Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Penyebab Seseorang Tak Pernah Terkena COVID-19, Bukan karena Beruntung

ANNISAAFANI   |   HaiBunda

Kamis, 25 Aug 2022 18:53 WIB

Ilustrasi wanita pakai masker diperiksa suhu saat pandemi COVID-19
Penyebab Seseorang Tak Pernah Terkena COVID-19, Bukan karena Beruntung/ Foto: Getty Images/iStockphoto/PeopleImages
Jakarta -

Pandemi COVID-19 sudah berlangsung lebih dari dua tahun, Bunda. Sejak 2020 hingga hari ini, sudah banyak masyarakat Indonesia terpapar COVID-19, bahkan hingga beberapa kali.

Namun, ada juga yang sampai sekarang belum pernah terpapar. Sebagian orang mungkin menganggap hal ini sebagai keberuntungan. Akan tetapi, para ahli justru membantahnya.

Para ahli kesehatan dunia telah melakukan penelitian untuk mencari tahu alasan mengapa sejumlah orang tampaknya tidak pernah tertular COVID. Orang-orang ini dijuluki 'never COVID' (Novids).

Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa orang dengan susunan genetik tertentu kemungkinan lebih rentan terhadap infeksi COVID-19 atau penyakit serius. Namun, para peneliti mencatat bahwa jenis ekspresi gen tertentu juga dapat memberikan efek perlindungan terhadap penyakit menular lainnya.

Sekelompok kecil orang mungkin memiliki keistimewaan pada genetiknya. Faktor inilah yang kemungkinan membuat yang dijuluki Novids ini sebenarnya pernah terpapar virus, namun virus tersebut tak memberikan dampak pada sel-sel tubuh mereka.

Respons kekebalan seseorang terhadap kondisi dan penyakit kesehatan lain juga dapat memberikan perlindungan terhadap COVID-19, menurut beberapa penelitian. Misalnya, para peneliti melaporkan dalam sebuah studi pada Mei 2022 bahwa orang dengan alergi makanan tampaknya memiliki risiko COVID-19 yang lebih rendah.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat memperkirakan bahwa setidaknya 70 persen orang Amerika telah terinfeksi COVID-19, namun sebagian dari mereka tidak menyadarinya.

"Kemungkinan ada beberapa orang yang terkena COVID-19 dan tidak mengetahuinya karena tidak melakukan tes. Mereka mungkin tidak menunjukkan gejala atau memiliki gejala ringan dan menghubungkan gejala tersebut dengan pilek, flu, atau alergi," kata peneliti CDC.

Selain faktor genetika, penelitian menunjukkan sejumlah obat yang mengatur gen, seperti obat kanker payudara tamoxifen, kemungkinan bisa melindungi seseorang dari risiko tertular COVID-19. Studi lain menunjukkan bahwa pasien yang mengonsumsi tamoxifen sebelum pandemi terlindungi dari COVID-19 yang parah.

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI. 

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen. 

Simak juga 3 kelebihan vaksin Pfizer yang menjadi incaran untuk booster dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]



(AFN/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda