
moms-life
Disebut Tak Akur, Begini Hubungan Ratu Elizabeth II dan Putri Diana Sebenarnya
HaiBunda
Rabu, 05 Oct 2022 17:30 WIB

Kisah dari keluarga Kerajaan Inggris memang tak ada habisnya dan selalu menarik perhatian ya, Bunda. Salah satu yang terus diperbincangkan yakni berkaitan dengan mendiang Putri Diana.
Kali ini, kita mengupas soal hubungan mantan istri Raja Charles III tersebut dengan Ratu Elizabeth II. Selama ini, banyak yang menilai bahwa hubungan keduanya kurang harmonis bahkan tak akur.
Mengutip dari Reader's Digest, kedua bangsawan ini sudah saling mengenal sebelum Putri Diana bergabung dalam keluarga kerajaan. Ini karena keluarga ayah Putri Diana menjadi pelayan Raja George VI, ayahanda Ratu Elizabeth II.
"Keluarga Spencer adalah keluarga terkemuka dengan ikatan kerajaan yang erat. Ayah Diana adalah seorang penunggang kuda atau pelayan pribadi, untuk ayah Ratu," kata Arianne Chernock, seorang profesor sejarah di Universitas Boston yang berfokus pada sejarah Inggris modern dan monarki.
"Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip juga menghadiri pernikahan orang tua Diana. Bahkan, Ratu adalah ibu baptis dari adik Diana, Charles," sambungnya.
Situs resmi keluarga kerajaan mencatat bahwa sebagai tetangga, keluarga Putri Diana dan Kerajaan Inggris telah saling kenal selama bertahun-tahun. Bahkan, kakak perempuan Putri Diana sebelumnya pernah miliki hubungan khusus dengan Charles, putra sulung Ratu Elizabeth II.
"Faktanya, kakak perempuan Diana (Lady Sarah) sempat berkencan dengan Raja Charles sebelum dia bertemu Diana," kata Chernock.
Putri Diana sendiri pertama kali bertemu Pangeran Charles pada tahun 1977. Raja Charles diundang ke perkebunan keluarga Diana Spencer di Althorp, tempat keluarganya pindah setelah sang ayah menjadi Earl Spencer pada tahun 1975.
Putri Diana dikenalkan pada Ratu
Ketika Putri Diana dan Raja Charles III mulai berkencan, pernikahan antara kedua sempat hampir tak berlangsung. Lantas, kapan Putri Diana diperkenalkan kepada sang Ratu sebagai calon pasangan Charles?
Diketahui, Putri Diana pertama kali dikenalkan pada keluarga kerajaan saat hadir dalam acara Balmoral. "Interaksi awal yang paling berkelanjutan dengan keluarga kerajaan datang ketika Putri Diana diundang ke Balmoral," kata Chernock.
Dalam pertemuan tersebut, Ratu Elizabeth II menganggap Diana cukup cocok untuk Charles. Putri Daian sendiri cukup populer di kalangan keluarga kerajaan dan disambut hangat.
"Diana bekerja sangat, sangat keras untuk mengambil hati dan menjadi sosok yang dibutuhkan menjadi seorang putri. Dia melakukannya dengan sangat baik," tutur Chernock.
Namun, usaha tersebut menjadi bumerang bagi Diana. Upaya tersebut dinilai terlalu dibuat-buat, sehingga ia dinilai tidak menjadi diri sendiri.
"Banyak yang berpendapat Putri Diana tidak menjadi dirinya sendiri. Ia justru melakukan peran sebagaimana yang diharapkan (sebagai calon anggota kerajaan).
"Dia bekerja sangat keras untuk menyesuaikan diri. Dia adalah seorang gadis kota yang berpura-pura amat mencintai negara. Dia latihan menembak, melakukan semua hal yang seharusnya dilakukan bangsawan, tetapi sebenarnya dia tidak menikmatinya," terang Chernock.
Simak kelanjutannya di halaman berikut ya, Bunda.
Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.Â
Simak juga fakta di balik wawancara Putri Diana yang membuat publik terkejut dalam video berikut:
HUBUNGAN RATU ELIZABETH II DAN PUTRI DIANA
Disebut Tak Akur, Begini Hubungan Ratu Elizabeth II & Putri Diana Sebenarnya/Foto: Getty Images/Princess Diana Archive
Awalnya, semuanya berjalan lancar antara Ratu Elizabeth dan Diana. Meskipun mereka tidak terlalu dekat, Ratu menyetujui pilihan Charles menjadikan Diana sebagai pasangan hidup.
Ratu Elizabeth II sendiri melihat bahwa Diana dapat menjalani peran dalam kehidupan kerajaan. Ini ia nilai bukan hanya saat keduanya bertemu di acara Balmoral.
Ratu bahkan sempat mendesak Charles untuk melamar. Walaupun memang, sebagian besar desakan tersebut muncul karena perhatian media. Charles bahkan dapat ultimatum untuk menikahi Diana pada musim panas 1981 atau tidak sama sekali.
Namun, segalanya berubah ketika Putri Diana pindah ke Istana Buckingham dalam persiapan untuk pernikahan. Di masa-masa tersebut, ia berharap Sang Ratu memberikan banyak bimbingan padanya.
"Diana menginginkan lebih banyak bimbingan dan merasa bahwa Ratu bisa menawarkan itu padanya," kata Chernock.
"Jadi ini adalah pengalaman seperti berada di akuarium. Saya pikir Diana menggambarkan pengalamannya yang sangat kesepian dan berharap keluarga kerajaan (terutama wanita) lebih mudah ditemui dan bersedia membantunya."
Di sisi lain, Ratu Elizabeth II pernah bicara soal perasaannya terkait Putri Diana. Di tahun 2002, pakar kerajaan Inggris, Seward mengatakan pada bulan Maret 1981, Sang Ratu menulis surat kepada seorang teman.
Dalam surat tersebut, ia mempercayai Putri Diana bisa tinggal di istana dengan baik dan tak terbebani. "Saya percaya bahwa Diana tidak terlalu terbebani selama tinggal di sini (Istana Buckingham) daripada yang dibayangkan."
Setelah pernikahan Charles dan Diana pada 29 Juli 1981, Ratu mulai mempercayakan Diana dengan tanggung jawab kerajaan. Tugas pertama Diana adalah mewakili keluarga kerajaan di pemakaman Putri Grace of Monaco. Tugas tersebut pun berjalan dengan baik.
Simak kelanjutannya di halaman berikut ya, Bunda.
PENYEBAB HUBUNGAN RATU ELIZABETH DAN PUTRI DIANA RENGGANG
Disebut Tak Akur, Begini Hubungan Ratu Elizabeth II & Putri Diana Sebenarnya/Foto: Getty Images via Insider
Hubungan Pangeran Charles dan Putri Diana yang terlihat baik, sebetulnya tidak cocok sejak awal, Bunda. Bahkan dengan hancurnya pernikahan mereka, hubungan antara Ratu Elizabeth dan Putri Diana juga menjadi tak baik.
Dalam dokumenter Diana: In Her Own Words yang ditayangkan di Inggris, sang Putri mengatakan bahwa dia tidak diberi dukungan yang dia butuhkan. Ia menangis sendirian dan berharap menemui Ratu untuk membantu pernikahan.
Menurut Seward di The Queen & Di, meskipun Elizabeth pada awalnya bersimpati kepada Diana, akhirnya ia merasa bahwa Putri Diana terlalu emosional untuk dihadapi.
"Seorang pelayan berkata, 'Sang Putri menangis tiga kali dalam setengah jam saat dia menunggu untuk melihat Anda (Ratu Elizabeth II).' Sang Ratu menjawab, 'Saya menemuinya selama satu jam dan dia hanya menangis tanpa henti.'"
Tidak puas, saat itulah Putri Diana beralih ke pers, khususnya buku Morton pada tahun 1992 dan wawancara BBC Panorama 1995. Para bangsawan, termasuk sang Ratu, lantas menganggap Putri Diana terlalu berlebihan dan terlalu banyak bicara pada media.
"Menganggap Putri Diana terlalu banyak bicara, mereka tidak menganggapnya menjalani peran sesuai dengan protokol kerajaan. Berapa banyak yang dia ungkapkan (pada pers)," kata Chernock.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Mom's Life
Misteri Baju Jenazah Putri Diana & Lokasi Makam, Benarkah Diatur Sebelum Meninggal?

Mom's Life
Terungkap, Isi Surat yang Ditulis Ratu Elizabeth II saat Kematian Putri Diana

Mom's Life
Terpopuler: Ucapan Selamat Wisuda untuk Anak - Potret Veronica Tan di Lapor Pak

Mom's Life
Bumbu Masak Favorit Putri Diana Ternyata Tak Disuka Ratu Elizabeth II

Mom's Life
Ratu Elizabeth II Curiga, Ada Dalang Kematian Putri Diana


7 Foto
Mom's Life
7 Potret Ratu Elizabeth II Semasa Hidup dari Muda hingga Meninggal di Usia 96 Tahun
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda