
moms-life
Bukan Malas, Pengidap ADHD Ini Akui Sering Kesulitan bila Melakukan Sesuatu
HaiBunda
Sabtu, 10 Jun 2023 19:40 WIB

ADHD membuat seseorang kesulitan untuk fokus dan terkadang berperilaku hiperaktif. Bahkan, kondisi ini bisa sangat mengganggu kehidupan pengidapnya sehari-hari.
Hal itu diakui Nabila, tak pernah sekali pun terpikir di benaknya harus berhadapan dengan masalah mental. Nabila (25) adalah seorang pengidap attention deficit/hyperactivity disorder (ADHD). Belakangan, masalah mental satu ini tengah menjadi perbincangan di jagad maya.
"Gejalanya aku enggak bisa fokus sama sekali. Kalau orang lain, biasanya kalau difokusin, bisa. Nah, aku enggak bisa. Jadi aku tahu aku mau dan harus melakukannya, tapi enggak bisa. Enggak tahu gimana dan kenapa," ucap Nabila bercerita tentang kondisi ADHD-nya pada CNNIndonesia.com, Rabu (7/6).
Diagnosis ADHD itu didapatkan Nabila dari psikiater yang menanganinya pada 2017 lalu. Diagnosis didapatkan setelah beberapa kali pertemuan dan observasi.
Kala itu, kebiasaan sulit fokus membuat Nabila merasa ada yang janggal pada dirinya. Ia pun memutuskan untuk mencari pertolongan profesional.
"Aku enggak ingat psikiater ngomong apa. Tapi dia bilang dia bisa melihat [indikasi ADHD] dari pergerakan aku, cara aku cerita, dan cara aku bicara," katanya.
Dari sana, berbagai pengobatan dan terapi pun diberikan. Ia diberikan obat yang bisa membantunya fokus terhadap satu hal. Obat ini biasa dia gunakan saat berhadapan dengan sesuatu yang memerlukan fokus tinggi, seperti sebelum ujian.
Nabila juga menjalani sejumlah terapi untuk meningkatkan konsentrasinya. Terapi yang diberikan berupa sound therapy dan art therapy.
Kecenderungan ADHD ini ternyata tak muncul ujug-ujug saat Nabila beranjak dewasa. Jauh sebelumnya, Nabila pernah dibawa ke psikolog saat masih duduk di bangku taman kanak-kanak (TK).
Kala itu, Nabila dinilai tak bisa fokus pada pelajaran dan kerap mengganggu anak lainnya. Dari sana, sang ibu pun mengkonsultasikan Nabila ke profesional.
"Kata ibuku, dulu aku walaupun cepat menangkap pelajaran, habis itu enggak ada fokusnya, jadi gangguin anak lain. Makanya mungkin guru aku laporan sama ibuku," kata Nabila.
Tapi sayang, Nabila tak ingat betul apa yang terjadi setelahnya. Yang jelas, gejala ADHD itu tampaknya semakin kentara saat ia beranjak dewasa.
ADHD sendiri umumnya dialami seseorang sejak usia kanak-kanak. Jika ditangani sejak dini, gejala biasanya akan berangsur membaik hingga seseorang beranjak dewasa.
TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda