MOM'S LIFE
Bacaan Mandi Hari Raya Idul Adha dan Tata Caranya Lengkap: Arab, Latin & Artinya
Regitha Mandasari Putri Suryana | HaiBunda
Jumat, 23 Jun 2023 12:38 WIBMandi Hari Raya Idul Adha adalah salah satu amalan yang dianjurkan bagi umat Muslim. Mandi ini dilakukan sebagai persiapan untuk merayakan hari raya Idul Adha yang penuh kebahagiaan.
Bacaan yang disertai dengan tata caranya yang lengkap akan membantu umat Muslim dalam menjalankan mandi ini dengan benar. Berikut ini akan dijelaskan mengenai bacaan mandi Hari Raya Idul Adha beserta tata caranya secara lengkap, hingga tata cara salat serta doa dalam bahasa Arab, Latin, dan artinya.
Seperti ibadah lainnya, mulailah mandi Hari Raya Idul Adha dengan niat yang ikhlas dan tekad yang kuat untuk membersihkan diri sebagai bentuk ketaatan kepada Allah.
Bacaan ini diucapkan dengan penuh kesadaran dan harapan untuk mendapatkan berkah dan ampunan Allah SWT. Dengan mengikuti tata cara dan membaca bacaan yang benar, umat Muslim dapat menjalankan mandi Hari Raya Idul Adha dengan penuh kekhidmatan dan mendapatkan keberkahan dalam ibadah.
Waktu pelaksanaan mandi Hari Raya Idul Adha
Waktu pelaksanaan mandi Idul Adha mengikuti petunjuk yang disampaikan oleh Imam al-Ghazali dan Syekh al-Baijuri. Imam al-Ghazali menjelaskan bahwa mandi pagi dilakukan di hari itu, yaitu Hari Idul Adha. Hal ini dapat dilakukan sebelum atau setelah shalat subuh di pagi hari.
Majmu'ah Rasail al-Imam al-Ghazali (Kairo, Al-Maktabah At-Taufiqiyyah, t.th., halaman 437) menjelaskan bahwa:
والاغتسال في صبيحة يومه
Artinya: "Mandi pagi di hari itu (Hari Id)."
Selain itu, Syekh al-Baijuri menyebutkan bahwa waktu masuknya mandi sunnah (Idul Fitri/Idul Adha) adalah pada tengah malam. Dengan demikian, kita dapat mandi sunnah Idul Adha sebelum atau setelah shalat subuh, atau bahkan jauh sebelumnya mulai dari tengah malam.
ويدخل وقت هذا الغسل بنصف الليل
Artinya: "Waktu masuknya mandi sunnah (Idul Fitri/Idul Adha) adalah pada tengah malam."
Hukum mandi Idul Adha
Mandi besar sebelum hari raya ini dianjurkan dilakukan pada pagi hari, khususnya di waktu Subuh. Praktik mandi besar ini mengikuti teladan para nabi dan rasul Allah, yang memperlihatkan pentingnya menjaga kesucian tubuh dan mempersiapkan diri secara fisik dan spiritual sebelum melaksanakan salat Idul Fitri dan Idul Adha.
Dalam hadis riwayat Ibnu Majah, ditegaskan bahwa “Nabi Muhammad Sallallahu 'Alaihi wa Sallam mandi pada hari Idul Fitri dan Idul Adha.”
Meskipun hadis ini tidak secara spesifik menyebutkan tentang mandi besar, namun pesan yang terkandung menunjukkan betapa pentingnya menjaga kesucian tubuh dan fokus pada ibadah saat melaksanakan salat.
Selain itu didasarkan pada atsar sahabat Abdullah bin Umar, yang menyatakan bahwa beliau mandi pada hari raya Idul Fitri sebelum pergi ke tempat shalat.
Dalil tentang disunnahkan untuk mandi sebelum berangkat ke tempat sholat Idul Fitri atau Idul Adha adalah atsar sahabat Abdullah bin Umar. yaitu:
أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ كَانَ يَغْتَسِلُ يَوْمَ الْفِطْرِ قَبْلَ أَنْ يَغْدُوَ إِلَى الْمُصَلَّى
Artinya: “Bahwa Abdullah Ibnu Umar ibnu Khattab RA mandi pada hari raya Idul Fitri sebelum berangkat sholat.”
Meskipun dasar ini bukanlah hadis langsung dari Rasulullah SAW, namun merupakan praktik yang dilakukan oleh sahabat Nabi. Imam An-Nawawi sebagaimana tercantum dalam kitab Al-Majmu' Syarah Al-Muhadzdzab.
Dalam konteks ini, mandi pada hari raya Idul Adha dianggap sebagai tindakan yang dianjurkan untuk menjaga kesucian dan kesejahteraan saat menjalankan ibadah.
Meskipun tidak ada dosa yang ditimpakan jika seseorang tidak melakukannya, namun melaksanakan mandi tersebut akan mengikuti jejak sahabat yang telah melakukannya dan dapat mendapatkan pahala tambahan.
Keutamaan mandi Hari Raya Idul Adha
Mandi sebelum Idul Adha memiliki beberapa keutamaan yang penting dalam agama Islam. Dengan mengikuti sunnah Nabi Muhammad Sallallahu 'Alaihi wa Sallam dalam melaksanakan mandi besar pada hari raya, umat muslim diingatkan akan pentingnya menjaga kesucian tubuh dan memfokuskan diri pada ibadah, sehingga dapat meraih keberkahan dan manfaat spiritual yang terkandung dalam salat Idul Fitri dan Idul Adha.
Berikut adalah beberapa keutamaan mandi sebelum Idul Adha di antaranya:
1. Menjaga kesucian tubuh
Mandi besar sebelum Idul Adha adalah upaya untuk membersihkan tubuh dari kotoran dan menjaga kesucian diri. Dalam Islam, menjaga kesucian tubuh adalah salah satu aspek penting dalam ibadah dan menunjukkan kebersihan lahir dan batin.
Mandi sebelum Idul Adha juga membantu umat Muslim dalam mempersiapkan diri secara spiritual. Dengan membersihkan tubuh dan hati sebelum melaksanakan ibadah, seseorang dapat menciptakan suasana yang tenang dan khusyuk dalam beribadah.
2. Meraih keberkahan
Mandi sebelum Idul Adha diyakini dapat membawa keberkahan dalam menjalankan ibadah tersebut. Dengan kesucian tubuh dan hati, seseorang diharapkan dapat lebih dekat dengan Allah SWT dan mendapatkan manfaat spiritual yang lebih besar.
3. Menjaga tertib dan keharmonisan
Mandi sebelum Idul Adha juga mencerminkan kepedulian terhadap tata tertib dan keharmonisan dalam menjalankan ibadah bersama umat Muslim lainnya. Dengan menjaga kesucian tubuh, seseorang dapat menghormati dan menghargai kebersamaan dalam pelaksanaan salat Idul Adha.
Dengan menjalankan mandi dan menjaga kebersihan tubuh sebelum Idul Adha, umat Muslim dapat menghargai nilai-nilai kesucian, persiapan spiritual, dan keberkahan dalam ibadah tersebut.
Hal ini juga merupakan bentuk penghormatan terhadap peringatan penting dalam agama Islam serta menunjukkan komitmen dalam melaksanakan ibadah dengan penuh kesadaran dan keikhlasan.
Bacaan niat mandi Idul Adha
Sebelum membahas tata cara mandi Idul Adha, penting bagi umat Islam untuk mengetahui bacaan niat mandi yang dapat diamalkan. Berikut ini adalah bacaan niat mandi besar Idul Adha:
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِعِيْدِ اْلأَضْحَى سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
"Nawaitul-ghusla li ‘idil adha sunnatan lillahi ta’ala"
Artinya: “Aku berniat mandi Idul Adha sebagai sunnah karena Allah ta’ala.”
Cara mandi saat Hari Raya Idul Adha sesuai sunnah
Mandi adalah salah satu amalan penting dalam agama Islam yang dilakukan dalam rangka membersihkan diri dari hadas besar. Pada hari raya Idul Adha, mandi memiliki keistimewaan tersendiri karena merupakan salah satu amalan sunnah yang dianjurkan bagi umat Muslim.
Berikut ini, akan membahas tata cara mandi Idul Adha yang dapat diikuti sebagai panduan bagi umat Islam yang ingin melaksanakannya. Dengan mengetahui tata cara yang benar, umat Muslim dapat menjalankan ibadah ini dengan baik dan meraih keberkahan dalam menyambut hari raya Idul Adha.
Mari kita simak bersama langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan mandi saat Hari Raya Idul Adha.
1. Membaca Niat
Langkah pertama dalam tata cara mandi Idul Adha adalah membaca niat. Umat Muslim perlu menyatakan niat secara tulus dalam hati untuk melakukan mandi dengan tujuan membersihkan diri dan menjalankan ibadah.
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِعِيْدِ اْلأَضْحَى سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitul-ghusla li ‘idil adha sunnatan lillahi ta’ala
Artinya: “Aku berniat mandi Idul Adha sebagai sunnah karena Allah ta’ala.”
2. Membasuh Tangan
Setelah membaca niat, langkah selanjutnya adalah membasuh tangan hingga siku. Hal ini dilakukan untuk membersihkan tangan dari kotoran dan najis sebelum melanjutkan mandi sebanyak tiga kali.
3. Membersihkan Najis
Jika terdapat najis pada tubuh, seperti urine atau feses, maka harus dibersihkan terlebih dahulu sebelum melanjutkan mandi. Najis tersebut harus dibersihkan secara menyeluruh agar tubuh benar-benar bersih.
4. Wudhu
Setelah membersihkan najis, umat Muslim perlu melakukan wudhu atau bersuci dengan air. Wudhu melibatkan membasuh wajah, kedua tangan hingga siku, mengusap kepala, dan membasuh kaki hingga mata kaki.
5. Mandi Janabah
Setelah wudhu, langkah selanjutnya adalah mandi janabah. Mandi janabah dilakukan untuk membersihkan seluruh tubuh harus dicuci dengan menggunakan air yang mengalir.
Mulailah membersihkan bagian lipatan tubuh satu per satu, dari atas sampai bawah. Pastikan untuk membersihkan setiap sela-sela jari tangan dan kaki supaya terkena air secara merata.
Setelah membersihkan lipatan tubuh, lanjutkan dengan tahapan mandi seperti biasanya, termasuk keramas, menggunakan sabun badan, sabun cuci muka, dan menyikat gigi, hingga tubuh benar-benar bersih dan terjaga kebersihannya.
6. Mengguyur Seluruh Tubuh dengan Air Bersih
Setelah mandi janabah, mengguyur seluruh tubuh dengan air bersih, memastikan bahwa seluruh tubuh telah terkena air. Tujuan dari langkah ini adalah untuk memastikan tubuh benar-benar bersih dan suci.
Tata cara mandi Hari Raya Idul Adha untuk Wanita
- Sebelum memulai mandi besar, sebaiknya membaca niat yang bertujuan untuk menjadikan mandi tersebut sebagai ibadah yang diterima oleh Allah SWT.
- Langkah pertama adalah mencuci tangan dengan air yang bersih dan sabun agar terbebas dari kotoran dan bakteri yang mungkin ada pada tangan.
- Setelah mencuci tangan, lakukan pembersihan pada area kemaluan dengan mengarahkan air dari depan ke belakang. Hal ini penting untuk mencegah kotoran masuk ke dalam bagian kemaluan.
- Setelah membersihkan area kemaluan, pastikan untuk mencuci tangan kembali agar terjaga kebersihan dan kehigienisan sebelum melanjutkan tahap berikutnya.
- Melakukan wudhu seperti biasa, sesuai dengan tata cara yang telah diajarkan dalam agama Islam. Wudhu meliputi mencuci wajah, tangan hingga siku, mengusap kepala, dan mencuci kedua kaki hingga mata kaki.
- Setelah wudhu selesai, siramlah air ke seluruh bagian kepala secara merata. Pastikan air mencapai seluruh rambut dan kulit kepala.
- Membasuh rambut, menggosok ke bagian sela-sela rambut, sehingga rambut terbasahi dengan baik.
- Setelah membersihkan rambut, bilas seluruh tubuh dengan air secara menyeluruh. Pastikan air mengalir merata ke seluruh tubuh untuk menghilangkan sisa-sisa sabun atau kotoran yang mungkin masih tertinggal.
- Selanjutnya, gosoklah tubuh dari bagian atas, seperti bahu dan dada, hingga ke bagian bawah, seperti kaki. Lakukan gerakan menggosok sebanyak tiga kali untuk memastikan tubuh tercuci dengan baik.
- Setelah menggosok tubuh secara keseluruhan, lakukan pembersihan khusus pada bagian depan dan belakang tubuh. Gosoklah bagian tersebut sebanyak tiga kali untuk memastikan kebersihan yang optimal.
- Terakhir, bilaslah seluruh tubuh dengan menggunakan air mengalir. Pastikan air mencapai seluruh tubuh sehingga terdapat aliran air yang merata.
Tata cara mandi Idul Adha untuk pria
- Sebelum memulai mandi besar, sebaiknya membaca niat yang bertujuan untuk menjadikan mandi tersebut sebagai ibadah yang diterima oleh Allah SWT.
- Langkah pertama adalah mencuci tangan sebanyak tiga kali. Hal ini dilakukan untuk membersihkan tangan dari kotoran dan najis sebelum melanjutkan mandi.
- Pastikan untuk membersihkan semua najis dan kotoran yang mungkin ada pada tubuh. Hal ini penting untuk menjaga kebersihan dan kesucian saat melaksanakan mandi besar.
- Langkah selanjutnya adalah melakukan wudhu seperti biasa, seperti ketika hendak melaksanakan sholat. Proses wudhu melibatkan mencuci wajah, kedua tangan hingga siku, mengusap kepala, mencuci kedua kaki hingga mata kaki.
- Langkah berikutnya adalah menuangkan air dari atas kepala sebanyak tiga kali.
- Selanjutnya menuangkan air ke anggota tubuh yang lain dengan memulai dari anggota sebelah kanan terlebih dahulu. Misalnya, mulai dari tangan kanan, lalu tangan kiri, lalu kaki kanan, dan kaki kiri.
- Setelah membersihkan anggota tubuh, fokuskan pada membersihkan rambut. Caranya adalah dengan merendam jari tangan ke dalam air, lalu mengusapkan air tersebut ke seluruh bagian rambut, termasuk sela-sela rambut.
Bacaan Takbiran Idul Adha
للهُ اكبَرْ, اللهُ اكبَرْ اللهُ اكبَرْ لاالٰهَ اِلاالله وَاللهُ اَكبر, اللهُ اكبَرُوَِللهِ الحَمْد
"Allaahu akbar allaahu akbar allaahu akbar. laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar. Allaahu akbar wa lillaahilhamd"
Artinya: "Allah maha besar Allah maha besar Allah maha besar. Tidak ada tuhan melainkan Allah, dan Allah maha besar, Allah maha besar dan segala puji bagi Allah."
Selain itu, terdapat bacaan takbiran Idul Adha dalam versi panjang yang dapat dilafalkan sebagai berikut:
للهُ اكبَرْ, اللهُ اكبَرْ اللهُ اكبَرْ لاالٰهَ اِلاالله وَاللهُ اَكبر, اللهُ اكبَرُوَِللهِ الحَمْد
اللهُ اكبَرْ كبيْرًا والحَمدُ للهِ كثِيرًا وَسُبحَانَ اللهِ بُكرَةً واَصِيلا، لااله اِلااللهُ ولانعْبدُ الاإيّاه، مُخلِصِينَ لَه الدّ يْن، وَلَو كَرِهَ الكَا فِرُون، وَلَو كرِهَ المُنَافِقوْن، وَلَوكرِهَ المُشْرِكوْن، لاالهَ اِلا اللهَ وَحدَه، صَدَق ُوَعْدَه، وَنَصَرَ عبْدَه، وَأعَزّجُندَهُ وَهَزَمَ الاحْزَابَ وَاحْدَه، لاالٰهَ اِلاالله وَاللهُ اَكبر، اللهُ اكبَرُ وَِللهِ الحَمْ
"Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar, laa ilaaha illallah wa Allahu akbar, Allahu akbar wa lillahil hamd.
Allahu akbar kabiran wa alhamdu lillahi kathiran, wa subhanallahi bukratan wa asila. Laa ilaha illallah wala na'budu illa iyyah, mukhlisina lahud-din, wa law karihal kaafirun, wa law karihal munafiqun, wa law karihal mushrikun.
Laa ilaha illallah wahdah, sadaqa wa'dah, wa nasara 'abdah, wa a'azza jundah, wa hazama al-ahzaba wahdah.
Laa ilaha illallah wa Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar, wa lillahil hamd."
Artinya:
"Allah Maha Besar, Allah Maha Besar,Allah Maha Besar. Tidak ada Tuhan selain Allah, dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, segala puji bagi Allah.
Allah Maha Besar dengan segala kebesaran-Nya, segala puji bagi Allah dengan pujian yang melimpah, dan Maha Suci Allah pada waktu pagi dan petang. Tidak ada Tuhan selain Allah, kami tidak menyembah selain-Nya dengan kesucian agama Islam, meskipun disukai atau tidak disukai oleh orang-orang kafir, munafik, dan musyrik.
Tidak ada Tuhan selain Allah, Dia adalah Tuhan yang Maha Esa, yang memenuhi janji-Nya, menolong hamba-Nya, memuliakan pasukan-Nya, dan mengalahkan pasukan musuh-Nya dengan kekuasaan-Nya yang Maha Esa.
Tidak ada Tuhan selain Allah, dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, dan segala puji hanya bagi Allah."
Tata cara salat Idul Adha untuk imam dan makmum
Salat Idul Adha merupakan salah satu ibadah yang dilaksanakan oleh umat Islam sebagai bagian dari Hari Raya Idul Adha. Salat ini memiliki tata cara yang khusus, baik bagi imam yang memimpin salat maupun bagi makmum yang mengikutinya.
1. Bacaan niat salat Idul Adha: arab, latin, dan artinya
Berikut ini akan dijelaskan tata cara salat Idul Adha untuk imam dan makmum agar dapat melaksanakan ibadah ini dengan baik dan sesuai sunnah.
Niat salat Idul Adha sebagai makmum
Seorang muslim yang ingin melaksanakan shalat sunnah Idul Adha sebagai makmum, niat sholat yang dapat diamalkan adalah sebagai berikut:
أُصَلِّيْ سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَــــــــالَى
“Usallī sunnatan li'idil-adha rak'atayni ma'muman lillahi ta'ala.”
Artinya: “Aku berniat salat sunah Idul Adha dua rakaat menjadi makmum karena Allah ta’ala.”
Niat Sholat Idul Adha sebagai Imam
Sementara untuk imam, bacaan niat sholat Idul Adha adalah sebagai berikut:
أُصَلِّيْ سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا لِلهِ تَعَــــــــالَى
“Usalli sunnatan li'idil-adha rak'atayni imaman lillahi ta'ala.”
Artinya: “Aku berniat salat sunah Idul Adha dua rakaat menjadi imam karena Allah ta’ala.”
2. Takbiratul Ihram
الله أَكْبَر
“Allahu akbar”
Artinya: Allah Maha Besar
3. Membaca Takbir
Selanjutnya, dalam rakaat pertama membaca takbir:
الله أَكْبَر
“Allahu akbar”
Artinya: Allah Maha Besar
Pembacaan takbir sebanyak 7 kali, dan dalam rakaat kedua membaca takbir sebanyak 5 kali. Di antara takbir-takbir tersebut, membaca tasbih sebagai berikut:
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
“Subhanallah, walhamdulillah, walaa ilaaha ilallah, wallahu akbar”
Artinya: Maha Suci Allah, Segala puji bagi Allah, Tiada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar
4. Berdiri bagi yang mampu
Berdiri dalam sholat adalah salah satu rukun yang harus dilakukan, tetapi hal ini bergantung pada kemampuan seseorang untuk berdiri.
5. Membaca surat Al-Fatihah
Setelah takbir, dalam setiap rakaat salat, kita membaca surah Al-Fatihah. Surah Al-Fatihah merupakan surah pembuka Alquran yang terdiri dari 7 ayat. Membaca surah ini adalah salah satu rukun dalam shalat yang penting.
Surah Al-Fatihah mengandung pujian kepada Allah dan permohonan petunjuk-Nya dalam hidup kita.
6. Membaca surat pendek
Salat Idul Adha terdiri dari dua rakaat, di mana setiap rakaatnya mencakup bacaan surah Al-Fatihah dan surah lain yang dipilih. Setelah membaca surah Al-Fatihah, disunnahkan untuk membaca surah pendek.
Pada rakaat pertama, disarankan untuk membaca surah Al-A'la, sedangkan pada rakaat kedua, disarankan untuk membaca surah Al-Ghasyiyah.
Dengan demikian, kita melengkapi salat Idul Adha dengan bacaan surah yang spesifik untuk setiap rakaatnya, memberikan nuansa yang berbeda dalam pelaksanaan salat ini.
2 Surat Pendek yang Dibaca Rasulullah saat Salat Idul Adha
Dalam pelaksanaan salat Idul Adha dan Idul Fitri, Rasulullah SAW membaca surah-surah yang khusus. Menurut riwayat, Abu Waqid al Laitsi menyampaikan bahwa Rasulullah SAW membaca dua surat dalam salat tersebut.
Surah pertama yang dibacakan adalah surah Qaaf, yang merupakan surah ke-50 dalam Alquran dengan jumlah ayat sebanyak 45. Selanjutnya, surah kedua yang dibacakan adalah surah Al Qamar, yang merupakan surah ke-54 dalam Alquran dengan jumlah ayat sebanyak 55.
7. Ruku
Setelah selesai membaca surah Al-Fatihah dan surah pendek yang dipilih, langkah selanjutnya dalam salat adalah ruku'. Ruku' adalah salah satu rukun dalam shalat yang dilakukan dengan membungkukkan badan dari pinggang hingga tulang belikat, sambil meletakkan kedua tangan di atas lutut.
سُبْحَانَ اللَّهِ رَبِّيَ الْعَظِيمِ
“Subhanallah Rabbiyal 'Azim”
Artinya: Maha Suci Allah Yang Maha Agung.
8. I’tidal
Setelah selesai ruku', selanjutnya dilanjutkan dengan posisi tegak (I'tidal) untuk melanjutkan rangkaian gerakan salat.
سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ
“Sami'allahu liman hamidah”
Artinya: Allah mendengar bagi orang yang memuji-Nya.
9. Sujud Dua Kali
Setelah I'tidal, langkah selanjutnya adalah sujud, yang terdiri dari dua kali sujud. Sujud adalah posisi ketika seseorang meletakkan dahi, hidung, kedua telapak tangan, lutut, dan ujung jari kaki di atas lantai.
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى
"Subhanarabbial-a'la.”
Artinya: Maha suci Tuhan yang Maha Tinggi.
10. Duduk diantara dua sujud
Berikut bacaan duduk diantara dua sujud:
رَبِّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَاجْبُرْنِي وَارْفَعْنِي وَارْزُقْنِي وَاهْدِنِي وَعَافِنِي وَاعْفُ عَنِّي.
"Robbighfirlii warhamnii wajburnii warfa’nii warzuqnii wahdinii wa’aafinii wa’fu ‘annii."
Artinya: "Ya Rabb, ampunilah dosaku, kasihilah aku, kuatkanlah aku, tinggikanlah derajatku, berilah rizki kepadaku, beri petunjuk kepadaku, berikan aku kesehatan, dan maafkanlah aku."
Duduk Tasyahud Akhir
Setelah sujud terakhir, dilakukan duduk tasyahud akhir dalam shalat Idul Adha. Pada saat itu, juga dibaca doa tasyahud akhir.
Adapun doanya adalah sebagai berikut :
التَّحِيَّاتُ لِلَّهِ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ، السَّلاَمُ لَيْكَ ا النَّبِيُّ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ، السَّلاَمُ لَيْنَا لَى ادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ
“At-tahiyyatu Lillahi wa-salawatu wa’t-tayyibat, as-salamu ‘alayka ayyuhan-Nabiyyu wa rahmatullahi wa barakatuh. Assalamu ‘alaina wa ‘ala ‘ibadIllahis-shalihin. asyhadu alla ilaha illallah wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa rasuluhu.”
Artinya: ‘Semua pujian terbaik dan doa dan hal-hal baik adalah untuk Allah. Damai dan Rahmat dan Berkat Allah atasmu, wahai Nabi. Salam sejahtera atas kami dan atas hamba-hamba Allah yang saleh, saya bersaksi bahwa tidak ada yang berhak disembah selain Allah, dan saya juga bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba Allah dan Rasul-Nya.”
11. Salam
Sebagai penutup salat, membaca salam.
Itu dia Bunda bacaan mandi Hari Raya Idul Adha beserta tata caranya secara lengkap, hingga tata cara salat serta doa dalam bahasa Arab, Latin, dan artinya. Semoga bermanfaat!
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fia/fia)