuk diri sendiri

Memiliki waktu untuk diri sendiri atau me time adalah langkah tepat yang bisa Bunda lakukan untuk mengurangi pikiran negatif. Dalam hal ini, Bunda disarankan untuk fokus pada hal-hal yang bisa dilakukan dengan baik.

Bahaya jika stres dan depresi tidak ditangani

Seperti yang diketahui tingkat stres yang dirasakan seseorang sangat bergantung pada sikapnya terhadap situasi tertentu. Stres yang berlebihan atau berada di level tertinggi dapat memicu penyakit kronis, seperti jantung.

Sementara itu, depresi dua kali lebih sering terjadi pada perempuan dibandingkan pria. Kasus ini paling umum ditemukan pada orang dewasa usia 40-an. Akan tetapi, penyakit ini bisa berkembang pada usia berapa pun. Angka bunuh diri tahunan pada penderita depresi diketahui mencapai tiga atau empat kali lebih tinggi dibandingkan penderita gangguan kejiwaan lainnya.

Nah, itulah beberapa hal terkait perbedaan antara depresi dan stres yang bisa Bunda kenali. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis! 

(asa)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda