
moms-life
Mengenal Seasonal Affective Disorder, Depresi karena Perubahan Musim
HaiBunda
Rabu, 04 Oct 2023 18:40 WIB

Banyak orang yang mengalami masa-masa di mana mereka merasa sedih atau tidak seperti biasanya. Terkadang, perubahan suasana hati ini dimulai dan berakhir saat musim berganti. Kondisi ini kerap disebut seasonal affective disorder (SAD).
Beberapa orang di negara dengan empat musim mungkin akan merasa down ketika siang hari semakin singkat di musim gugur dan musim dingin, ini juga disebut winter blues dan mulai merasa lebih baik di musim semi, dengan jam siang hari yang lebih panjang.
Dalam beberapa kasus, perubahan suasana hati ini lebih serius dan dapat mempengaruhi perasaan, pemikiran, dan aktivitas sehari-hari seseorang.
Jika memperhatikan terjadi perubahan yang signifikan dalam suasana hati dan prilaku setiap kali musim berganti, Bunda mungkin menderita gangguan depresi karena perubahan musim.
Mengenal Seasonal Affective Disorder
Seasonal affective disorder (SAD) adalah salah satu jenis depresi. Hal ini dipicu oleh pergantian musim dan paling sering dimulai pada akhir musim gugur. Gejalanya meliputi perasaan sedih, kurang berenergi, kehilangan minat pada aktivitas biasa, tidur berlebihan, dan penambahan berat badan.
Melansir dari laman Cleveland Clinic, gangguan ini lebih sering terjadi pada anak muda dan perempuan. Bunda juga berisiko jika mengalami beberapa kondisi berikut ini:
- Memiliki gangguan mood lain, seperti gangguan depresi mayor atau bipolar.
- Memiliki kerabat dengan SAD atau bentuk depresi atau kondisi kesehatan lainnya, seperti depresi berat atau skizofrenia.
- Tinggal di garis lintang jauh di utara atau selatan dari garis khatulistiwa. Sinar matahari lebih sedikit selama musim dingin di garis lintang ini.
- Tinggal di daerah berawan.
Gejala Seasonal Affective Disorder
Menurut America Psychiatric Association, SAD secara resmi diklasifikasikan sebagai gangguan depresi mayor dengan pola musiman. Jadi, jika mengalami gangguan ini, Bunda mengalami perubahan suasana hati dan gejala depresi, antara lain:
- Sedih, merasa tertekan hampir sepanjang hari, hampir setiap hari.
- Kecemasan
- Mengidap karbohidrat dan penambahan berat badan
- Kelelahan ekstrem dan kekurangan energi
- Perasaan putus asa atau tidak berharga
- Sulit konsentrasi
- Merasa kesal atau gelisah
- Anggota badan terasa berat
- Hilangnya minat pada aktivitas yang biasanya menyenangkan
- Masalah tidur
Penyebab SAD
Para peneliti belum mengetahui secara pasti yang menyebabkan depresi ini. Kurangnya sinar matahari dapat memicu kondisi ini jika rentan mengalaminya. Berikut adalah beberapa penyebab yang kemungkinan memicu SAD:
1. Perubahan jam biologis
Ketika sinar matahari berkurang, jam biologis Bunda bergeser. Jam internal ini mengatur suasana hati, tidur, dan hormon. Ketika berubah, Bunda tidak mengikuti jadwal harian yang biasa dilakukan dan tidak dapat menyesuaikan diri dengan perubahan lamanya siang hari.
2. Kurangnya vitamin D
Tingkat serotonin juga dapat peningkatan dari vitamin D. Lantaran sinar matahari membantu memproduksi vitamin D, lebih sedikit sinar matahari di musim dingin dapat menyebabkan kekurangan vitamin D. Perubahan itu dapat mempengaruhi tingkat serotonin dan suasana hati.
3. Peningkatan melatonin
Melatonin adalah bahan kimia yang mempengaruhi pola tidur dan suasana hati. Kurangnya sinar matahari dapat merangsang produksi melatonin berlebih pada beberapa orang. Mungkin Bunda akan merasa lesu dan mengantuk.
4. Pikiran negatif
Penderita SAD sering kali mengalami stres, kecemasan, dan pikiran negatif. Para peneliti tidak begitu yakin apakah hal ini merupakan penyebab atau akibat dari depresi jenis ini.
Cara Mengobati SAD
Melansir dari laman National Institute of Mental Health, tersedia perawatan yang dapat membantu banyak orang dengan SAD. Mereka terbagi dalam empat kategori utama yang dapat digunakan sendiri atau dalam kombinasi:
1. Terapi cahaya
Sejak tahun 1980-an, terapi cahaya telah menjadi andalan pengobatan SAD. Tujuannya adalah untuk memaparkan penderita SAD pada cahaya terang setiap hari untuk menggantikan berkurangnya sinar matahari alami.
2. Psikoterapi
Terapi perilaku kognitif adalah jenis terapi bicara yang bertujuan untuk membantu orang belajar bagaimana mengatasi situasi sulit. Terapi ini juga telah diadaptasi untuk penderita SAD.
3. Obat antidepresan
Obat antidepresan yang disebut inhibitor reuptake serotonin selektif juga digunakan untuk mengobati SAD ketika gejala muncul. Obat ini secara signifikan dapat meningkatkan suasana hati pasien.
4. Vitamin D
Suplemen nutrisi vitamin D dapat membantu memperbaiki gejalanya. Akan tetapi, penelitian yang menguji apakah vitamin D efektif dalam pengobatan SAD menghasilkan temuan yang beragam, dengan beberapa hasil menunjukkan bahwa vitamin D sama efektifnya dengan terapi cahaya, tetapi hasil lainnya tidak menunjukkan efek apa pun.
Nah, itulah beberapa hal yang bisa Bunda ketahui terkait seasonal affective disorder. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Saksikan juga video mengenal baby blues yang ada di bawah ini, ya, Bunda.
(asa)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Mom's Life
Peran Psikolog Klinis Atasi Kesehatan Mental di Masa Pandemi & Era Pesatnya Teknologi

Mom's Life
Alasan Stres Bisa Bikin Gemuk, Ternyata Picu Nafsu Makan Nih Bun

Mom's Life
Tak Hanya Fisik Bun, Kesehatan Mental Juga Penting Dijaga Saat Pandemi

Mom's Life
4 Alasan Orang Tua Perlu Periksa Kesehatan Mentalnya, Bunda Perlu Tahu

Mom's Life
Anniversary Mommies Daily ke-10 Ajak Bunda Lebih Peduli Kesehatan Mental


5 Foto
Mom's Life
5 Potret Zhao Lusi Bintang Hidden Love Sebelum Jatuh Sakit hingga Pakai Kursi Roda dan Akui Alami Depresi
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda