Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Viral Ci Mehong Jual Buah Harga Selangit, Ternyata Dulunya Pernah Hidup Susah

Annisa A   |   HaiBunda

Selasa, 20 Jun 2023 19:05 WIB

Ci Mehong
Kisah Hidup Ci Mehong yang Viral Karena Jual Buah Harga Selangit, Ternyata Pernah Hidup Susah / Foto: Instagram @pitbakinghouse

Belakangan ini, sosok Ci Mehong viral di TikTok dan menjadi sorotan publik. Ia dikenal lewat gaya berjualannya yang tidak biasa.

Julukan Ci Mehong didapat dari harga dagangannya yang terbilang mahal. Ya Bunda, pemilik nama asli Tjioe Nofia itu memang sengaja menawarkan buah-buahan dengan harga tinggi.

"Kalau dibilang mahal ya tergantung orang ya. Bahan yang kita pakai memang premium semua. Alpukat contohnya. Kualitasnya beda. Bibitnya, jenisnya, ukurannya berbeda. Modal kita saja sudah hampir di Rp50 ribu. Kita juga beri garansi ke orang, bukan beli kucing dalam karung," tuturnya, dikutip dari YouTube insertlive.

Jadi sorotan karena menjual barang mahal, Ci Mehong sebenarnya sudah menggeluti bidang bisnis sejak masih kecil. Ia mengaku menjalani kehidupan sulit di masa kecilnya.

Ci Mehong bercerita, ia dibesarkan di Aceh bersama keluarga besarnya. Ci Mehong adalah anak ke-5 dari 11 bersaudara, Bunda.

Punya banyak saudara membuat orang tua Ci Mehong kesulitan memenuhi kebutuhan keluarga. Alhasil, Ci Mehong harus membantu mencari nafkah.

"Dari saya kecil juga saya sebenarnya orang susah. Saya dari Aceh. Kelas 3 SD saya senang masak, saya juga sudah bekerja menjual es mambo sepulang sekolah. Waktu SMP saya jual rempeyek dititipkan di supermarket. Kita bikin rempeyek itu pakai tepung beras tradisional," cerita Ci Mehong.

"Hidup saya susah waktu di Aceh. Mau bayar uang sekolah aja susah. Orang tua saya punya anak banyak. Kita sekolah Katolik. Tiap tahun, orang tua saya minta kurang ke sekolah," sambungnya.

Setelah 17 tahun tinggal di Aceh, Ci Mehong mencari peruntungan dengan pergi ke Jakarta. Ia memilih merantau seorang diri untuk menemukan pengalaman baru.

"Saya di Aceh itu sampai tamat SMA sempat kuliah sebentar, enggak sampai 1 semester lalu pindah ke Jakarta. Kepengen merantau aja sendiri," kata Ci Mehong.

Tak lama setelah tiba di Jakarta, Ci Mehong sudah bekerja di perkantoran. Tiga tahun setelahnya, ia berjodoh dengan suami pertama.

Rumah tangga Ci Mehong dengan pria tersebut berjalan selama belasan tahun, hingga maut memisahkan mereka. Baca di halaman setelah ini.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Saksikan juga video tentang cerita Bunda Dinda anggota Komunitas Haibunda Squad membangun bisnis mainan montessori:


RAWAT SUAMI YANG KOMA HAMPIR 3 TAHUN

Ci Mehong

Ci Mehong / Foto: Instagram @pitbakinghouse

Ci Mehong menikah pada 1993 silam setelah bertemu pujaan hatinya di Jakarta. Dari pernikahan itu, mereka dikaruniai empat orang anak.

Sayangnya, Ci Mehong harus menjalani masa-masa sulit ketika suaminya terserang stroke. Sang suami jatuh koma selama hampir 3 tahun.

"Jadi tahun 2006 suami saya itu koma. Anak saya yang pertama masih kelas 6 SD. Tiga tahun kurang 2 minggu, setelah koma dia meninggal. Sakit stroke, dirawat di rumah. Tapi sempat juga 2 bulan di ICU," kata Ci Mehong.

Anak Mandiri

Saat menjaga suaminya yang terbaring tidak sadarkan diri, Ci Mehong juga harus memenuhi kebutuhan 4 anaknya yang masih kecil.

Setelah suaminya meninggal dunia, Ci Mehong hidup sebagai single parent selama dua tahun. Setelah itu, ada pria lain yang menjadi suaminya hingga saat ini.

"Tahun 2011 menikah lagi. Kita menikah karena pasangan dia juga sudah meninggal," ucapnya.

Masa pandemi COVID-19 menjadi awal mula Ci Mehong melebarkan sayap ke dunia media sosial. Ia memberanikan diri untuk tampil di depan kamera demi berjualan.

"Jualan pas pandemi. Orang kan enggak bisa ke mana-mana, ya sudah kita siapkan barang-barang seperti buah dan sayur. Setiap hari itu jualan, walaupun tadinya saya enggak bisa ngomong. Tapi ya karena terpaksa. Kalau sebelumnya kita jualan voucher isi ulang, jual pulsa," ia bercerita.

Hingga saat ini, Ci Mehong rutin berjualan dan telah menggapai berbagai lini bisnis. Ia selalu mencoba untuk menjual berbagai macam barang dan jasa, hingga kavling kuburan.

"Sayur saya jual kebanyakan yang organik. Lalu ada buah, ikan, vitamin, kita juga ada catering, kue basah, kue kering, tanaman dan bunga, rumah, asuransi, baju, tas," papar Ci Mehong.

"Puji Tuhan sekarang anak saya empat-empatnya lulusan luar negeri. Prinsip dalam jualan itu yang penting bisa laku, untung, dan tidak tipu-tipu orang," tuturnya.


(anm)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda