Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Akses Kesehatan Tak Layak, 5 Negara Ini Punya Tingkat Kematian Bayi Paling Tinggi di Dunia

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Rabu, 14 Sep 2022 20:10 WIB

Feet of new born baby under ultraviolet lamp in the incubator
5 Negara dengan Tingkat Kematian Bayi Paling Tinggi/Foto: Getty Images/iStockphoto/praisaeng

Beberapa negara dengan tingkat kematian bayi yang tinggi disebabkan oleh beberapa faktor, mulai dari kesulitan mencari akses menuju fasilitas yang memadai, hingga banyaknya bayi atau ibu hamil yang rentan terkena penyakit menular yang dapat menyebabkan kematian.

Melansir dari laman Statisca.com, kematian bayi biasanya mengacu pada kematian anak di bawah satu tahun. Di antara penyebab utamanya adalah pneumonia, diare yang menyebabkan dehidrasi, dan infeksi pada bayi yang baru lahir.

Perawatan kesehatan dan kebersihan yang baik sangat penting dalam mengurangi kematian anak. Di antara negara-negara dengan tingkat kematian bayi terendah adalah negara-negara maju yang penduduknya memiliki akses ke air bersih hingga perawatan kesehatan yang komprehensif.

Namun, beberapa hal itu tidak terjadi pada beberapa negara berikut ini yang mengakibatkan terjadinya peningkatan dalam tingkat kematian bayi. Lalu, negara mana saja yang memiliki tingkat kematian bayi paling tinggi di seluruh dunia? Simak berikut ini, ya, Bunda.

5 Negara dengan tingkat kematian bayi paling tinggi di dunia

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut adalah tingkat kematian bayi yang paling tinggi di seluruh dunia.

1. Afghanistan

Afghanistan menempati posisi pertama dalam kategori negara dengan tingkat kematian bayi yang paling tinggi did dunia. Faktanya, 110,6 dari setiap 1.000 bayi yang lahir di negara tersebut tidak hidup sampai ulang tahun pertamanya.

Kenyataan menyedihkan ini terutama disebabkan oleh kurangnya fasilitas medis yang ada di negara itu. Akses ini bahkan lebih buruk di daerah pedesaan di luar kota-kota besar Afghanistan. Kurangnya hak-hak perempuan dan akses ke perawatan kesehatan bagi perempuan juga membantu memperburuk masalah ini.

Selain itu, wanita Afghanistan diketahui lebih sering melahirkan di rumah, yang berarti bahwa dokter yang memenuhi syarat biasanya tidak hadir untuk memberikan perawatan medis yang layak untuk mereka. Hal inilah yang menyebabkan tingkat kematian bayi di sana paling tinggi di seluruh dunia.

2. Somalia

Angka kematian bayi adalah jumlah kematian bayi di bawah usia lima tahun per 1.000 kelahiran hidup. Banyak dari kematian ini yang disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kekurangan gizi, kurangnya air minum yang aman, dan rentannya tertular penyakit.

Negara-negara terbelakang yang tak terhitung jumlahnya menderita dari sistem pendukung yang kurang memadai, dan berkontribusi pada peningkatan tingkat kematian bayi di seluruh dunia, salah satunya adalah Somalia.

Somalia menduduki peringkat kedua sebagai negara dengan tingkat kematian bayi paling tinggi di seluruh dunia. Satu dari tujuh anak di Somalia meninggal sebelum mereka berusia lima tahun, dengan angka 88.03 kematian per 1.000 kelahiran hidup.

Pneumonia, diare, polio, campak, hingga gangguan neonatus adalah beberapa penyebab utama yang berkontribusi pada tingginya angka kematian bayi di negara yang satu ini.

Kurangnya keamanan pemerintah dan meluasnya konflik internal selama beberapa waktu terakhir di Somalia telah mempersulit kemajuan yang terjadi dan telah membuat kemiskinan yang parah.

3. Republik Afrika Tengah

Bayi baru lahir tetap berisiko tinggi di negara-negara yang dilanda perang dan dalam kasus Republik Afrika Tengah, banyak wanita kekurangan sumber daya yang memadai untuk memastikan kehamilan yang sehat.

Kurangnya sumber daya yang memadai ini mengakibatkan Republik Afrika Tengah menjadi salah satu negara dengan tingkat kematian bayi paling tinggi yang ada di dunia. Negara ini telah menempati posisi ketiga setelah Somalia dengan tingkat kematian 88.03 per 1.000 kelahiran.

Menurut UNICEF, penyebab utama kematian bayi di negara yang satu ini adalah komplikasi kelahiran prematur, yang mencakup 35 persen. Komplikasi seringkali dapat diakibatkan terbatasnya akses ke perawatan medis.

Lanjut halaman berikutnya untuk mengetahui negara mana saja yang memiliki tingkat kematian bayi paling tinggi di dunia, yuk, Bunda.

Bunda, yuk, download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan juga video 7 tradisi unik dari berbagai negara sambut kelahiran bayi yang ada di bawah ini, ya, Bunda.

[Gambas:Video Haibunda]

NEGARA DENGAN TINGKAT KEMATIAN BAYI PALING TINGGI

Sick baby with high fever. Shadow DOF. Developed from RAW; retouched with special care and attention; Small amount of grain added for best final impression. 16 bit Adobe RGB color profile.

5 Negara dengan Tingkat Kematian Bayi Paling Tinggi/Foto: iStock

4. Nigeria

Angka kematian di Nigeria termasuk salah satu negara dengan tingkat kematian bayi yang paling tinggi di seluruh dunia. Negara ini memiliki tingkat kematian 69.8 kematian bayi per 1.000 kelahiran.

Pada tahun 10 persen dari semua kematian bayi baru lahir di dunia terjadi juga di Nigeria. Banyak ibu hamil di Nigeria yang tidak memiliki akses ke layanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau. Akibatnya, penyakit yang dapat dicegah seperti diare dan pneumonia merenggut nyawa banyak orang di sana.

5. Chad

Chad menduduki peringkat kelima negara dengan tingkat kematian bayi paling tinggi di seluruh dunia dengan angka kematian 67.02 per 1.000 kelahiran.

Penyebab utama kematian di negara ini adalah kurangnya vaksin untuk penyakit yang dapat dicegah seperti cacar air dan campak. Tak hanya itu, malaria juga merupakan masalah utama di negara ini, lho, Bunda.

Banner Jus Diet Dewi Hughes

Nah, itulah beberapa negara dengan tingkat kematian bayi paling tinggi di seluruh dunia. Sebagian besar salah satu penyebab tingkat kematian bayi adalah rentan terkena penyakit. Oleh karena itu, Bunda perlu selalu menjaga kesehatan demi lingkungan sekitar, terutama keluarga, ya, Bunda.


(asa)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda