
moms-life
Waspada Kemunculan Virus Marburg, Cek Cara Pencegahan dari WHO Bun
HaiBunda
Senin, 16 Aug 2021 12:25 WIB

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan pada 9 Agustus lalu, bahwa di Afrika Barat ditemukan kasus pertama infeksi virus Marburg, Bunda. Untuk Bunda ketahui, dilansir laman resmi WHO, penyakit virus Marburg adalah penyakit yang sangat ganas yang menyebabkan demam berdarah, dengan rasio kematian hingga 88 persen.
Virus Marburg ini dalam keluarga yang sama dengan virus yang menyebabkan penyakit virus Ebola. Virus ini pertama kali ditemukan pada tahun 1967. Terdapa dua wabah besar akibat virus tersebut yang terjadi secara bersamaan di Marburg dan Frankfurt di Jerman, dan di Beograd, Serbia.
Wabah ini terkait dengan pekerjaan laboratorium menggunakan monyet hijau Afrika (Cercopithecus aethiops) yang diimpor dari Uganda. Selanjutnya, wabah dan kasus sporadis telah dilaporkan di Angola, Republik Demokratik Kongo, Kenya, Afrika Selatan (pada seseorang dengan riwayat perjalanan baru-baru ini ke Zimbabwe) dan Uganda.
Pada tahun 2008, dua kasus independen dilaporkan pada pelancong yang mengunjungi gua yang dihuni oleh koloni kelelawar Rousettus di Uganda. Infeksi manusia dengan penyakit virus Marburg berawal dari hasil kontak yang terlalu lama dengan tambang atau gua yang dihuni oleh koloni kelelawar Rousettus.
Setelah seseorang terinfeksi virus, Marburg dapat menyebar melalui penularan dari manusia ke manusia melalui kontak langsung. Seperti melalui kulit yang rusak atau selaput lendir, dengan darah, sekresi, organ atau cairan tubuh lain dari orang yang terinfeksi, dan dengan permukaan dan bahan, yang terkontaminasi dengan cairan ini.
"Penyakit yang disebabkan oleh virus Marburg dimulai secara tiba-tiba, dengan demam tinggi, sakit kepala parah dan malaise parah. Nyeri otot dan nyeri adalah ciri umum. Diare berair yang parah, sakit perut dan kram, mual dan muntah dapat dimulai pada hari ketiga. Diare bisa bertahan selama seminggu," tulis WHO.
WHO juga mencatat ada ruam yang tidak gatal antara 2 dan 7 hari setelah timbulnya gejala. Saking ekstremnya gejala, menurut laporan, penyakit ini membuat pasien memiliki mata yang cekung, wajah tanpa ekspresi, dan lesu, Bunda.
Dalam kasus berat, pasien bisa mengalami perdarahan di beberapa daerah. Misalnya keluarnya darah segar pada muntahan, feses, serta perdarahan dari hidung, gusi, dan vagina.
Dalam kasus yang fatal, kematian biasanya terjadi antara 8 dan 9 hari setelah awal gejala, biasanya didahului dengan kehilangan darah yang parah dan syok.
WHO pun memberikan rekomendasi terkait pencegahan virus Marburg ini. Apa rekomendasinya? TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Mom's Life
WHO Kembali Umumkan Wabah 'Cacar Monyet' MPox Darurat Kesehatan Global

Mom's Life
WHO Rilis 30 Daftar Penyakit Berpotensi Jadi Pandemi, Ini Deretannya

Mom's Life
Tingkatkan Risiko Jantung, WHO Desak Pemerintah RI Mulai Larang Lemak Trans di Makanan

Mom's Life
WHO Sebut Angka Kematian Virus Marburg Capai 90 Persen, Waspada Menyebar ke RI

Mom's Life
Waspada Virus Marburg yang Tewaskan 9 Orang: Ini Penyebab, Gejala dan Bahayanya

Mom's Life
Positivity Rate Corona RI Capai 18,1%, Lebih Tinggi dari Standar WHO
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda