Cerita Unik Wanita RI Kuliah di Jepang, Dahulu Enggak Pede Disebut Ninja karena Berhijab

Banyak kisah unik dari para diaspora Indonesia. Berbagai pengalaman baru didapatkan oleh mereka yang bekerja ataupun menimba ilmu di luar negeri.

Salah satu pengalaman berkesan dimiliki oleh Grace Kamila, wanita Indonesia yang tinggal di Jepang. Ia sempat menimba ilmu di Negeri Sakura, sebelum akhirnya menjadi Admission Coordinator di salah satu universitas Jepang.

Grace telah menetap di Jepang lebih dari 10 tahun, Bunda. Banyak hal yang ia dapatkan ketika pertama kali tiba di Jepang. Terutama sebagai wanita yang mengenakan hijab.

Lewat akun Instagram @pgracekn, Grace kerap membagikan kisahnya selama tinggal di Jepang. HaiBunda telah mengontak Grace dan diizinkan menuliskan kisahnya.

Salah satu hal yang paling tak terlupakan adalah pandangan masyarakat Jepang yang ia terima karena memakai hijab. Sebagai kaum minoritas, penampilan Grace yang berhijab masih dianggap tak biasa oleh orang Jepang, khususnya anak-anak.

Grace bercerita, ia kerap diledek karena penampilannya. Hijab yang ia kenakan membuat Grace disebut seperti ninja.

"Satu tahun di Jepang, jilbabku diledek anak kecil di Jepang. 'Ninja! Ninja!' Malu.." ungkap Grace dalam salah satu videonya.

Meski awalnya sempat merasa malu, Grace mulai terbiasa dengan perlakuan tersebut. Ia tetap memakai hijab ketika menjalani kehidupan di Jepang.

"Empat tahun di Jepang, senyumin saja," ujarnya.

Akan tetapi, perlakuan tersebut masih juga dialaminya hingga saat ini. Padahal, Grace sudah tinggal di Jepang lebih dari 10 tahun. Masih ada anak-anak yang iseng meledek penampilannya, Bunda.

Meski sudah terbiasa, Grace tetap ingin memberi 'pelajaran' dengan cara yang kocak kepada anak-anak itu agar tidak terbiasa meledek orang asing. Alih-alih marah, Grace justru bertingkah seperti ninja di hadapan mereka.

"Sebelas tahun di Jepang, wah harus dikasih tahu pelajaran nih. 'Yah penyamaranku terbongkar nih. Jangan kasih tahu siapa-siapa ya'," ucap Grace.

"Yah namanya anak-anak ya, kadang suka nyeletuk asal saja. Enggak tahu kenapa aku paling sering disebut ninja. Lama-lama cuek saja lah, sekalian aja pose ala ninja biar semakin puas mereka. Itung-itung memuaskan mimpi join tim Kakashi yang engak kesampaian," tuturnya.

Selain menghadapi anak-anak, Grace juga harus beradaptasi dengan bahasa serta kuliner yang berbeda. Baca di halaman selanjutnya.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan juga video tentang kisah viral anak sopir taksi online yang kuliah di AS:

[Gambas:Video Haibunda]

BAHASA DAN KULINER JEPANG

Ilustrasi Natto Makanan Jepang / Foto: iStock

Ketika baru pertama kali datang ke Jepang, Grace juga sempat merasa minder ketika berbicara dengan masyarakat lokal. Ia sangat khawatir melakukan kesalahan dalam memakai Bahasa Jepang.

Namun seiring berjalannya waktu, Grace sudah mampu menggunakan Nahasa Jepang. Ia juga merasa lebih percaya diri, Bunda.

"Aku yang dahulu mau ngomong tapi takut salah grammar. Kalau beneran salah, akan dipikirin terus dan merasa bodoh banget. Tapi sekarang sadar kalau buat kesalahan itu sesuatu yang normal, apalagi bagi penutur bahasa asing pemula," ujarnya.

Selain beradaptasi dengan budaya dan bahasa baru, Grace juga menikmati berbagai macam kuliner Jepang yang mungkin terasa asing bagi lidah masyarakat Indonesia. Namun wanita itu sudah terbiasa menyantapnya dan sangat menyukainya.

"Makanan pertama yang aku makan di Jepang itu adalah natto! Pertama kali coba, aku enggak merasa ada bau apa-apa karena natto-nya dalam keadaan dingin. Makin lama aku makin terbiasa dengan makanan Jepang yang dahulu kuanggap aneh. Contohnya telur mentah, mie kuah dingin, dan natto," ia bercerita.