Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Cara Menghilangkan Milia pada Bayi Secara Alami

Annisa Afani   |   HaiBunda

Kamis, 08 Oct 2020 12:22 WIB

A baby with milia.
Cara Menghilangkan Milia pada Bayi Secara Alami/Foto: Getty Images/iStockphoto/LSOphoto
Jakarta -

Milia merupakan benjolan atau bintik-bintik kecil berwarna putih kekuningan yang biasa muncul di sekitar hidung, dagu, kelopak mata dan pipi bayi. Biasanya, milia ini akan tumbuh dan tampak di permukaan kulit bayi yang baru dilahirkan, Bunda.

Kepala Petugas medis di Now Patient, dr Andrew Thornber menjelaskan milia atau bintik susu relatif umum dan biasanya bintik kecil berukuran 1-2 milimeter (mm) yang menonjol di bawah kulit.

Menurut NHS, 50 persen bayi yang baru lahir memiliki milia. Meski namanya bintik susu, namun milia tak ada kaitannya dengan menyusui, Bunda.

"Mereka tidak ada hubungannya dengan susu (atau menyusui) selain warnanya putih. Ini juga sering disebut sebagai jerawat bayi," katanya dikutip dari Good to Know.

Milia berbeda dengan jerawat karena bintik tersebut memiliki lubang atau pori-pori. Menurut Little Things, milia terjadi akibat dari keratin, Bunda. Keratin merupakan protein utama yang menyusun lapisan luar kulit manusia, terperangkap di bawah kulit.

Selain itu, hingga saat ini, dokter belum 100 persen yakin apa penyebab utama munculnya milia pada bayi. Akan tetapi, ada yang mengatakan bahwa milia memiliki hubungan dengan hormon ibu selama mengandung, dan beberapa ahli mengira milia terjadi karena kelenjar kulit bayi yang masih belum berkembang dengan sempurna.

Jenis milia

Beberapa bayi mungkin hanya memiliki sedikit milia, namun sebagian lagi memiliki banyak bintik susu. Biasanya, milia muncul dalam satu atau dua hari setelah lahir, tetapi pada bayi prematur mungkin muncul selama berhari-hari atau berminggu-minggu.

Ada berbagai jenis milia. Namun kebanyakan anak menderita dua jenis milia. Berikut ini, dua milia yang sering dialami bayi, dikutip dari Parenting Firstcry:

1. Milia neonatal

Kondisi milia neonatal atau milia primer ini ditemukan pada bayi baru lahir. Biasanya milia ini dapat menghilang dalam beberapa minggu dengan sendirinya.

2. Milia juvenile

Milia jenis ini dapat terlihat dan muncul saat lahir atau pun setelahnya, Bunda. Bentuk milia ini paling sering dikaitkan dengan berbagai hal seperti genetik, bahkan terkadang dengan kondisi medis tertentu.

Milia tidak menunjukkan adanya gejala apapun, Bunda. Namun bagi beberapa orang dewasa yang mengalami milia, mungkin akan mengalami rasa gatal di area tersebut.

Pengobatan milia

Untuk mengatasi milia pun tak ada pengobatan secara khusus, Bunda. Karena itu, bintik susu ini nantinya akan hilang dengan sendirinya dalam dua hingga empat minggu.

Akan tetapi, jika milia menyebabkan flek hingga dewasa, maka perlu untuk melakukan beberapa prosedur seperti pembedahan kecil untuk menghilangkan dan mengatasinya. Namun perlu untuk diketahui, hindarilah untuk memencet atau menggosok milia pada kulit bayi karena dapat menyebabkan iritasi atau infeksi pada kulitnya, Bunda.

"Penting untuk tidak memencet flek karena dapat menyebabkan iritasi dan dapat menyebabkan kerusakan permanen pada kulit anak Anda," kata Dr Ross Perry, Direktur Medis CosmedicsUK.

Selain itu, hindari juga penggunaan minyak atau lotion apapun pada wajah dan kulit bayi, ya. Apabila milia telah menyebabkan masalah seperti iritasi, maka cuci dan bersihkan wajah serta kulit bayi setiap hari.

Gunakan sabun dengan formula khusus untuk bayi, serta gunakan air hangat. Setelah itu, seka bagian yang telah dicuci dengan kain lembut pada kulit bayi untuk mengeringkannya.

Cara menghilangkan milia secara alami

Sebenarnya tak ada cara untuk menghilangkan milia kecuali memudar dengan sendirinya. Tetapi Bunda bisa mencoba cara alami untuk mengurangi munculnya milia yang tidak terlalu abrasif. Berikut cara alami yang bisa dilakukan:

1. Bunda bisa mencelupkan kain lembut ke dalam air hangat lalu peras airnya hingga kain kering. Setelah itu, periksa kainnya untuk memastikan suhunya tidak terlalu panas sebelum ditempel atau kompres pada kulit bayi.

kompreskan ke kulit bayi hingga kain menjadi dingin ya, Bunda. Lalu ulangi terus proses ini sebanyak tiga kali sehari setiap hari selama seminggu. Dengan begitu, milia akan mengering dan mengelupas dengan sendirinya.

Terkadang cara ini bisa membutuhkan waktu hingga lebih dari seminggu, Bunda. Meski begitu, cobalah untuk terus melakukannya, dan pastikan airnya tidak terlalu panas, sehingga tak membakar kulit wajah bayi.

2. Menggosokkan lulur buatan sendiri secara halus pada wajah bayi. Untuk membuatnya, Bunda bisa merendam almond dalam air selama hampir tiga sampai empat jam, haluskan, dan tambah sedikit susu untuk membuatnya menjadi pasta yang lembut.

Cobalah untuk menggosokkan lulur dengan lembut di area milia berada. Dalam beberapa waktu, mungkin Bunda akan melihat perbedaannya secara bertahap.

Sebelum mencoba cara ini, coba tanyakan dahulu pada dokter ya, Bunda. Pastikan juga bahwa langkah yang akan dilakukan itu aman untuk si kecil ya.

Mencegah milia

Kita enggak bisa mencegah terjadinya milia pada bayi yang baru lahir, Bunda. Hal yang dapat dilakukan hanyalah memastikan bahwa milia yang dialaminya tak mengiritasi kulit bayi lebih jauh dengan merawatnya sebaik mungkin.

Selain itu, milia bukanlah penyakit yang dapat menular dan tidak terlalu mengganggu bayi, Bunda. Sehingga Bunda tak perlu merasa khawatir yang berlebih. Namun, jika millia terlihat sudah menyebar, kulit di sekitarnya mengalami peradangan dan tidak hilang seiring berjalannya waktu, maka Bunda harus mengonsultasikan hal ini ke dokter anak.

Bunda, simak juga obat alami atasi kulit terbakar matahari dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]



(AFN/jue)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda