Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Mengenal Kista Bartholin, Benjolan yang Dapat Menyebabkan Nyeri pada Vagina

Arina Yulistara   |   HaiBunda

Senin, 26 Dec 2022 21:50 WIB

ilustrasi selangkangan/vagina
Kista Bartholin, Benjolan pada Vagina yang Bikin Seks Makin Menyakitkan/Foto: Getty Images/iStockphoto/Nitcharee Sukhontapirom

Apa Bunda pernah mendengar kista bartholin? Jenis kista satu ini berada di vagina dan bisa sangat menyakitkan. Seperti namanya, kista ini terjadi pada kelenjar bartholin.

Kelenjar Bartholin berada pada setiap sisi lubang vagina Bunda. Mereka seukuran kacang polong yang membuat cairan sehingga vagina Bunda lembap.

Cairan mengalir ke vagina melalui saluran (tabung). Jika tersumbat, cairan dapat kembali ke dalamnya sehingga membentuk pembengkakan atau kista. 

1001 Nama Bayi Perempuan Islam

Dokter menyebutnya kista kelenjar Bartholin yang hampir selalu jinak atau bukan kanker. Namun jika kista membesar, Bunda akan merasa kesakitan, terutama saat berhubungan seksual.

Sebagai perempuan yang peduli terhadap kesehatan diri sendiri, mari kita pahami mengenai kista bartholin seperti dilansir dari WebMD dan Mayo Clinic.

Gejala kista bartholin

Bunda mungkin tidak memilikinya, kecuali kistanya besar atau terinfeksi. Jika infeksi terjadi (dokter menyebutnya abses), kemungkinan besar Bunda akan merasakan sakit yang luar biasa di lokasi kista. Tak hanya berhubungan seks bahkan berjalan bisa menyakitkan bagi Bunda. 

Jika kista besar bisa membuat salah satu sisi labia mayora (lipatan besar kulit bagian luar vagina) menggantung lebih rendah dari yang lain. Hal ini tentu membuat Bunda tidak nyaman dan bisa menyakitkan. 

Gejala kista bartholin yang terinfeksi meliputi:

  • Demam dan menggigil
  • Nyeri yang semakin parah dan sulit untuk berjalan, duduk, atau bergerak
  • Pembengkakan di daerah tersebut
  • Drainase dari kista

Penyebab kista bartholin

Dokter tidak yakin mengapa kelenjar ini terkadang tersumbat. Infeksi yang menyebabkan kista tersebut dapat disebabkan oleh bakteri seperti E. coli. 

Dalam kasus yang jarang terjadi, mungkin karena bakteri yang menyebabkan infeksi menular seksual (IMS) seperti gonore atau klamidia.

Sekitar 2 dari 10 wanita mendapatkan kista kelenjar bartholin di beberapa titik. Ini biasanya terjadi di usia 20-an dan bisa berkembang seiring bertambahnya usia Bunda.

Pengobatan kista bartholin

Jika pemeriksaan menunjukkan bahwa Bunda menderita IMS atau jika terinfeksi, dokter akan meresepkan antibiotik. Mungkin juga meresepkan obat topikal untuk dioleskan ke kulit.

Jika Bunda berusia di bawah 40 tahun dan kista tidak menimbulkan masalah mungkin tidak memerlukan pengobatan.

Kista bisa pecah dan mengering dengan sendirinya. Jika kista bartholin menyebabkan masalah atau berubah menjadi abses, Bunda harus menemui dokter.

Ada beberapa cara pengobatan kista bartholin yang bisa dilakukan dokter, seperti:

1. Drainase bedah

Dokter akan membuat sayatan kecil pada kista. Mereka akan menempatkan tabung karet kecil (kateter) ke dalam lubang untuk mengalirkannya. 

Itu bisa tetap di tempatnya hingga 6 minggu. Bunda akan segera merasa lebih baik setelah cairannya hilang. Namun mungkin perlu minum obat penghilang rasa sakit selama beberapa hari sesudahnya. 

Perlu diingat bahwa kista atau abses bartholin dapat kembali dan membutuhkan perawatan lagi. Ini juga akan menimbulkan efek samping seperti rasa sakit atau ketidaknyamanan, terutama saat berhubungan seks.

Bunda mungkin juga mengalami pembengkakan labia (bibir di sekitar vagina), infeksi, pendarahan, atau jaringan parut.

2. Marsupialisasi

Jika kista mengganggu atau kembali lagi, prosedur ini dapat membantu. Dokter memotong kista hingga terbuka, lalu menjahit kulit di sekitarnya sampai membentuk kantong kecil.

Ini memungkinkan cairan mengalir keluar. Dokter akan mengemas area tersebut dengan kain kasa khusus untuk menyerap cairan dan darah.

Prosesnya memakan waktu kurang dari setengah jam dan Bunda bisa pulang pada hari yang sama. Dokter Bunda mungkin meresepkan obat penghilang rasa sakit sesudahnya. Ada juga risiko infeksi, pendarahan, dan abses muncul kembali.

3. Menghilangkan kelenjar

Dokter Bunda mungkin merekomendasikan opsi ini jika yang lain tidak berhasil atau terus mendapatkan kista dan abses bartholin. Operasi ini memakan waktu sekitar satu jam. 

Bunda akan mendapatkan anestesi untuk tertidur selama prosedur dan mungkin bisa pulang sesudahnya. Kemungkinan masalah yang bisa terjadi termasuk pendarahan, memar, dan infeksi.
 
Yuk lakukan perawatan vagina agar tidak ada penyakit seperti kista bartholin yang bisa mengganggu aktivitas Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

(fia/fia)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda