Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Angka Kematian COVID-19 Kembali Meningkat, Mayoritas Belum Vaksin Booster

Annisa A   |   HaiBunda

Rabu, 16 Nov 2022 12:54 WIB

Surgical mask on tombstone. RIP victim of Coronavirus.
Angka Kematian COVID-19 Kembali Meningkat, Mayoritas Belum Vaksin Booster / Foto: Getty Images/iStockphoto/D-Keine
Jakarta -

Pandemi COVID-19 masih belum benar-benar selesai. Belakangan ini, angka kematian akibat COVID-19 justru kembali merangkak naik, Bunda.

Padahal sebelumnya, angka kematian COVID-19 dikabarkan sudah menurun. Namun berdasarkan data per Kamis (10/11/22), tercatat 37 kasus kematian di RI yang disebabkan oleh COVID-19.

Kenaikan jumlah tersebut terjadi bersamaan dengan pengingkatan angka kasus konfirmasi positif COVID-19 sebanyak 6.294 pasien. Lantas, apa yang menyebabkan angka kematian akibat virus tersebut kembali naik?

Hingga saat ini belum diketahui dengan pasti apa yang menyebabkan angka kematian akibat COVID-19 kembali naik, Bunda. Namun yang pasti, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menilai bahwa hal ini berkaitan dengan vaksinasi booster.

Kemenkes melaporkan bahwa mayoraitas kasus baru dan kematian tersebut terjadi pada pasien yang belum mendapatkan dosis vaksin COVID-19 ketiga atau booster.

Sebanyak 74 persen pasien yang menjalani rawat inap tercatat belum mendapatkan vaksinasi lengkap hingga booster. Temuan yang sama juga terjadi pada 84 persen pasien yang meninggal dunia.

Saat ini Kemenkes tengah melakukan kajian terhadap para pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit dalam periode 4 Oktober-8 November 2022. Tercatat ada sebanyak 10.639 pasien rawat inap dalam kondisi gejala sedang, berat, dan kritis.

Berdasarkan data yang diperoleh, sebanyak 40 persen pasien belum vaksin, 28 persen pasien baru vaksin dosis 1, 28 persen sudah vaksin 2 dosis, dan 26 persen sudah booster.

"Kesimpulannya, 74 persen pasien belum di-booster, sementara belum vaksin 40 persen. Jadi catatan kami, pasien masuk rawat inap, masuk (gejala) berat, sedang, kritis, melihat vaksinasinya ini memprihatinkan," kata Jubir Kemenkes Mohammad Syahril dalam konferensi pers pada Kamis (10/11/22).

Sementara itu, Kemenkes juga menemukan 1.373 kasus kematian dalam periode yang sama. Dari pasien yang meninggal dunia, ternyata 48 persen di antaranya belum menerima vaksin, 8 persen vaksin dosis 1, 28 persen vaksin dosis 2, dan yang sudah booster 'hanya' 16 persen. Total sebanyak 84 persen pasien meninggal belum booster.

Syahril juga memaparkan bahwa angka kematian pada pasien lanjut usia ditemukan cukup tinggi, Bunda.

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

(anm)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda