
moms-life
Selain Fenomena Gerhana Bulan Total, 7 Fenomena Astronomis di 2022
HaiBunda
Sabtu, 05 Nov 2022 19:00 WIB

Setiap tahun, ada banyak fenomena astronomis yang terjadi. Di tahun 2022 sendiri menurut Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) setidaknya ada sepuluh fenomena astronomis yang dapat disaksikan di langit Indonesia.
Mulai dari gerhana sampai konjungsi planet, Bunda dapat melihat fenomena astronomis ini dengan mata telanjang, lho. Memasuki akhir tahun 2022, di ada fenomena gerhana bulan pada total 8 November 2022 nanti.
Fenomena gerhana bulan total
Pada Selasa, 8 November 2022 nanti akan ada fenomena gerhana bulan total, lho Bun. Mengutip situs resmi LAPAN, masyarakat di sebagian besar wilayah Indonesia bisa melihat fenomena ini. Mulai dari proses gerhana awal hingga akhir penumbra.
Fenomena gerhana bulan total terjadi ketika bulan, bumi, dan matahari berada dalam satu garis lurus. Gerhana bulan total tahun ini akan terjadi selama 1 jam 24 menit dan durasi umbral 3 jam 39 menit.
Fenomena astronomis ini cukup langka, Bunda. Gerhana bulan total baru akan terjadi lagi pada September 2025, Maret 2025, Desember 2028, Desember 2029, April 2032, dan Oktober 2032.Â
Selain fenomena gerhana bulan total, masih ada 7 fenomena astronomis lainnya yang terjadi pada tahun 2022. Apa saja, sih? Berikut Bubun rangkumkan:
1. Hujan Meteor Quadrantid
Awal tahun 2022 dibuka dengan fenomena astronomis hujan meteor Quadrantid. Mengutip laman resmi LAPAN, Quadrantid merupakan hujan meteor yang titik radiannya berasal dari konstelasi Quadrans Muralis. Hujan meteor ini memiliki intensitas maksimum sebesar 200 meteor per jam.
Fenomena astronomis ini terjadi pada 4 Januari 2022 lalu pada pukul 04.00. Hujan meteor ini dapat disaksikan tanpa alat bantu optik karena tidak ada interferensi cahaya alami seperti bulan. Bunda juga dapat mengabadikan momen hujan meteor melalui kamera.
2. Konjungsi Kuintet Saturnus-Mars-Venus-Jupiter-Bulan
Akhir bulan Ramadhan 1433 Hijriah di bulan April lalu ditutup dengan fenomena astronomis konjungsi kuintet. Fenomena ini berarti terdapat lima benda langit yang tampak segaris secara visual sekaligus, yaitu Saturnus, Mars, Venus, Jupiter dan bulan.
Pada 24 sampai 28 April 2022, fenomena astronomis ini dapat disaksikan sejak pukul 04.00. Lalu, pada 29 April 2022, fenomena ini baru dapat dilihat 75 menit sebelum matahari terbit. Deretan planet ini dapat dilihat dengan mata telanjang, lho Bunda.
Lanjut baca halaman berikutnya untuk lihat fenomena astronomis lain yang terjadi sepanjang 2022, Bunda.
Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.
Apakah Bunda pernah dengar mitos seputar gerhana bulan? Cek video ini:
FENOMENA ASTRONOMIS LAIN SELAIN GERHANA BULAN TOTAL
Selain Fenomena Gerhana Bulan Total, 7 Fenomena Astronomis di 2022/Foto: Getty Images/Cameron Spencer
3. Okultasi Venus oleh Bulan
Mengutip LAPAN, okultasi adalah peristiwa terhalangnya benda langit yang tampak lebih kecil oleh benda langit lain yang tampak lebih besar jika diamati dari bumi seperti matahari dan bulan.
Benda langit yang tampak lebih kecil sebenarnya berada jauh di belakang benda langit lain yang jaraknya lebih dekat dengan bumi.
Pada 27 Mei 2022, planet Venus diokultasi oleh bulan. Fenomena astronomis ini dapat disaksikan di sebagian besar wilayah Indonesia seperti Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan, Sulawesi, Maluku Utara, dan sebagian provinsi Papua Barat dari pagi hari hingga siang hari.
4. Bulan Purnama Super
Fenomena bulan purnama super merupakan fase bulan purnama yang terjadi bersamaan saat bulan berada di titik terdekatnya dari bumi, dikutip dari situs LAPAN. Fenomena astronomis ini juga disebut sebagai bulan purnama perigee.
Fenomena ini terjadi setidaknya satu tahun sekali, Bunda. Pada tahun 2022, puncak fenomena ini terjadi pada 14 Juni 2022 dan 14 Juli 2022. Bunda dapat melihat bulan purnama yang besar mulai dari sore hari matahari tenggelam hingga setelah matahari terbit.
5. Okultasi Uranus oleh Bulan
Selain planet Venus, kini gantian planet Uranus yang mengalami okultasi. Pada 25 Juni 2022 lalu, planet Uranus menghalangi bulan saat bulan memasuki fase sabit akhir. Fenomena astronomis ini hanya dapat dilihat melalui alat bantu, Bun.
Wilayah Indonesia yang kala itu mengalami okultasi Uranus adalah Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, sebagian Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, sebagian Kalimantan Timur, Sulawesi, Maluku Utara, dan Maluku.
6. Hujan Meteor Perseid
Perseid adalah hujan meteor yang titik radiannya berasal dari konstelasi Perseus. Hujan meteor ini menurut LAPAN memiliki intensitas maksimum 100 meteor per jam. Fenomena astronomis ini telah terjadi pada 13 dan 14 Agustus 2022.
Meski terhalang cahaya bulan, fenomena hujan meteor Perseid dapat disaksikan tanpa alat bantu jika langit cerah, bebas polusi cahaya, dan tidak ada halangan penglihatan.
7. Hujan Meteor Geminid
Bunda yang terlewat melihat fenomena astronomis pada tahun 2022 jangan berkecil hati dulu. Selain gerhana bulan total yang akan terjadi pada 8 November 2022 nanti, masih ada hujan meteor Geminid.
Akhir tahun 2022 ditutup dengan puncak hujan meteor Geminid. Fenomena astronomis ini akan terjadi pada 14 sampai 15 Desember 2022. Intensitas hujan meteor mencapai 120 meteor per jam.Â
Bunda dapat menyaksikan fenomena astronomis ini dengan mata telanjang, lho. Tepatnya di arah Timur Laut pada pukul 20.30 hingga Barat Laut 25 menit sebelum matahari terbit.
TOPIK TERKAIT
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda