Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Gerhana Bulan Total 26 Mei 2021, Ini Niat dan Tata Cara Salatnya

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Selasa, 25 May 2021 10:35 WIB

Momen gerhana bulan juga disaksikan dari Masjid Nabawi, Madinah. Seperti apa penampakannya?
Gerhana Bulan Total/ Foto: Fuad Fariz

Tahukah Bunda, Gerhana Bulan Total atau Super Blood Moon akan terlihat pada 26 Mei 2021? Ya, fenomena Super Blood Moon ini akan terlihat juga di Indonesia. Hal ini dikonfirmasi Rahmat Triyono Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG.

Rahmat menjelaskan gerhana bulan total terjadi karena posisi bulan berada di yang terdekat dengan bumi (Perigee).

"Sehingga, Gerhana Bulan Total tanggal 26 Mei 2021 dikenal juga dengan Super Blood Moon, karena terjadi saat bulan di Perigee (Bulan berada di jarak terdekat dengan Bumi)," jelasnya dalam siaran pers, dikutip dari laman resmi BMKG, Senin (24/5/2021).

Lebih lanjut, Rahmat menguraikan bahwa ada beberapa fase Gerhana Bulan Total pada 26 Mei. Mulai dari fase awal gerhana (P1) hingga fase gerhana berakhir (P4), semuanya dapat dilihat di wilayah Indonesia.

Banner Pria Yogyakarta Mualaf

Nah, untuk fase Gerhana Bulan Total (U2) terjadi mulai pukul 18.09.21 WIB, 19.09.21 WITA, 20.09.21 WIT melintas memotong Provinsi Riau dan Sumatera Barat, sehingga seluruh pengamat di Indonesia dapat mengamati awal fase totalitas ini, kecuali di sebagian Riau, Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh.

Puncaknya, terjadi pukul 18.18.43 WIB , 19.18.43 WITA , 20.18.43 WIT, dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia, kecuali di sebagian kecil Riau, sebagian Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh.

Lalu, fase (U3) Gerhana Bulan Total berakhir pukul 18.28.05 WIB, 19.28.05 WITA, 20.28.05 WIT melintas membelah Sumatera Utara, sehingga pengamat di seluruh wilayah Indonesia, kecuali sebagian Sumatera Utara dan Aceh, dapat menyaksikan fenomena ini.

"Seluruh proses gerhana, sejak fase awal (P1) hingga fase akhir (P4) akan berlangsung selama 5 jam 5 menit dan 2 detik. Sedangkan proses gerhana totalnya, sejak awal fase total (U2), puncak total hingga akhir fase total (U3) akan berlangsung selama 18 menit 44 detik," papar Rahmat.

Bagaimana cara menyaksikannya? Gerhana Bulan Total ini dapat disaksikan jika kondisi cuaca cerah-berawan dan aman disaksikan oleh masyarakat dengan mata telanjang, tanpa harus menggunakan kaca mata khusus gerhana.

Bagi Bunda yang Muslim tentu momen ini bisa dimanfaatkan untuk beribadah. Apabila ingin melaksanakan salat khusuf atau salat gerhana, baca kelanjutannya di halaman berikutnya.


NIAT DAN TATA CARA SALAT GERHANA

Momen gerhana bulan juga disaksikan dari Masjid Nabawi, Madinah. Seperti apa penampakannya?

Gerhana bulan/ Foto: Fuad Fariz

Salat gerhana sebanyak dua rakaat. Bacaan niat salat gerhana adalah sebagai berikut:


أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامً/مَأمُومًا لله تَعَالَى

Bacaan latin: Ushallî sunnatal khusûf rak'ataini imâman/makmûman lillâhi ta'âlâ

Artinya: "Saya shalat sunah gerhana bulan dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah SWT."

Untuk tata caranya, berikut dikutip dari laman resmi Bimas Islam Kementerian Agama:

a. Berniat di dalam hati;
b. Takbiratul ihram, yaitu bertakbir sebagaimana shalat biasa;
c. Membaca do'a iftitah dan berta'awudz, kemudian membaca surat Al Fatihah dilanjutkan membaca surat yang panjang (seperti surat Al Baqarah) sambil dijaharkan (dikeraskan suaranya, bukan lirih) sebagaimana terdapat dalam hadits Aisyah: "Nabi Saw. menjaharkan (mengeraskan) bacaannya ketika shalat gerhana."(HR. Bukhari no. 1065 dan Muslim no. 901);
d. Kemudian ruku' sambil memanjangkannya;
e. Kemudian bangkit dari ruku' (i'tidal) sambil mengucapkan "Sami'allahu Liman Hamidah, Rabbana Wa Lakal Hamd";
f. Setelah i'tidal ini tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah dan surat yang panjang. Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama;
g. Kemudian ruku' kembali (ruku' kedua) yang panjangnya lebih pendek dari ruku' sebelumnya;
h. Kemudian bangkit dari ruku' (i'tidal);
i. Kemudian sujud yang panjangnya sebagaimana ruku', lalu duduk di antara dua sujud kemudian sujud kembali;
j. Kemudian bangkit dari sujud lalu mengerjakan raka'at kedua sebagaimana raka'at pertama hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya;
k. Salam.


(aci/fia)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda