Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Doa Niat & Tata Cara Salat Gerhana Bulan: Arab, Latin & Artinya

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Jumat, 04 Nov 2022 12:42 WIB

ilustrasi salat
Niat & Tata Cara Shalat Gerhana Bulan: Arab, Latin & Artinya/Foto: iStock
Jakarta -

Saat fenomena gerhana bulan datang, kebanyakan orang tidak ingin melewatkan untuk mengabadikan momen langka tersebut. Namun, mengabadikan momen tersebut bukan hal utama yang perlu dilakukan fenomena itu datang.

Allah SWT menganjurkan seluruh umat Islam untuk melakukan salat gerhana, baik gerhana bulan maupun gerhana matahari. Sementara itu, salat gerhana ini juga diriwayatkan dalam salah satu hadist riwayat Bukhari dan Muslim.

Banner Fokus Rambut Bayi

Dirangkum dari buku Muslimah Career karya Mia Siti Aminah, berikut adalah hadist riwayat Bukhari dan Muslim yang menerangkan tentang pengerjaan sholat gerhana.

“Telah terjadi gerhana matahari pada hari wafatnya Ibrahim putra Rasulullah Saw. Berkatalah manusia, ‘Telah terjadi gerhana matahari karena wafatnya Ibrahim’. Maka, bersabdalah Rasulullah Saw, ‘Bahwasannya matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah. Allah mempertakutkan hamba-hamba-Nya dengan keduanya. Matahari gerhana bukanlah karena matinya seseorang atau lahirnya. Maka, apabila kamu melihat yang demikian, hendaklah kamu sholat dan berdoa sampai selesai gerhana.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari Abdullah Ibnu Amr, bahwasannya Nabi Muhammad SAW memerintahkan seseorang untuk memanggil dengan panggilan, “ashsholaatu jaami’ah” (salat didirikan dengan berjamaah) (HR. Bukhari dan Muslim).

Sementara itu, Rasulullah SAW juga pernah bersabda:

فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُمَا فَافْزَعُوا إِلَى الصَّلاَةِ

Artinya:

“Jika kalian melihat gerhana tersebut (matahari atau bulan), maka bersegeralah untuk melaksanakan salat.”

Lebih lanjut, salat gerhana bulan juga memiliki beberapa keutamaan tertentu yang meliputi hukum dan juga manfaat bagi umat Muslim yang melaksanakan salat gerhana. Simak keutamaannya berikut ini, ya, Bunda.

Keutamaan salat gerhana bulan

Melansir dari buku Panduan Sholat untuk Perempuan karya Dr. Nur Rofi’ah, sholat gerhana merupakan sholat sunah yang sangat penting. Setiap manusia pada hakikatnya memiliki ketergantungan yang sangat tinggi kepada matahari dan bulan.

Keduanya telah menjadi cahaya bagi kehidupan, yang berfungsi memberikan keseimbangan dan kenyamanan pada alam. Siapa pun yang mengalami segarnya udara pagi dan nikmat sinar matahari pada pagi hari, akan merasakan langsung keagungan Allah SWT.

Segala yang diciptakan Allah tidak lain adalah untuk memberikan kenyamanan dan kenikmatan bagi seluruh makhluk-Nya. Demikian juga dengan bulan yang bersinar terang di malam hari, ini menjadikan malam semakin indah dan damai.

Dalam istilah bahasa Arab, sholat gerhana bulan disebut salat al-khusuf. Gerhana bulan disebabkan karena hilangnya cahaya bulan. Shalat ini dilakukan secara berjamaah. Waktu salat khusuf adalah sejak awal gerhana sampai akhir atau tertutupnya bulan tersebut.

Hukum salat gerhana bulan

Para ulama sepakat bahwa sholat khusuf adalah sunnah muakad, baik untuk laki-laki maupun untuk perempuan. Sholat itu lebih utama dikerjakan secara berjamaah, walaupun berjamaah bukan menjadi syarat utama sahnya sholat tersebut.

Sebuah hadits menjelaskan anjuran dari Rasulullah SAW yang menyerukan melaksanakan salat gerhana. Dari ‘Aisyah Radhiyallahu ‘Anha, Rasulullah SAW bersabda:

أنَّ الشَّمس خَسَفَتْ عَلَى عَهْدِ رَسولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم، فَبَعَثَ مُنَادياً يُنَادِي: الصلاَةَ جَامِعَة، فَاجتَمَعُوا. وَتَقَدَّمَ فَكَبرَّ وَصلَّى أربَعَ رَكَعَاتٍ في ركعَتَين وَأربعَ سَجَدَاتٍ.

Artinya:

“Aisyah radhiyallahu 'anha menuturkan bahwa pada zaman Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah terjadi gerhana matahari. Beliau lalu mengutus seseorang untuk memanggil jama'ah dengan: 'ASH SHALATU JAMI'AH' (mari kita lakukan salat berjama'ah). Orang-orang lantas berkumpul. Nabi lalu maju dan bertakbir. Beliau melakukan empat kali ruku' dan empat kali sujud dalam dua raka'at.” (HR. Muslim)

Manfaat salat gerhana bulan

Saat gerhana bulan, umat Muslim dianjurkan untuk berdoa kepada Allah SWT, karena berdoa ketika waktu itu termasuk mustajabah, akan dikabulkan oleh Allah SWT. Insya Allah.

Ketika terjadi gerhana, Rasulullah memerintahkan untuk mengerjakan salat, berdoa, istighfar, bersedekah, memerdekakan budak, dan amalan-amalan sholeh lainnya hingga hilang musibah yang menimpa manusia.

Sholat sunnah memberikan begitu banyak manfaat bagi seluruh makhluk Allah SWT, salah satunya adalah sholat gerhana bulan.

Allah SWT memerintahkan kepada hamba-Nya untuk selalu menggantungkan harapan melalui salat dan menjadikannya sarana berdoa untuk mencapai hajat keduniaan, bukan memanfaatkan sarana yang lain.

Karena salat adalah jalan memohon bantuan kepada Allah yang sangat luar biasa untuk kebaikan dunia dan akhirat, serta menghindari segala keburukannya. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 153 yang berbunyi,

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيْنَ

Artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) salat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Al-Baqarah ayat 153)

Dalam Musnad Imam Ahmad disebutkan, bahwa apabila Rasulullah berhadapan dengan suatu permasalahan, beliau bersegera melaksanakan salat. Begitu pula manakala terjadi suatu musibah dan bala bencana, atau pun gerhana matahari dan bulan, beliau selalu menyikapinya dengan melakukan salat.

Niat salat gerhana bulan

أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامًمَأمُومًا لله تَعَالَى

Ushalli sunnatal khusuf rak’ataini imaman/makmuan illahi ta’ala

Artinya:

“Saya salat sunnah gerhana bulan dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah SWT.”

Tata cara salat gerhana bulan

Jika dilaksanakan secara berjamaah, dianjurkan yang menjadi imam adalah orang yang terbiasa menjadi imam sholat Jumat dan imam besar di sebuah masjid.

Jumhur ulama mengatakan bahwa salat itu perlu dilakukan sebanyak dua rakaat. Setiap rakaat perlu dilakukan  dua kali rukuk.Berikut adalah beberapa langkah melaksanakan salat gerhana yang dapat Bunda ikuti:

  1. Membaca niat gerhana bulan
  2. Takbir, membaca doa iftitah, Al-Fatihah. Kemudian, membaca surat panjang, setara surat Al-Baqarah.
  3. Rukuk dengan durasi yang cukup lama atau panjang.
  4. Bangkit dari rukuk dengan mengucapkan “Sami ‘Allahu Liman Hamidah, Rabbana wa Lakal Hamd.”
  5. Tidak langsung sujud, tetapi membaca kembali surat Al-Fatihah dan surat lain dari Alquran. Namun, tidak sepanjang ada bacaan sebelumnya, ya, Bunda.
  6. Rukuk kembali dengan rukuk’ yang panjang, tetapi durasinya tidak selama rukuk yang pertama.
  7. Bangkit dari rukuk dengan mengucapkan, “Sami ‘Allahu Liman Hamidah, Rabbanaa wa Lakal Hamd.
  8. Sujud, lalu duduk di antara dua sujud, kemudian, sujud kembali. Setelah itu, berdiri untuk rakaat kedua, dan caranya seperti pada rakaat pertama tadi. Hanya saja pada rakaat kedua dianjurkan untuk membaca surat An-Nisa dan dilanjutkan dengan membaca surat Al-Maidah.
  9. Dianjurkan mendengarkan 2 khutbah tausiyah saat terjadi gerhana bulan, Rasulullah Saw menganjurkan amalan-amalan yang bisa dilakukan, seperti memperbanyak dzikir, istighfar, takbir, sedekah, dan bentuk kataatan lainnya.

Inilah niat hingga tata cara salat gerhana bulan yang bisa Bunda ikuti. Bukan hanya mengabadikan gerhana dengan ponsel Bunda saja, tetapi Bunda juga dianjurkan untuk berdoa dan melaksanakan salat gerhana. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.

Bunda, yuk, download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan juga video menguak mitos ibu hamil yang lihat gerhana bulan bayinya akan sumbing yang ada di bawah ini, ya, Bunda.

[Gambas:Video Haibunda]

(asa/asa)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda