MOM'S LIFE
Kisah Haru Endang Kumalasari, Anak Seorang Sopir Bajaj yang Kini Jadi Miliarder
ANNISAAFANI | HaiBunda
Rabu, 28 Jun 2023 20:20 WIBAda kisah inspiratif sekaligus mengharukan dari Endang Kumalasari, Bunda. Wanita yang merupakan anak sopir bajaj ini membagikan pengalaman hidup yang ia lalui dahulu.
Endang kini sukses dengan bisnis yang ia jalankan. Siapa sangka, kesuksesannya saat ini berangkat dari masa lalu yang serba susah.
Diakuinya, menjadi orang susah sangat tak enak, Bunda. Masa kecil yang ia lalui dengan berat itu menjadi motivasi agar pengalaman serupa tak dialami di masa depan, terutama pada anak-anaknya.
"Cerita masa sulit waktu kecil. Saya berpikir enggak kepingin susah lagi, karena jadi orang susah itu enggak enak," bebernya, dikutip dari kanal YouTube TRANS7 OFFICIAL.
"Mau punya sesuatu, enggak punya uang. Dan saya bermimpi untuk bisa jadi orang sukses," sambungnya.
Mendiang ayah Endang dahulunya bekerja sebagai seorang sopir bajaj. Sehari-harinya, ia pergi pagi pulang malam untuk membawa penumpang dan menyetorkan hasil kerjanya pada pemilik bajaj.
"Bapak saya sopir bajaj dan sekarang sudah meninggal, tahun 2005. Kesehariannya memang sopir bajaj yang pergi pagi pulang sore. Bajajnya bukan milik sendiri, ada bosnya, dan setoran," kenangnya.
Saat membicarakan kenangan tersebut, Endang turut menceritakan hal yang kurang tepat dilakukan sang ayah. Dahulu, ayahnya tak bekerja setiap hari. Jika dalam satu hari ia mendapat uang yang cukup, keesokan harinya ia diam di rumah.
Kondisi tersebut jugalah yang membuat perekonomian keluarga mereka tak membaik. Untuk menutupi kebutuhan keluarga, ibunda Endang juga harus berusaha dengan menjual es.
"Jeleknya, Bapak saya waktu itu ketika sudah dapat uang setoran besoknya enggak narik lagi. Karena sudah merasa cukup. Mama paling membantu untuk jualan es dan saya yang membantu jualan es. Masukin ke warung-warung, terus jualan keliling," bebernya.
Bangkit dari minus
Kesuksesan Endang hari ini berawal dari langkah pertama yang serba kekurangan, Bunda. Bisa dikatakan, ia menjalani proses tersebut dengan berdarah-darah.
"Jadi saya berangkat dari minus. Untuk menjadi nol itu perlu proses berdarah-darah," katanya.
Endang bahkan mengungkit bahwa ada momen yang membuat ia merasa sedih karena hidup miskin saat kecil. Kala itu, ia harus ikhlas kehilangan sang adik karena sakit dan tak ada biaya untuk berobat.
"Kehilangan adik, meninggal karena waktu (sakit) mau berobat itu enggak punya uang. Saya sebenarnya 4 bersaudara, jadi tinggal 3 karena yang nomor 3 meninggal."
Simak kelanjutannya di halaman berikut ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(AFN/pri)
SUKSES DI BISNIS PROPERTI