Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Milia di Wajah, Penyebab dan Cara Alami Menghilangkannya Agar Tetap Mulus

Arina Yulistara   |   HaiBunda

Senin, 21 Nov 2022 06:30 WIB

Hand holding a facial cream jar and taking cream out with fingers
Ilustrasi milia di wajah/ Foto: Getty Images/iStockphoto/miya227

Suka terganggu dengan hadirnya titik-titik di wajah? Itu bisa disebut milia, Bunda. Yuk pahami milia di wajah, penyebab, dan pengobatannya.

Milia adalah kondisi kulit umum yang menyebabkan benjolan putih kecil (kista) di bawah permukaan kulit. Sekitar 40 persen hingga 50 persen bayi baru lahir di Amerika Serikat memiliki milia. 

Orang dewasa juga bisa terkena milia. Perawatan medis tidak diperlukan karena milia tak berbahaya dan hilang dengan sendirinya. Kondisi ini biasanya hanya berlangsung beberapa minggu.

Bagaimana dengan penyebab, gejala, dan cara mengatasinya agar kulit wajah kembali mulus? Mari kita bahas mengenai milia di wajah. dilansir dari Cleveland Clinic dan Healthline.

Apa itu milia?

Milia (bintik susu) adalah kista putih kecil di kulit Bunda. Kista sendiri merupakan kantong yang terisi di bawah permukaan kulit.

Tempat paling umum untuk menemukan milia adalah di wajah Bunda. Milia tidak berbahaya dan hanya memengaruhi penampilan.

Benjolan putih di wajah sering membuat Bunda percaya diri karena biasanya terkombinasi dengan komedo. Namun milia bukan jenis jerawat.

Milia terjadi ketika keratin terperangkap di bawah permukaan kulit. Keratin adalah protein kuat yang biasanya ditemukan di jaringan kulit, rambut, dan sel kuku. Milia bisa terjadi pada semua etnis atau usia. Namun paling umum sering dialami bayi baru lahir.

Milia ditemukan di wajah, bibir, kelopak mata, dan pipi. Umumnya, berbentuk titik-titik kecil yang berwarna putih atau kuning. Milia tidak menyebabkan gatal atau nyeri. Akan tetapi, Bunda bisa menjadi tidak nyaman dan kurang percaya diri.

Penyebab milia di wajah

Penyebab milia di wajah karena adanya sel kulit mati yang terperangkap kemudian membentuk kista di bawah permukaan kulit. Tubuh Bunda secara alami menghilangkan sel-sel kulit mati dengan melepaskannya untuk memberi ruang bagi sel-sel baru tumbuh dan menggantikannya. 

Ketika sel-sel kulit lama tidak terlepas dari tubuh maka kulit baru tumbuh di atasnya dan menjebaknya di bawahnya. Sel kulit mati mengeras dan berubah menjadi kista atau milia.

1. Penyebab milia pada bayi baru lahir

Penyebab milia pada bayi baru lahir tidak diketahui. Sering disalahartikan sebagai jerawat bayi yang dipicu oleh hormon ibu. Tidak seperti jerawat bayi, milia tak menyebabkan peradangan atau pembengkakan. 

2. Penyebab milia dan anak-anak serta orang dewasa

Sementara penyebab milia pada anak-anak dan orang dewasa umumnya lebih kompleks. Beberapa dikaitkan dengan kerusakan kulit, seperti:

  • Kondisi kulit khusus; epidermolysis bullosa (EB), cicatricial pemphigoid, atau porphyria cutanea tarda (PCT)
  • Luka melepuh
  • Luka bakar
  • Kerusakan akibat sinar matahari jangka panjang
  • Penggunaan jangka panjang krim steroid
  • Prosedur pelapisan ulang kulit, seperti dermabrasi atau laser
  • Milia juga bisa berkembang jika kulit kehilangan kemampuan alaminya untuk terkelupas. Ini bisa terjadi akibat penuaan.

Klik halaman selanjutnya, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

[Gambas:Video Haibunda]



CARA MENGATASI MILIA DI WAJAH

Hand holding a facial cream jar and taking cream out with fingers

Ilustrasi milia di wajah/ Foto: Getty Images/iStockphoto/zoranm

Cara mengatasi milia di wajah

Berikut cara mengatasi milia di wajah yang bisa Bunda coba.

1. Jangan dipencet paksa

Hindari memencet milia dengan paksa karena bisa menyebabkan benjolan berdarah dan bekas luka. Mengikis kulit juga bisa menyebabkan infeksi lebih lanjut.

Dalam kasus bayi baru lahir, hal terbaik adalah mendiamkannya. Jika mengkhawatirkan bisa konsultasi ke dokter anak, Bunda.

2. Sering membersihkan wajah

Pastikan Bunda mencuci muka dengan sabun lembut bebas paraben setiap hari. Sabun apa pun yang tidak lembut akan menghilangkan minyak pada wajah agar tetap seimbang dan sehat.

Setelah dicuci, tepuk-tepuk kulit hingga kering alih-alih membiarkannya mengering. Ini akan membantu mencegah kulit lecet atau mengering.

3. Eksfoliasi

Pengelupasan kulit yang lembut dapat membantu menjaga kulit bebas dari iritasi. Beberapa agen pengelupasan menjaga agar keratin di kulit tidak diproduksi berlebihan.

Carilah pembersih eksfoliasi yang mengandung asam salisilat, asam sitrat, atau asam glikolat. Hindari melakukannya setiap hari. 

Mulailah melakukan pengelupasan seminggu sekali dan lihat apakah itu memperbaiki milia Bunda atau tidak?

Banner Dampak Pemberian ASI & Formula

4. Gunakan krim retinoid

Beberapa peneliti merekomendasikan krim retinoid topikal untuk menghilangkan milia. Krim retinoid mengandung vitamin A yang penting untuk kesehatan kulit Bunda. Gunakan produk apa pun yang mengandung retinoid atau lebih rendah, seperti retinol, hanya sekali sehari.

5. Pakai tabir surya setiap hari

Saatt menggunakan krim retinoid atau retinol, penting untuk menggunakan tabir surya setiap hari demi menjaganya dari paparan sinar matahari secara langsung.

Apa Bunda punya milia di wajah?


(som/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda