Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Benarkah Asap Rokok Ayah Bisa Sebabkan Anak Terkena Pneumonia? Ini Penjelasan Dokter

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Minggu, 05 Mar 2023 13:00 WIB

Ilustrasi Anak Pneumonia
Ilustrasi Anak Pneumonia/Foto: iStock

Belakangan, angka anak dengan pneumonia mengalami peningkatan. Penyakit yang menyerang saluran pernapasan ini ditengarai bisa disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya dari asap rokok.

Wah, bagaimana caranya anak-anak terpapar asap rokok? Coba lihat kebiasaan orang-orang di sekitar lingkungan bayi, apakah ayah atau kakek merokok? Kalau iya, saatnya meminta mereka untuk tidak merokok di lingkungan rumah ya.

Rokok merupakan gulungan yang berisi daun-daunan tembakau kering yang telah dicacah dan akan mengeluarkan asap ketika dibakar. Asap rokok sendiri disebut bisa menyebabkan anak-anak terkena pneumonia.

Pneumonia adalah peradangan paru akut yang disebabkan oleh infeksi baik oleh bakteri ataupun virus, Bunda. Hal ini dapat menyebabkan tubuh menjadi kekurangan oksigen.

Melansir dari laman yankes.kemkes.go.id, pneumonia bisa menimbulkan gejala ringan hingga berat. Tak hanya itu, penyakit yang satu ini juga kerap disebut dengan istilah paru-paru basah.

Gejala pneumonia pada anak

Menurut dokter spesialis anak, dr. Dian Sulistya Ekaputri, Sp.A, anak yang mengalami pneumonia bisa dilihat dari berbagai tanda dan gejala. Misalnya saja sebagai berikut:

  • Sesak napas
  • Napas cepat
  • Muncul cekungan di dada bagian bawah saat anak bernapas
  • Terlihat biru
  • Napas terangguk-angguk
  • Pada anak yang lebih kecil jadi lebih rewel
  • Tidak bisa makan dan minum
  • Muntah
  • Tidak sadarkan diri

Benarkah asap rokok sebabkan pneumonia pada anak?

Ada banyak orang tua yang memutuskan untuk merokok di dekat anak padahal sudah tahu dampaknya. Menurut Dian, asap rokok yang terhirup oleh anak juga akan membuat anak mengidap penyakit pneumonia, Bunda.

"Benar (asap rokok sebabkan pneumonia pada anak). Paparan asap rokok merupakan salah satu faktor risiko terjadinya pneumonia pada anak. Sudah banyak studi yang menyatakan hubungan keduanya," tutur Dian saat diwawancarai HaiBunda baru-baru ini.

Lebih lanjut, Dian mengatakan bahwa paparan asap rokok bisa mengakibatkan gangguan dari fungsi pertahanan paru-paru. Ketika terdapat virus atau bakteri, anak akan rentan mengalami peradangan.

"Paparan asap rokok akan mengakibatkan gangguan dari fungsi pertahanan paru-paru sehingga bila terdapat bakteri atau virus, anak akan rentan mengalami peradangan paru (pneumonia)," ungkapnya.

Lantas, benarkan masalah pneumonia akan terpecahkan jika Ayah atau Bunda merokok di luar rumah? Simak penjelasan Dian pada laman berikutnya, ya!

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!'

Jangan lupa lihat juga video faktor pemicu ISPA pada Si Kecil berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]



ASAP ROKOK BISA MENEMPEL PADA PERMUKAAN BENDA

Ilustrasi Anak Pneumonia

Ilustrasi Anak Pneumonia/Foto: iStock

Asap rokok bertahan hingga 3 jam

Bunda, banyak orang tua yang menganggap enteng kebiasaan merokok di rumah. Padahal, merokok di luar rumah pun bukanlah solusi yang tepat.

Dokter Dian menjelaskan, asap rokok akan bertahan selama tiga jam. Asap rokok yang berbahaya ini juga akan menempel pada baju dan permukaan benda lainnya.

"Asap rokok baru dapat menghilang dalam 3 jam, terlebih lagi asap rokok dapat menempel pada baju, permukaan benda, karpet, dan dinding," paparnya.

"Bayangkan saja jika anak-anak menyentuh permukaan benda tersebut, maka anak akan langsung terpapar dengan kandungan bahaya dari rokok," sambung dokter yang berpraktik di RS Kenak Medika Gianyar Bali ini.

Juara Cilik

Penyebab pneumonia pada anak selain rokok

Dian mengungkapkan ada beberapa penyebab pneumonia pada anak selain rokok. Berikut ini deretannya:

  • Lingkungan yang tidak bersih.
  • Polusi udara seperti asap kendaraan atau asap pabrik.
  • Malnutrisi baik gizi kurang atau stunting.
  • Anak yang tidak diimunisasi lengkap.
  • Kondisi-kondisi penyerta seperti HIV, penyakit jantung bawaan, dan prematuritas.

(mua/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda