4 Tanda Bunda Burnout saat Mengasuh Anak, Alami Lelah Berkepanjangan

Menjadi orang tua memang bukan hal yang mudah, Bunda. Karena itu, Bunda perlu dukungan dan support system dari orang-orang yang ada di sekeliling Bunda.

Tak hanya suami, ternyata dukungan dari keluarga seperti orang tua juga penting, lho. Dukungan-dukungan ini bisa menjadi salah satu cara agar Bunda terhindar dari burnout saat mengasuh.

Menurut psikolog anak dan remaja Grace E. Sameve, M.A., M.Psi, burnout berbeda dengan stres. Hal yang membedakan adalah durasi dan rasa lelah yang dirasakan.

"Nah memang perlu kita ketahui bahwa stres dan kelelahan itu umum dialami dan mungkin sering dialami dari waktu ke waktu baik dulu sebelum menjadi orang tua, sama juga ketika kita diberikan kesempatan untuk mengasuh anak," kata Grace dalam webinar Hansaplast: Peran Support System sebagai Pertolongan Pertama Atasi Mommy Burnout untuk Optimalkan Pengasuhan Anak, Kamis (22/12/2022).

"Apa bedanya stres dan kelelahan dengan burnout? Itu umumnya bedanya adalah durasi. Apakah stresnya berkepanjangan atau temporer? Kelelahannya juga apakah, misal apakah setelah kita tidur apa kita lebih segar atau lebih lelah," lanjutnya.

Tanda Bunda alami burnout saat mengasuh anak

Menurut Grace, ada beberapa tanda yang terlihat jika Bunda mengalami burnout. Berikut ini deretannya:

1. Lelah berkepanjangan

Lelah berkepanjangan merupakan hal yang pertama dilihat ketika Bunda mengalami burnout. Grace mengatakan rasa lelah saat burnout tidak akan hilang bahkan ketika Bunda sudah beristirahat.

"Yang pertama adalah lelah berkepanjangan menjalani peran sebagai orang tua. Jadi lelahnya itu sangat besar dalam artian sudah mencoba untuk istirahat dan tidak membantu," paparnya.

Simak tanda Bunda burnout lainnya di laman berikutnya, ya.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Jangan lupa saksikan lagi video cara mengatasi parental burnout berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]

TANDA BUNDA ALAMI BURNOUT

Ilustrasi Bunda Burnout/Foto: iStock

2. Perbedaan kondisi saat ini dan sebelumnya

Biasanya Bunda akan membandingkan kondisi saat ini dengan kondisi ketika Bunda belum memiliki anak. Kebanyakan, hasil dari perbandingan tersebut menyatakan kehidupan saat ini jauh lebih buruk.

"Sampai akhirnya ibu tersebut selalu membandingkan kondisi diri dia yang saat ini dengan yang sebelumnya. Saat membandingkan, hasilnya selalu tidak baik atau lebih buruk dibandingkan sebelumnya," kata Grace.

"Sampai akhirnya muncul juga perasaan-perasaan seperti rasa malu dan rasa bersalah," lanjutnya.

3. 'Muak' menjadi orang tua

Pada satu waktu, mungkin akan timbul perasaan jika Bunda sudah 'muak' untuk menjadi orang tua. Pada tahap ini, Bunda terlihat lelah dan merasa tidak bisa menjadi orang tua.

"Ada pula yang seakan-akan muak, ah sudahlah saya sudah capek sudah enggak mau lagi," ucap Grace.

4. Menjaga jarak emosional dengan anak

Jika tidak diatasi, pada akhirnya burnout akan membuat Bunda menjaga jarak emosional dengan anak. Grace menuturkan, Bunda tidak akan melakukan pengasuhkan dengan maksimal dan asal-asalan.

"Akhirnya dia menjaga jarak emosional dengan anak. Misalnya saat memang tetap harus mengasuh, tapi mengasuhnya ya sudah yang penting selesai saja," ujar Grace.

"Jadi memberikan usaha yang minimal bukan karena dia enggak bisa atau enggak tahu, tapi karena saking lelahnya jadi ya sudahlah yang penting selesai saja tugas pengasuhannya," pungkasnya.