Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

5 Bahaya Kista Endometriosis, Penyebab, hingga Cara Mengatasinya

Arina Yulistara   |   HaiBunda

Selasa, 13 Jun 2023 21:55 WIB

Ilustrasi Sakit Perut
5 Bahaya Kista Endometriosis, Penyebab, hingga Cara Mengatasinya/Foto: Getty Images/iStockphoto/torwai

Endometrium adalah lapisan rahim. Terkadang, karena alasan yang tidak sepenuhnya dipahami oleh dokter, jenis jaringan ini dapat mulai tumbuh di tempat lain seperti saluran tuba, kandung kemih, atau peritoneum (selaput panggul dan perut). Jika itu terjadi, dokter menyebutnya endometriosis.

Jika jaringan sampai ke indung telur, kista (benjolan) terbentuk. Itu adalah kista endometriosis juga dikenal sebagai endometrioma. Ini adalah salah satu jenis kista yang dapat terbentuk di ovarium.

Meskipun umumnya berukuran kecil (kurang dari 2 inci), kista ini dapat tumbuh sebesar 8 inci. Apakah berbahaya? 

Banner Susah Turun BB Meski Sudah Diet

Dalam kasus yang jarang terjadi, endometriosis dapat menyebabkan kondisi medis yang berpotensi fatal jika tidak ditangani. Untuk itu, Bunda perlu memahami bahaya kista endometriosis hingga pengobatannya.

Bahaya kista endometriosis

1. Obstruksi usus kecil

Mengutip dari Healthline, 3% hingga 37% wanita mengalami kista endometriosis yang tumbuh di usus. Dalam kasus yang jarang terjadi, jaringan tersebut dapat menyebabkan pendarahan dan jaringan parut yang menyebabkan obstruksi usus (penyumbatan usus).

Obstruksi usus kecil dapat menyebabkan gejala seperti sakit perut, mual, dan masalah buang air besar. Jika tidak diobati, obstruksi usus bisa menyebabkan tekanan menumpuk, kemungkinan mengakibatkan perforasi usus (lubang di usus). 

Penyumbatan juga dapat menurunkan suplai darah ke usus. Keduanya bisa berakibat fatal.

2. Kehamilan ektopik

Kehamilan ektopik terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi tertanam di luar rahim, biasanya di tuba falopi. Ini dapat menyebabkan tuba falopi pecah yang dapat menyebabkan pendarahan internal.

Menurut analisis dari 15 studi, wanita dengan endometriosis lebih mungkin mengalami kehamilan ektopik. Gejala kehamilan ektopik termasuk pendarahan vagina yang tidak normal, kram ringan di satu sisi panggul, dan nyeri punggung bawah.

3. Infertilitas

Diperkirakan 30% sampai 50% wanita tidak subur memiliki kista endometriosis. Bunda akan sulit hamil jika mengalami kista endometriosis.

4. Kista ovarium

Ini dapat menyebabkan nyeri panggul, sakit saat berhubungan seks, dan menstruasi yang berat atau tidak teratur. Bahkan Bunda juga bisa mengalami masalah dengan buang air kecil jika endometriosis mempengaruhi kandung kemih.

5. Risiko kanker ovarium

Kista endometriosis juga bisa menyebabkan kanker ovarium jika tak segera diobati. Dilansir dari Cleveland Clinic, kanker ovarium jarang terjadi pada orang dengan kista endometriosis tapi kista ini bisa menjadi kanker.

Penyebab kista endometriosis

Dokter belum mengetahui secara pasti apa penyebab kista endometriosis. Teori paling umum adalah bahwa endometriosis terjadi karena beberapa jaringan mirip endometrium yang luruh saat menstruasi mengalir ke belakang (menstruasi retrograde).

Alirannya tidak meninggalkan tubuh melalui vagina, beberapa jaringan berjalan kembali melalui saluran tuba dan masuk ke ovarium. Setiap siklus menstruasi ketika tubuh melepaskan hormon yang membuat lapisan rahim berdarah, jaringan yang tidak pada tempatnya juga ikut berdarah. 

Itu menjadi meradang. Seiring waktu, darah menstruasi dan jaringan yang meradang di sekitarnya dapat menjadi kista endometriosis.

Cara mengatasinya

1. Obat-obatan

Dokter mungkin menyarankan Bunda mengonsumsi obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), seperti ibuprofen (Advil) dan naproxen sodium (Aleve), untuk mengurangi rasa sakit dan pembengkakan.

Dokter juga mungkin meresepkan obat hormon, seperti pil KB hormonal yang dapat membantu mengurangi rasa sakit dan pendarahan akibat endometriosis.

Pilihan lainnya adalah alat kontrasepsi dalam rahim (IUD) yang melepaskan hormon. Obat-obatan ini menciptakan kondisi seperti menopause sementara yang dapat mencegah pertumbuhan endometriosis.

Menghentikan obat akan menghasilkan ovulasi yang dapat mempermudah mencapai kehamilan.

2. Operasi

Dokter dapat melakukan operasi untuk mengangkat jaringan di beberapa tempat. Bahkan setelah operasi, ada risiko tinggi jaringan seperti endometrium kembali.

Jika sudah parah, dokter mungkin melakukan histerektomi (operasi pengangkatan rahim, ovarium, dan saluran tuba), terutama jika Bunda sering mengalami nyeri hebat. Meskipun ini bukan jaminan endometriosis akan hilang sepenuhnya namun bisa memperbaiki gejala pada beberapa wanita.

3. Obat rumahan

Pengobatan rumahan dan terapi dapat mengurangi nyeri endometriosis. Misalnya saja:

  • Akupunktur
  • Kompres panas dan dingin ke daerah yang menyakitkan
  • Perawatan chiropractic
  • Suplemen herbal, seperti kayu manis dan akar licorice
  • Suplemen vitamin, seperti magnesium, asam lemak omega-3, dan tiamin (vitamin B-1)

Selalu bicarakan dengan dokter Bunda sebelum mengonsumsi suplemen herbal atau vitamin apa pun untuk memastikan suplemen tersebut tidak berinteraksi dengan perawatan lain.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis! 

(fia/fia)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda