Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Kisah Ratu Mary I, Queen Regnant Inggris yang Tak Punya Anak hingga Akhir Hayat

ANNISAAFANI   |   HaiBunda

Sabtu, 05 Nov 2022 11:50 WIB

Ilustrasi Kerajaan Inggris
Kisah Ratu Mary I, Queen Regnant Pertama di Inggris & Tak Memiliki Anak hingga Akhir Hayat/Foto: Getty Images/iStockphoto

Ratu Mary I atau Mary Tudor adalah satu-satunya anak yang lahir dari Raja Henry VIII di Inggris dan Catherine dari Aragon, Bunda. Ia memiliki masa kecil yang baik sebagai seorang putri muda, dan menjadi pusat perhatian istana di tahun-tahun awalnya.

Namun seiring berjalannya waktu, ibundanya tak kunjung melahirkan anak laki-laki untuk meneruskan takhta kerajaan Henry VIII. Sang ayah kemudian mulai mencari alternatif lain dan menceraikan Catherine untuk menikahi Ratu keduanya, Anne Boleyn.

Hubungan Mary dan ayahnya tak baik, Bunda. Gelar kerajaannya sebagai putri pun dicabut.

Dalam pernikahan kedua, Henry kembali dikarunia anak perempuan bernama Elizabeth. Seperti Mary, Elizabeth kemudian mendapat status yang sama karena ibundanya tak kunjung melahirkan anak laki-laki sebagai pewaris laki-laki Henry.

Tak seperti Catherine, Anne Boleyn dieksekusi dan meninggal dunia. Kemudian Henry menikahi Jane Seymour, sosok yang mampu mendamaikan ketegangan antara Sang Raja dengan kedua putrinya, Mary dan Elizabeth.

Henry dan Jane mengunjungi Mary dan setelah it, Mary kembali ke istana. Meski demikian, gelar Putrinya masih belum dipulihkan.

Pada bulan Oktober 1537, Ratu Jane melahirkan anak laki-laki yang ditunggu-tunggu Henry VIII. Putra bernama Edward itu lahir pada 12 Oktober 1537. Mary pun berdiri sebagai ibu baptis sang putra mahkota.

Namun tak lama setelah Edward lahir, Jane justru jatuh sakit akibat komplikasi pasca melahirkan. Kurang dari dua minggu setelah persalinan, ia mengembuskan napas terakhir dan membuat Henry VIII amat berduka.

Mary di pemerintahan singkat Edward VI

Henry VIII meninggal 28 Januari 1547, meninggalkan putranya yang berusia sembilan tahun sebagai Raja. Raja Edward VI muda adalah pendukung iman Protestan.

Kemudian pada tahun 1552, Edward mulai menunjukkan tanda-tanda penyakit yang pada akhirnya akan merenggut nyawanya. Dia dilaporkan menderita batuk yang akhirnya mengakibatkan dia memuntahkan darah. Sejarawan medis umumnya setuju bahwa ia menderita TBC.

Mary sempat khawatir dengan kondisi kerajaan saat itu, terlebih ada banyak orang-orang kuat seperti John Dudley, Duke of Northumberland dan Henry Grey, Duke of Suffolk, mulai membuat rencana. Meski mereka bergerak untuk mendapatkan bantuan Mary, orang-orang tersebut secara diam-diam bekerja dengan agenda mereka sendiri.

John Dudley menikahkan putranya, Guildford, dengan putri Henry Grey, yakni Jane Gray, yang akan menjadi pewaris takhta setelah Mary dan Elizabeth.

Dengan menempatkan Jane di atas takhta di belakang Edward, mereka pikir mereka bisa memperdaya sang Raja. John Dudley pun menjalankan rencananya dan meyakinkan Edward untuk menyerahkan mahkotanya kepada sepupunya Jane.

Baca kelanjutannya di halaman berikut ya, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen. 

Simak juga 3 fakta kalung mutiara yang dipakai Kate Middleton saat pemakaman Ratu Elizabeth dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

RATU MARY TAK MEMILIKI KETURUNAN

Ilustrasi Kerajaan Inggris

Ilustrasi/ Foto: Getty Images/iStockphoto

Mary menyadari bahwa sebuah plot sedang dibuat untuk menempatkan Jane di atas takhta. Dia telah didesak oleh beberapa teman untuk melarikan diri dari negara itu karena mereka takut hidupnya akan dalam bahaya.

Mary tahu bahwa jika dia melarikan diri, ia akan kehilangan semua kesempatan untuk menjadi Ratu. Akhirnya, ia pun memilih untuk tetap tinggal dan mempertahankan mahkotanya.

Edward meninggal pada tanggal 6 Juli 1553. Tak lama setelah itu, John Dudley memberitahu Jane bahwa mendiang Raja telah meninggalkan mahkota dan menjadikannya sebagai Ratu Inggris.

Banner Fokus Rambut Bayi

Mary lantas menjadi ratu pertama yang memerintah atas haknya sendiri atau disebut juga Queen Regnant, tidak berdasarkan persetujuan dalam pernikahan. Ia memiliki karakter pemberani dan keras kepala.

Mary kemudian menikah dengan Philip, Raja Spanyol dari tahun 1556. Sayangnya, pernikahan tak berjalan dengan baik, Bunda.

Keduanya tidak dikarunia anak, Mary pun mengalami kondisi kesehatan yang memburuk hingga ditinggalkan oleh Philip. Mary meninggal pada 17 November 1558 dengan meninggalkan mahkota kepada saudara tirinya, Elizabeth.


(AFN/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda