Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

4 Dampak Resesi Keuangan yang Mungkin Bunda Rasakan di Rumah & Tips Menghadapinya

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Selasa, 25 Oct 2022 17:40 WIB

Women hands holding saving account passbook. financial report passbook saving money finance and business rich concept. financial problems, unemployment due to pandemic covid-19.
Kenali Dampak Resesi Keuangan Terhadap Finansial Rumah Tangga, Ini Cara Menghadapinya, Bun/Foto: iStock

Resesi keuangan menjadi salah satu topik hangat di kalangan masyarakat Indonesia. Pasalnya belum lama ini, pemerintah mengumumkan bahwa cepat atau lambat Indonesia berpotensi mengalami resesi global.

Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan RI memprediksi resesi global akan terjadi pada 2023. Hal ini disebabkan oleh kenaikan suku bunga acuan secara agresif oleh pihak bank sentral di berbagai negara guna meredam laju inflasi.

Kondisi ini dapat membuat daya beli masyarakat melemah akibat ketimpangan antara penghasilan yang menurun dan kenaikan yang tinggi.

Dengan adanya berita tersebut, sebagian besar ibu rumah tangga cenderung khawatir bahwa resesi keuangan akan berdampak langsung terhadap keuangan rumah tangga.

Dampak terdekat resesi keuangan bagi finansial rumah tangga

Secara sederhana, resesi keuangan atau yang dikenal dengan resesi ekonomi adalah kondisi penurunan PDB (Produk Domestik Bruto) atau pertumbuhan ekonomi riil yang bernilai negatif dalam dua kuartal berturut-turut.

Sebelumnya diketahui Indonesia telah mengalami resesi keuangan pada tahun 2020 saat pandemi COVID-19 menyerang. "Tahun 2020 pun Indonesia pernah mengalami resesi karena COVID-19. Nilai PDB negatif dalam dua kuartal berturut-turut," ujar Tommy Hilman, perencana keuangan dari Finante.id kepada HaiBunda.

Resesi keuangan akan berdampak pada perdagangan yang melambat, bisnis yang lesu, meningkatnya tingkat pengangguran, harga naik, hingga turunnya daya beli masyarakat.

“Bukan untuk menakut-nakuti, tetapi kita perlu waspada dan berhati-hati terhadap kondisi keuangan pribadi. Kita perlu tetap optimis, buktinya Indonesia masih bertahan hingga ini saat terjadi resesi tahun 1998, 2008, dan 2020,” jelas Tommy.

Lebih lanjut, ia juga menjelaskan bahwa meski resesi merupakan masalah global, keuangan rumah tangga juga akan terpengaruh. Hal ini yang perlu diwaspadai Bunda dan berhati-hati dalam mengatur keuangan.

Berikut adalah beberapa dampak resesi keuangan yang mungkin akan dirasakan para ibu rumah tangga:

1. Kenaikan harga barang

Resesi keuangan diketahui dapat mempengaruhi harga jual, akibatnya pengeluaran rumah tangga juga dapat bertambah, sedangkan pendapatannya belum tentu naik.

“Akibatnya pengeluaran rumah tangga akan naik juga, sedangkan pendapatan belum tentu naik,” ujar Tommy.

2. Pendapatan berkurang

Jika Indonesia mengalami resesi global, kemungkinan pendapatan sebagian besar pekerja akan dikurangi, bahkan bisa sampai PHK besar-besaran.

“Memungkinkan berkurangnya pendapatan karena ada beberapa penyesuaian,” ungkap Tommy.

3. Bisnis terganggu

Usaha atau bisnis yang sedang Bunda jalankan mungkin juga akan terganggu dengan adanya resesi keuangan ini. Hal ini karena daya beli masyarakat menurun dan menyebabkan keuntungan usaha menjadi lebih kecil.

4. Risiko investasi tinggi

Tommy juga menyarankan kepada para Bunda yang sedang berinvestasi akan mengalami risiko investasi yang tinggi.

Lalu, bagaimana ibu rumah tangga menghadapi resesi global? Simak di halaman berikutnya, ya, Bunda.

Bunda, yuk, download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan juga video 5 tips mengatur keuangan rumah tangga pada pasangan suami istri pekerja yang ada di bawah ini, ya, Bunda.

[Gambas:Video Haibunda]

TIPS MENGHADAPI RESESI KEUANGAN BAGI IBU RUMAH TANGGA

Women hands holding saving account passbook. financial report passbook saving money finance and business rich concept. financial problems, unemployment due to pandemic covid-19.

Kenali Dampak Resesi Keuangan Terhadap Finansial Rumah Tangga, Ini Cara Menghadapinya, Bun/Foto: Getty Images/iStockphoto/Nirunya Juntoomma

Tips menghadapi resesi keuangan untuk ibu rumah tangga

Ada beberapa hal yang perlu Bunda lakukan ketika menghadapi resesi global, sebagai berikut.

1. Tidak perlu panik

Terlalu panik atau khawatir mungkin bisa membuat Bunda mengambil langkah yang salah sehingga bisa memperburuk keadaan ekonomi keluarga.

“Jangan panik, takut atau khawatir yang berlebihan. Kita perlu memikirkan keputusan-keputusan yang bijak dalam mengatur keuangan,” kata Tommy.

2. Evaluasi keuangan

Selanjutnya, Bunda juga perlu melakukan pengecekan secara rutin bagaimana kondisi keuangan Bunda untuk memastikan itu dalam keadaan stabil.

“Evaluasi kondisi keuangan dan lakukan cek kesehatan keuangan secara rutin dan berkala,” ujar Tommy.

Banner Gagal Ginjal Akut

3. Perkuat fondasi keuangan

Dengan membangun fondasi keuangan, ada beberapa hal yang perlu Bunda perhatikan, yakni sebagai berikut.

  • Pastikan arus kas positif, pemasukan lebih besar daripada pengeluaran.
  • Mulai kumpulkan dana darurat sebesar 9 kali pendapatan bagi yang sudah menikah, dan 12 kali pendapatan untuk yang sudah memiliki anak.
  • Berjuang untuk melunasi utang sampai tahap wajar.
  • Memiliki proteksi diri dengan asuransi untuk melindungi diri saat resesi keuangan terjadi sehingga tidak mengganggu keuangan lainnya.

4. Cari pemasukan tambahan

Jika memungkinkan, untuk membuat keuangan semakin stabil, lebih baik cari pendapatan tambahan. Ini adalah salah satu cara yang tepat dalam menghadapi resesi keuangan.

“Bila memungkinkan, carilah peluang pendapatan tambahan untuk menambah pemasukan,” kata Tommy.

5. Cek komposisi investasi

Tommy juga menyarankan bagi Bunda yang berinvestasi, sebaiknya melakukan pengecekan kembali komposisi investasi. “Jangan pilih investasi yang berisiko,” tegas Tommy.

Meski Indonesia diprediksi akan mengalami resesi global, Menteri Keuangan menyampaikan bahwa pertumbuhan Indonesia berada di antara 5,4 persen, bahkan berpotensi lebih baik mencapai 6 persen, lho, Bunda.


(asa)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda