Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Mengenal Melati Belanda, Bunga Harum Cantik yang Bisa Bikin Cegukan

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Selasa, 04 Jul 2023 03:00 WIB

Pink Rangoon creeper flower or Quisqualis indica bloom with sunlight in the garden.
Mengenal Melati Belanda, Bunga Harum Cantik yang Bisa Bikin Cegukan/Foto: Getty Images/Pannarai Nak-im
Jakarta -

Bunga melati Belanda atau Rangoon creeper adalah tanaman merambat berbunga warna merah abadi. Buang ini bisa berubah warna seiring bertambahnya usia. Jenis melati yang satu ini berguna untuk menutupi pagar atau dinding taman.

Beberapa terkenal karena aromanya yang memabukkan seperti melati. Bunga-bunga kecil yang banyak jumlahnya seringkali cukup kuat untuk memenuhi ruangan dengan aroma dan dapat dinikmati dari jarak beberapa meter di tanam.

Banyak spesies dan jenis melati yang tersedia, yang sebagian besar merupakan tambahan harum yang menyenangkan di taman.

Penurun Panas Anak

Tanaman hias ini memiliki batang warna kuning dengan sedikit duri di dahannya. Daunnya yang berwarna hijau atau kuning kehijauan, berpasangan saling berhadapan dan berbentuk elips dengan pangkal bulat.

Bunganya akan mekar berwarna putih, berubah menjadi merah muda pada hari kedua dan merah pada hari ketiga. Kecantikan dan aroma bunga ini menarik burung, lebah dan penyerbuk lainnya.

Cara merawat bunga melati Belanda

Terlepas dari kebiasaan pertumbuhan yang kuat, tanaman melati, termasuk melati Belanda, mudah tumbuh di taman atau sebagai tanaman hias. Berikut adalah cara merawatnya yang perlu Bunda ketahui.

1. Sinar matahari

Banyak jenis tanaman rambat dengan senang hati akan tumbuh subur di bawah sinar matahari penuh atau teduh sebagian. Pertumbuhan bunga terbaik terjadi di bawah sinar matahari penuh, dengan banyak mekar yang lebih jarang di tempat teduh.

Melansir dari laman Gardening Know How, melati Belanda membutuhkan sinar matahari penuh hingga teduh parsial.

2. Tanah

Tanaman hias yang satu ini dapat bertahan hidup dalam berbagai kondisi tanah asalkan memiliki drainase yang baik dan dapat beradaptasi dengan pH. Jika tanah tidak mengalir dengan baik, masukkan bahan organik.

3. Penyiraman

Penyiraman secara teratur dan sinar matahari penuh dengan naungan sore akan membuat melati Belanda tetap subur. Sirami melati setidaknya seminggu sekali. Melati dalam ruangan membutuhkan penyiraman yang lebih sering, sebanyak dua hingga tiga kali dalam seminggu.

4. Pupuk

Kecuali tanah kebunnya buruk, tanaman melati di kebun tidak membutuhkan banyak pupuk tambahan. Hindari pupuk yang mengandung nitrogen tinggi, mereka hanya akan mendorong pertumbuhan dedaunan dan bukan set bunga yang cantik.

Beberapa produk komersial tersedia dalam bentuk pekat. Campurkan dengan air mengikuti instruksi produk dan aplikasikan pada waktu penyiraman biasa. Pupuk yang sama dapat diterapkan pada melati yang ditanam sebagai tanaman hias.

5. Pemangkasan

Varietas melati yang lebat membutuhkan pemangkasan rutin agar tanaman tetap terjaga. Banyak jenis semak akan lari atau merambat jika dibiarkan. Ikuti terus pemangkasan rutin pada jenis semak untuk mencegahnya menjadi terlalu kurus.

Pemangkasan perlu dilakukan setelah siklus mekar utama, tetapi tanaman ini juga dapat dipangkas ringan sepanjang tahun.

6. Hama dan masalah

Aroma melati yang menggiurkan tidak hanya dihargai oleh tukang kebun. Meskipun melati tidak memiliki masalah besar dengan serangga, melati dapat menjadi mangsa tungau laba-laba dan kutu daun, yang dapat diobati dengan sabun insektisida atau minyak nimba dan membuang bagian tanaman yang terinfeksi. Ulat juga dapat menyebabkan masalah pada tanaman ini.

Nah, itulah beberapa hal yang perlu Bunda ketahui tentang bunga melati Belanda. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Saksikan juga video rekomendasi bunga cantik untuk dekorasi di rumah yang ada di bawah ini, ya, Bunda.

(asa)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda