Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Wabah Virus Marburg Mengintai, Menkes: di Indonesia Belum Ada

Tim HaiBunda   |   HaiBunda

Jumat, 17 Feb 2023 21:40 WIB

Doctor holding a test blood sample tube with positive marburg virus. Marburg virus is transmitted to humans by bats and is spread among humans by human-to-human transmission.
Ilustrasi virus marburg/Foto: Getty Images/iStockphoto/SyhinStas
Jakarta -

Dunia tengah memperbincangkan virus Marburg, Bunda. Bagaimana tidak, virus tersebut kini sudah dilaporkan telah menelan korban jiwa di Afrika.

Meski demikian, masyarakat Indonesia diminta untuk tidak terlalu panik. Ini karena Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memastikan bahwa hingga saat ini virus tersebut belum masuk ke Tanah Air.

"Di Indonesia belum ada (virus Marburg), dan kita juga masih nunggu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)," kata Budi di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta.

Lagi pula, Budi menyebut tak semua virus akan menyebar luas ke berbagai negara. Begitu juga dengan virus Marburg yang kini tengah mewabah di Afrika.

Dia juga meminta agar masyarakat tidak panik dengan kemunculan berbagai virus di sejumlah negara. Saat ini, otoritas kesehatan memang memantau adanya penyebaran virus dengan masing-masing tingkat infeksi yang berbeda.

"Kita enggak usah terlalu panik juga. Kita lihat ada level-levelnya, tuh. Apa ini termasuk variant of interest, apa masuk variant of concern, apa masuk under monitoring. Nah, itu kita perhatikan," katanya.

Indonesia, kata Budi, akan terus memantau dan mengikuti perkembangan dari WHO terkait virus Marburg ini. Hal yang pasti adalah masyarakat tidak harus panik dengan virus tersebut.

"Kita ikut WHO, informasinya juga sudah kita dapat. Tapi, teman-teman jangan buru-buru panik karena belum tentu semua virus itu menyebar," katanya.

Wabah virus Marburg pertama kali terjadi di Jerman pada 1967 silam. Virus ini berasal dari keluarga yang sama dengan virus penyebab Ebola.

WHO mencatat telah ada sembilan kasus kematian akibat virus ini. Kasus kematian itu terjadi di Provinsi Kie Ntem, Guinea Khatulistiwa pada Senin (13/4). Gejala yang dialami pasien rata-rata demam, kelelahan, diare, hingga muntah darah.

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI. 

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis! 

Simak juga 3 efek samping pada bayi bila Bunda menyusui minum antibiotik dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]



(AFN)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda