Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Wanita Ponorogo Jadi ART di AS Bergaji Rp60 Juta Lebih, Dianggap Keluarga oleh Majikan

Annisa A   |   HaiBunda

Sabtu, 20 Aug 2022 20:50 WIB

Asian maid housewife washing cleaning dishes in kitchen
Kisah Wanita Ponorogo Jadi ART di AS Bergaji Rp50 Juta, Dianggap Ibu Oleh Anak Majikan / Foto: Getty Images/iStockphoto/Nattakorn Maneerat

Diaspora banyak menyimpan kisah menarik seputar kehidupan mereka di luar negeri. Termasuk kisah wanita asal Ponorogo, Jawa Timur yang mencari nafkah di Amerika Serikat.

Misiyah Rani telah 21 tahun menjalani pekerjaan sebagai asisten rumah tangga (ART). Ia bekerja di rumah seorang dokter bernama Gary dan istrinya, Debbie.

Ketika pertama kali datang ke negeri Paman Sam, wanita yang akrab disapa May itu sama sekali tidak mengerti cara menggunakan Bahasa Inggris. Beruntung, ia mendapatkan majikan yang sangat baik hati dan mau menerima May apa adanya.

"Dia sangat pemalu. Saya ingat dia sangat sulit berbahasa Inggris, sangat pendiam, tapi punya senyum yang sangat cantik. Saya tahu bahwa orang Indonesia sangat manis dan baik hati, jadi saya coba saja," tutur Debbie, majikan May, dikutip dari kanal YouTube VOA Indonesia.

May bercerita, kala itu ia dan majikannya hanya berkomunikasi dengan menggunakan bahasa isyarat. May berusaha memahami apa yang dimaksud oleh kedua majikannya.

"Waktu itu saya belum pernah sama sekali ngomong Inggris, bisanya cuma yes or no. Pakai isyarat. Jadi bosku 'Do this' ini taruh sini, mengerti sedikit," kata May.

Tak hanya menjalin hubungan dekat dengan kedua majikannya, May juga memiliki hubungan erat dengan putra mereka, Michael. May sudah bekerja dengan Gary dan Debbie sejak Michael berusia 18 bulan. Michael sudah menganggapnya seperti ibu kedua.

"Dia sudah seperti ibuku yang kedua. Selain kedua orang tua saya, dialah yang membesarkan saya. Saya selalu bersama dia ketika orang tua sedang tidak ada. Dia sudah seperti sahabat yang saya kenal sejak kecil," ujar Michael.

Saat ini, Michael sudah menjalani kuliah tingkat akhir. Ketika Michael akan memasuki perkuliahan, May sempat menangisinya, Bunda.

"Aku dibilang ibunya yang kedua. Kemarin berangkat kuliah saya tangisi, saya kira dia tidak balik lagi. Tapi ternyata setiap minggu dia pulang," cerita May.

Hubungan May dengan keluarga majikannya berkembang semakin erat. Mereka bahkan memberikan gaji yang sangat besar untuk May. Baca di halaman berikutnya.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan juga video tentang kisah kurir berhijab dari Indonesia yang bekerja di AS:

[Gambas:Video Haibunda]



DAPAT GAJI PULUHAN JUTA SEBULAN

girl housewife washes dirty dishes in the kitchen 1

Ilustrasi ART / Foto: Getty Images/iStockphoto/DmitriiSimakov

Tak terasa, Misiyah Rani sudah menjalani kehidupan sebagai ART di Amerika Serikat lebih dari dua dekade. Hubungannya dengan keluarga majikan berkembang lebih jauh dari sekadar hubungan kerja.

"May cerita tentang orang-orang di negara lain yang kerja sebagai ART bekerja dengan bos mereka dengan sangat keras. Tapi kita tidak bisa seperti itu, kami membiarkan May menikmati kebebasannya tinggal bersama kami," tutur Gary.

Selama bekerja dengan Gary dan Debbie, May selalu mendapatkan perlakuan hangat dan dianggap seperti bagian dari keluarga mereka. Meski bekerja sebagai pembantu, May sangat menikmati pekerjaannya itu, Bunda.

"Ya aku merasa seperti pembantu, tapi karena mereka menganggapku sebagai keluarga. Kerjaanku tetap membantu, tapi mereka tidak membedakan antara pembantu dan majikan. Apapun yang mereka makan juga saya makan," kata May.

Banner Babypedia

Dalam seminggu, May bekerja selama 5 hari dan memiliki 2 hari libur. Keluarga Gary memberinya gaji puluhan juta karena May telah menjalankan tugasnya sebagai ART dengan baik.

May mengatakan, uang puluhan juta yang ia dapatkan tiap bulannya digunakan untuk membantu keluarga di Indonesia. Tak hanya orang tua, ia juga menafkahi adik dan para keponakan.

"Satu bulannya ada Rp50-60 juta lebih. Pokoknya saya kerja untuk orang di Indonesia. Memperbaiki ekonomi dan kehidupan saudara-saudaraku. Kalau orang tua memang nomor satu. Lalu yang lainnya kayak keponakan dan adik sudah saya bantu," tuturnya.

May yang sebelumnya pernah bekerja di Arab Saudi dan mendapatkan pengalaman buruk, merasa bersyukur bisa dipertemukan dengan keluarga Gary. Kebaikan majikannya membuat May betah bekerja di sana selama puluhan tahun.

Tak hanya itu, hal yang sama juga dirasakan oleh Gary dan Debbie. Keduanya tidak ingin kehilangan ART kesayangan mereka. Bahkan, Gary mengaku tidak tahu apakah hubungan mereka akan berakhir.

"Saya tidak tahu apakah ada akhir dari hubungan ini. May bilang mungkin dia akan pulang ke Indonesia, dan saya bilang sebaiknya dia menyediakan saya kursi di pesawat. Saya pikir ini tidak akan berakhir. Kami amat mencintai satu sama lain," ungkap penduduk Arlington, Virginia itu.

"Saya selalu bilang bahwa saya memerlukan dia karena dia benar-benar jadi penyelamat saya," sambung Debbie.


(anm/anm)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda