
moms-life
Mengenal Tahap Pengobatan Malaria Secara Medis hingga Sembuh
HaiBunda
Senin, 12 Jun 2023 17:50 WIB

Malaria merupakan salah satu wabah penyakit yang bisa mematikan jika tak diobati. Yuk mengenal pengobatan malaria hingga sembuh berdasarkan saran dokter.
Malaria disebabkan oleh gigitan nyamuk yang membawa parasit plasmodium. Malaria sudah menjadi wabah dunia dan menjadi perhatian para ahli kesehatan.
Setelah digigit nyamuk yang terinfeksi parasit tersebut, Bunda akan merasa tubuh seperti terserang flu hingga demam. Ini karena parasit plasmodium berkembang biak di organ hati yang menginfeksi sel darah.
Jika penyakit malaria tak diobati maka bisa menyebabkan komplikasi hingga kematian. Berdasarkan data di dunia, penyakit malaria membunuh satu anak setiap 30 detik.
Ada empat jenis plasmodium, yakni plasmodium vivax, plasmadium ovale, malariae plasmodium, dan plasmodium falciparum. Plasmodium falciparum akan menyebabkan penyakit malaria dengan gejala berat yang berujung kematian.
Baca Juga : 5 Jenis Penyakit Malaria yang Membahayakan Jiwa |
Mari kita bahas mengenai pengobatan malaria hingga sembuh agar Bunda bisa melindungi diri sendiri dan keluarga dari penyakit tersebut.
Melakukan diagnosis malaria
Mengutip dari Mayo Clinic, sebelum melakukan pengobatan malaria, dokter akan mendiagnosis Bunda terlebih dahulu. Dokter kemungkinan akan meninjau riwayat kesehatan, perjalanan terakhir, melakukan pemeriksaan fisik, dan memesan tes darah.
Tes darah ini berguna untuk mendiagnosis tingkat keparahan malaria. Dari hasil tes darah bisa diketahui beberapa hal berikut:
- Adanya parasit dalam darah untuk memastikan bahwa Bunda menderita malaria.
- Jenis parasit malaria apa yang menyebabkan gejala.
- Jika infeksi disebabkan oleh parasit yang kebal terhadap obat-obatan tertentu, apakah penyakit tersebut menyebabkan komplikasi serius atau tidak, perlu diketahui.
Sejumlah tes darah dilakukan sehingga bisa memakan waktu beberapa hari untuk diselesaikan. Sementara yang lain dapat memberikan hasil dalam waktu kurang dari 15 menit.
Semua bergantung pada gejala Bunda, dokter mungkin memesan tes diagnostik tambahan untuk menilai kemungkinan komplikasi.
“Kalau positif, dia harus segera diberikan obat. Saat ini tidak ada lagi pemberian obat malaria kepada seseorang yang hanya menunjukkan gejala tanpa disertai konfirmasi laboratorium. Jadi harus dikonfirmasi dahulu baru mendapatkan obat”, ujar drg. R. Vensya Sitohang, M.Epid, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kemenkes RI, dilansir dari situs resmi Kementerian Kesehatan.
Pengobatan malaria hingga sembuh
Malaria diobati dengan obat resep untuk membunuh parasit. Jenis obat dan lama pengobatan akan bervariasi, tergantung pada:
- Jenis parasit malaria yang Bunda miliki
- Tingkat keparahan gejala
- Usia
- Kondisi sedang hamil atau tidak
- Obat-obatan
1. Terapi obat malaria
Obat chloroquine phosphate
Chloroquine adalah pengobatan pilihan untuk setiap parasit yang sensitif terhadap obat. Namun beberapa parasit kebal terhadap chloroquine dan obat tersebut tidak lagi menjadi pengobatan yang efektif.
Terapi kombinasi berbasis artemisinin (ACT)
ACT adalah kombinasi dari dua atau lebih obat yang bekerja melawan parasit malaria dengan cara yang berbeda. Ini biasanya merupakan pengobatan pilihan untuk malaria yang resistan terhadap chloroquine.
Obat kombinasi tersebut efektif dan mencegah timbulnya resistensi. Kombinasi yang digunakan adalah Dihidroartemisinin + Piperakuin (DHP).
Pengobatan malaria di lini I berupa ACT selama 3 hari baru diberikan Primakuin.
“Obat malaria ini generik dan tersedia di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan (puskesmas) di seluruh provinsi. Obat ini dibeli oleh anggaran pemerintah sehingga masyarakat dapat memanfaatkannya dengan tanpa biaya (gratis)”, ujar drg. Vensya.
drg. Vensya juga menekankan agar Bunda yang terkena malaria harus menjalani pengobatan secara tuntas. Tentu fungsinya untuk membunuh semua parasit plasmodium sehingga memutus mata rantai penularan malaria.
“Dimohonkan bagi yang sedang meminum obat ini, harus tuntas. Bayangkan, bila tidak tuntas masih ada mata rantainya, masih bisa menularkan,” kata drg. Vensya lagi.
2. Transfusi darah
Transfusi darah dapat dipertimbangkan untuk mengobati kasus malaria yang parah. Ini merupakan cara tercepat untuk menghilangkan parasit.
Darah diambil dari Bunda pada saat yang sama menerima darah donor. Bunda juga mendapatkan obat untuk mengobati infeksi.
Jika pergi ke daerah di mana tidak ada perawatan medis yang tersedia, Bunda bisa mendapatkan obat sebelum berangkat. Dokter akan memberi Bunda petunjuk tentang cara menggunakan obat jika mengalami gejala malaria. Ini adalah tindakan jangka pendek sampai bisa mendapatkan perawatan medis.
Penting untuk sesegera mungkin mendapat perawatan medis dan mendapatkan pengobatan malaria ketika muncul tanda-tanda yang merujuk ke arah sana, ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fia/fia)
ARTIKEL TERKAIT

Mom's Life
Mengenal Vaksin Malaria Pertama sebelum Pergi ke Daerah Endemik

Mom's Life
6 Cara Mencegah dan Menghindari Penyakit Malaria, Hati-hati di Luar Ruangan Bun

Mom's Life
5 Jenis Penyakit Malaria yang Membahayakan Jiwa

Mom's Life
Malaria 'Hantui' Atlet PON XX di Papua, Kenali Gejala hingga Pengobatannya

Mom's Life
Musim DBD, Simak Bun 7 Cara Alami Mengusir Nyamuk di Sini


5 Foto
Mom's Life
5 Artis Korea yang Aktif Mendukung Hak dan Pemberdayaan Perempuan, Ada Bae Suzy hingga Kim Yo Jung
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda