Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Kisah Mengharukan WNI Jadi ART di AS, Sangat Disayang Majikan Sampai Dilarang Nikah

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Minggu, 30 Oct 2022 18:45 WIB

ART dari Ponorogo kerja di AS
Kisah Wanita Ponorogo Jadi ART di AS/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Rawpixel

Tak ada yang pernah tahu dari mana rezeki akan datang, Bunda. Salah seorang WNI asal Ponorogo, Misiyah Rani, bahkan mencari nafkah hingga ke Amerika Serikat.

Wanita yang akrab disapa May ini telah bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) di rumah seorang dokter bernama Gary dan istrinya, Debbie, Bunda. Ia bahkan telah menetap di negeri Paman Sam selama 21 tahun.

Gary dan Debbie sudah sangat dekat dengan May. Keduanya bahkan telah menganggap May sebagai keluarganya.

Majikan May tidak menginginkan May untuk berhenti bekerja dan kembali ke Indonesia, Bunda. Tak hanya itu, kedua majikan May bahkan sempat melarang May untuk menikah karena takut May akan disakiti oleh sang calon suami.

"Wah bosku kaget (waktu dengan ingin menikah) dan sedih sampai di kamar itu dia turun, 'May please, please kamu belum kenal orangnya, kamu jangan nikah, nanti kamu enggak bahagia. Aku gak mau kalau kamu gak bahagia' katanya gitu," cerita May, dilihat dari kanal YouTube CERITA UNTUNGS, Sabtu (29/10/2022).

May sendiri bertemu dengan sang suami, Wahyu, melalui sebuah foto, Bunda. Sama seperti May, Wahyu hampir putus asa tinggal di Amerika dan menemukan jodoh sehingga ingin pulang ke Indonesia.

"Aku waktu itu kan sudah putus asa maksudnya dalam arti saya sih enggak pengen nikah gitu ya, karena saya sudah 36 tahun enggak ketemu jodoh saya di sini. Saya mau pulang, lah dia itu Mas Wahyu juga gitu. Dia sudah lama di Amerika enggak ketemu jodoh pengen pulang juga, ketemulah aku lewat foto," tutur May.

"Itu benar-benar story yang wow, dan aku memang enggak mau dijodohin dengan orang sini (Amerika). Aku enggak mau. Aku pinginnya orang Muslim," sambung dia.

Saat pertama kali tiba di Amerika, May mengaku sama sekali tidak bisa berbahasa Inggris, Bunda. Ia bahkan bekerja dengan menggunakan bahasa isyarat.

Simak kisah selengkapnya di laman berikutnya, yuk!

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Intip juga video kisah anak sopir taksi online yang kuliah di AS berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]



MAY BEKERJA DENGAN BAHASA ISYARAT

Person

Kisah Wanita Ponorogo Jadi ART di AS/Foto: Getty Images/iStockphoto/Rawpixel

Misiyah Rani telah 21 tahun menjalani pekerjaan sebagai asisten rumah tangga (ART). Ia bekerja di rumah seorang dokter bernama Gary dan istrinya, Debbie.

Ketika pertama kali datang ke negeri Paman Sam, wanita yang akrab disapa May itu sama sekali tidak mengerti cara menggunakan Bahasa Inggris. Beruntung, ia mendapatkan majikan yang sangat baik hati dan mau menerima May apa adanya.

"Dia sangat pemalu. Saya ingat dia sangat sulit berbahasa Inggris, sangat pendiam, tapi punya senyum yang sangat cantik. Saya tahu bahwa orang Indonesia sangat manis dan baik hati, jadi saya coba saja," tutur Debbie, majikan May, dikutip dari kanal YouTube VOA Indonesia, beberapa waktu lalu.

Banner Perut Buncit Setelah Melahirkan

May bercerita, kala itu ia dan majikannya hanya berkomunikasi dengan menggunakan bahasa isyarat. May berusaha memahami apa yang dimaksud oleh kedua majikannya.

"Waktu itu saya belum pernah sama sekali ngomong Inggris, bisanya cuma yes or no. Pakai isyarat. Jadi bosku 'Do this' ini taruh sini, mengerti sedikit," kata May.

Selain hubungan dengan keluarga majikan yang membuat iri, gaji yang didapatkan oleh May setiap bulannya pun turut membuat netizen iri, Bunda. May dikabarkan bisa mendapatkan gaji hingga Rp60 juta dalam sebulan.

Klik baca halaman berikutnya untuk melihat kisah lengkapnya, ya!

GAJI YANG DIDAPATKAN MAY

Asian maid housewife washing cleaning dishes in kitchen

Ilustrasi Kisah Wanita Ponorogo Jadi ART di AS/Foto: Getty Images/iStockphoto/Nattakorn Maneerat

Selama bekerja dengan Gary dan Debbie, May selalu mendapatkan perlakuan hangat dan dianggap seperti bagian dari keluarga mereka. Meski bekerja sebagai pembantu, May sangat menikmati pekerjaannya itu, Bunda.

"Ya aku merasa seperti pembantu, tapi karena mereka menganggapku sebagai keluarga. Kerjaanku tetap membantu, tapi mereka tidak membedakan antara pembantu dan majikan. Apapun yang mereka makan juga saya makan," kata May.

Dalam seminggu, May bekerja selama 5 hari dan memiliki 2 hari libur. Keluarga Gary memberinya gaji puluhan juta karena May telah menjalankan tugasnya sebagai ART dengan baik.

May mengatakan, uang puluhan juta yang ia dapatkan tiap bulannya digunakan untuk membantu keluarga di Indonesia. Tak hanya orang tua, ia juga menafkahi adik dan para keponakan.

"Satu bulannya ada Rp50-60 juta lebih. Pokoknya saya kerja untuk orang di Indonesia. Memperbaiki ekonomi dan kehidupan saudara-saudaraku. Kalau orang tua memang nomor satu. Lalu yang lainnya kayak keponakan dan adik sudah saya bantu," tuturnya.

May yang sebelumnya pernah bekerja di Arab Saudi dan mendapatkan pengalaman buruk, merasa bersyukur bisa dipertemukan dengan keluarga Gary. Kebaikan majikannya membuat May betah bekerja di sana selama puluhan tahun.

Tak hanya itu, hal yang sama juga dirasakan oleh Gary dan Debbie. Keduanya tidak ingin kehilangan ART kesayangan mereka.


(mua/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda