HaiBunda

MOM'S LIFE

Mengenal Vaksin Malaria Pertama sebelum Pergi ke Daerah Endemik

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Rabu, 14 Jun 2023 18:57 WIB
Mengenal Vaksin Malaria Pertama sebelum Pergi ke Daerah Endemik/Foto: Getty Images/iStockphoto/maruco
Jakarta -

Vaksin Mosquirix menjadi vaksin pertama yang disahkan oleh The World Health Organization (WHO). Vaksin ini terbukti secara signifikan mengurangi risiko malaria ringan dan berat yang mengancam jiwa, dalam tes pada anak-anak muda di Afrika.

Vaksin ini bekerja melawan P. Falciparum, parasit malaria yang paling mematikan secara global, dan paling umum di Afrika. Di antara anak-anak yang menerima 4 dosis dalam uji klinis skala besar, vaksin tersebut mampu mencegah 4 dari 10 kasus malaria selama periode 4 tahun.

Ini merupakan vaksin pertama yang telah menyelesaikan proses pengembangan klinis, dan mendapat opini ilmiah positif dari European Medicines Agency (EMA).


Mengenal vaksin malaria pertama

Menurut EMA, Mosquirix adalah vaksin yang diberikan kepada anak usia 6 minggu hingga 17 bulan untuk membantu melindungi dari penyakit malaria.

Vaksin ini juga dapat membantu melindungi dari infeksi hati dengan virus hepatitis B, tetapi EMA memperingatkan bahwa vaksin tidak boleh digunakan hanya untuk tujuan ini, Bunda.

Sejak 2019, 2,3 juta dosis Mosquirix telah diberikan kepada bayi di Ghana, Kenya, dan Malawi dalam program percontohan skala besar yang dikoordinasikan oleh WHO. Mayoritas dari mereka yang meninggal akibat penyakit ini berusia di bawah lima tahun.

Cara penggunaan vaksin Mosquirix

Melansir dari laman Hindustantimes, Mosquirix diberikan sebagai suntikan 0,5 ml ke otot paha atau otot di sekitar bahu. Anak tersebut diberikan tiga suntikan dengan satu bulan di antara setiap suntikan.

Suntikan keempat direkomendasikan 18 bulan setelah yang ketiga. Mosquirix hanya dapat diperoleh dengan resep dokter, Bunda.

Efek samping Mosquirix

Ada juga efek samping yang mungkin akan dialami mereka yang menerima suntikan vaksin ini. Misalnya, merasakan nyeri dan bengkak di tempat suntikan, dan demam. Efek ini umumnya mirip dengan reaksi vaksin lain yang diberikan kepada anak-anak.

Melansir dari laman cnn, pemberian vaksin ini juga dikaitkan dengan peningkatan risiko demam dalam waktu 7 hari setelah pemberian. Dalam uji coba fase 3, anak-anak yang mengalami demam setelah vaksinasi sembuh total dan tidak ada konsekuensi jangka panjang.

Nah, itulah beberapa hal yang perlu Bunda kenal terkait vaksin pertama malaria sebelum pergi ke daerah endemik. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Saksikan juga video kenali lima jenis malaria yang berbahaya yang ada di bawah ini, ya, Bunda.

(asa)

Simak video di bawah ini, Bun:

Kenali 5 Jenis Malaria yang Paling Berbahaya dan Mengancam Nyawa

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

5 Potret Pernikahan Namira Adjani Putri Alya Rohali Pakai Adat Betawi, Sang Pengantin Naik Delman

Mom's Life Amira Salsabila

Semua Dirayakan, Intip 7 Potret Resepsi Nikah Nadin Amizah & Faishal Tanjung Bak Negeri Dongeng

Mom's Life Annisa Karnesyia

Jumlah Ibu Hamil dengan Hipertensi Semakin Banyak, Ini Penyebab Utamanya

Kehamilan Amrikh Palupi

Film Animasi 'Merah Putih One for All' Ramai Dikritik, Biaya Produksi Capai Rp6,7 M

Mom's Life Annisa Karnesyia

Kurang vs Tidur Berlebihan, Mana yang Lebih Berbahaya? Simak Faktanya dari Studi

Parenting Azhar Hanifah

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

5 Potret Agnez Mo Bareng Patung Kembarannya di Madame Tussauds Singapura

5 Potret Pernikahan Namira Adjani Putri Alya Rohali Pakai Adat Betawi, Sang Pengantin Naik Delman

Jumlah Ibu Hamil dengan Hipertensi Semakin Banyak, Ini Penyebab Utamanya

Film Animasi 'Merah Putih One for All' Ramai Dikritik, Biaya Produksi Capai Rp6,7 M

Kurang vs Tidur Berlebihan, Mana yang Lebih Berbahaya? Simak Faktanya dari Studi

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK