Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Kisah Fefi, Diaspora Indonesia Semangat Jalani Kuliah S3 di Taiwan Sambil Mengurus Anak

Annisa A   |   HaiBunda

Senin, 17 Apr 2023 04:30 WIB

Fefi Eka Wardiani Diaspora Indonesia di Taiwan
Kisah Fefi, Diaspora Indonesia Jalani Kuliah S3 di Taiwan Sambil Mengurus Anak / Foto: Dok. Pribadi Fefi Eka Wardiani

Diaspora Indonesia yang tinggal di luar negeri selalu punya kisah menarik. Kisah berikut ini datang dari Fefi, mahasiswi S3 yang merantau hingga ke Taiwan.

Fefi Eka Wardiani adalah seorang diaspora Indonesia yang menjalani hidup di Taiwan untuk mengejar pendidikan S3 di bidang Teknik Lingkungan di Chung Yuan Christian University (CYCU).

Sebagai ibu muda yang masih berusia 25 tahun dan mahasiswa, Fefi menunjukkan semangat yang luar biasa dalam meraih cita-citanya.

Kisah Fefi dimulai setelah ia lulus dengan predikat cumlaude dari Universitas Negeri Jember pada 2018 dengan beasiswa penuh. Ia kemudian berangkat ke Taiwan satu tahun kemudian untuk mengejar S2.

"Awalnya saya mencoba untuk bekerja mengumpulkan modal untuk lanjut S2 selama 1 tahun. Alhamdulillah kesempatan datang di tahun 2019 untuk melanjutkan studi S2 di Taiwan dengan tawaran beasiswa termasuk uang saku tiap bulan" cerita Fefi kepada HaiBunda baru-baru ini.

Namun, kehidupan Fefi di Taiwan tidak selalu mudah. Seperti halnya diaspora lainnya, ia sempat mengalami culture shock saat pertama kali tiba di Taiwan. Fefi merasa kesulitan dalam mencari tempat beribadah, mencari makanan halal, dan beberapa hal lainnya.

"Berada di negeri yang jauh dari Indonesia, merupakan suatu tantangan tersendiri untuk bersikap mandiri dan meningkatkan toleransi dengan sikap adaptasi yang baik. Namun, hal ini menjadi pengalaman yang berharga," ia bercerita.

Fefi mengungkapkan beberapa tantangan yang dihadapinya saat awal tinggal di luar negeri. Pertama, sulitnya mencari tempat beribadah karena tidak setiap area menyediakan tempat sholat.

Kemudian sebagai seorang muslim, ia sering mendapat pertanyaan mengenai penggunaan kerudung, mengapa ia harus berpuasa, dan beberapa pertanyaan lainnya. Ketiga, ia juga harus lebih berhati-hati dalam memilih makanan di tempat umum karena banyak yang tidak halal mulai dari proses pengolahan hingga memasak.

Setelah lulus S2, mendapatkan tawaran untuk melanjutkan S3 dari tiga universitas berbeda yang ada di Taiwan dengan beasiswa. Saat ini Fefi tengah menjalani kesibukannya sebagai mahasiswa CYCU sebagai Doctoral Student.

Sebelum dikaruniai anak dan sibuk menjadi Bunda, Fefi sering membuat konten dan melakukan endorse. Ia juga pernah menyambangi negara lain seperti Thailand, Malaysia, dan Singapura untuk keperluan akademik dan konferensi.

Fefi begitu senang dengan kehidupannya sebagai mahasiswa di Taiwan. Ia banyak mendapatkan pengalaman dan pengetahuan baru. Namun, ia tak luput dari rasa rindu dengan Tanah Air meski saat ini sudah menikah dan dikaruniai anak di Taiwan.

"Tidak sewaktu-waktu bisa mudik ke Indonesia dan jauh dari keluarga, sehingga ketika sakit atau ada suatu hal hanya bisa dikerjakan berdua dengan suami atau dengan bantuan teman," ujarnya.

Simak juga proses Fefi menjalani perannya sebagai Bunda yang giat belajar di halaman berikutnya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Jangan lupa saksikan video tentang kisah Sinta 'Keong Racun' saat menjadi diaspora di Kaledonia Baru:

[Gambas:Video Haibunda]



JADI BUNDA TANGGUH UNTUK ANAK

Fefi Eka Wardiani Diaspora Indonesia di Taiwan

Fefi Eka Wardiani Diaspora Indonesia di Taiwan / Foto: Dok. Pribadi Fefi Eka Wardiani

Sebagai ibu rumah tangga yang juga sedang menjalani kuliah, Fefi memiliki banyak tantangan dalam menjalani peran tersebut.

Selama proses kehamilan yang cukup berat di trimester pertama, ia juga masih memiliki tanggung jawab untuk tetap aktif di organisasi, menjalani kuliah, dan mengikuti conference hingga akhirnya ia perlu melahirkan sebelum hari perkiraan lahir secara normal.

"Tidak bisa dipungkiri mengurus anak sendiri tanpa bantuan babysitter atau daycare maupun keluarga yang jauh di Indonesia memerlukan kemampuan dari segi agama, kesiapan diri, mental, emosional, fisik, dan finansial yang cukup matang," ucap Fefi.

Banner Nama Bayi Perempuan

Kendati demikian, sang anak menjadi sumber kekuatan dan motivasi Fefi dalam menggapai cita-cita. Ia tetap bersemangat dalam meraih gelar S3-nya, Bunda.

Bersama suami, Fefi bergantian mengurus tugas rumah tangga dan mengasuh anak. Awal mulanya, Fefi mencoba membagi jadwal kuliah yang sesuai dengan kesibukannya menjaga anak.

"Baik saya dan suami sengaja semenjak awal menikah sudah merencanakan dan mengambil banyak tugas, termasuk jadwal kuliah di awal-awal semester. Sehingga, alhamdulillah setelah anak lahir, tinggal melanjutkan bagian-bagian dari perkuliahan yang belum usai," tutur Fefi.

"Selain itu menambah wawasan sebagai orang tua dari segi agama, kesehatan, perawatan, menabung, dan lain-lain terkait anak dilakukan jauh sebelum anak lahir dan terus berlanjut hingga sekarang. Sehingga ketika ada case-case yang baru pertama kali kita hadapi, setidaknya sudah ada ilmu atau pengetahuan dari berbagai sumber yang terpercaya," sambungnya.

Menurut Fefi, proses kehidupan tak luput dari perencanaan matang, doa, serta rasa percaya diri untuk menjalani setiap langkah. Ia percaya, menjadi seorang ibu tak semata-mata ketika Si Kecil lahir, tetapi sedari jauh bahkan sebelum menikah untuk belajar mempersiapkan diri.

Sebagai seorang diaspora Indonesia, Fefi memberikan inspirasi bagi banyak orang yang merantau ke luar negeri untuk mengejar cita-cita. Dengan semangat dan ketekunan, Fefi berhasil mengatasi tantangan yang dihadapinya dan meraih prestasi yang gemilang.


(anm/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda