Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Kisah Pilu Eks Presenter Zeda Salim: Dinikahi Poligami, Ditelantarkan & Dilarang Hamil

Tim HaiBunda   |   HaiBunda

Minggu, 30 Jul 2023 19:50 WIB

Zeda Salim
Kisah Pilu Zeda Salim, Eks News Anchor yang Dinikahi Secara Poligami Berakhir Tersiksa Dilarang Hamil / Foto: Febri/detikHOT

Bunda masih ingat dengan Zeda Salim? Eks News Anchor dan presenter ini kembali dengan membawa kabar mengejutkan. Pernikahan Zeda Salim dengan seorang pemuka agama berakhir pilu.

Zeda menarik diri dari dunia pertelevisian usia menikah. Beberapa tahun lalu, ia dinikahi secara poligami oleh pemuka agama berinisial HJ sebagai istri kedua.

Jauh dari harapan indahnya pernikahan,  Zeda tak mendapatkan perlakuan adil dari sang suami. Pengakuan itu dibeberkan oleh Zeda Salim baru-baru ini. Bahkan, ia telah melaporkan suaminya atas tindakan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

"Terkait dengan isu KDRT kemarin kita kan baru melapor secara resmi ke kepolisian. Sebelumnya sudah mengadu ke komnas anti kekerasan terhadap perempuan. Kemudian bersama tim lawyer sudah melapor secara resmi ke Polres Metro Bekasi. Kita sudah melaporkan itu," bebernya, dikutip dari kanal YouTube TRANS TV Official.

Zeda bercerita, rumah tangganya yang berlangsung selama 2 tahun itu tak berjalan dengan harmonis. Malah, Zeda kerap mendapatkan penelantaran dari suaminya. Ia tidak dianggap sebagai seorang istri, Bunda.

"Selama dalam kurun waktu 2 tahun itu, ada penelantaran. Saya terlantar sebagai istri tidak dinafkahi lahir maupun batin secara layak. Saya tidak diakui, saya disembunyikan sebagai istri. Padahal pernikahan sah secara agama, disaksikan keluarga saya," ucapnya.

Zeda Salim dan HJ awalnya berkenalan lewat media sosial. Ia mengaku diajak berkenalan sampai diajak menikah.

Perkenalan mereka berlangsung dengan singkat. Zeda dan HJ baru bertemu 2 kali sebelum akhirnya menikah.

"Saya diundang ke pesantrennya bersama orang tua saya baik-baik. Kita cuma ketemu 2 kali langsung beliau mengajak menikah. Ya sudah, saya pikir beliau penceramah, pendakwah, insya Allah dengan menikah dengan beliau agama saya jadi lebih baik dan dijaga marwah saya karena beliau paham agama," kata Zeda.

"Saya ini statusnya dipoligami, saya istri kedua," imbuhnya.

Namun ternyata, pernikahan itu tak berjalan bahagia seperti yang diharapkan Zeda. Ia sudah ditelantarkan sejak di awal pernikahan mereka.

"Saya nikah 2021, di awal itu sudah ada penelantaran 2-3 bulan. Di tahun berikutnya ada lagi penelantaran setengah tahun. Saya enggak didatangi. Kita kan beda rumah, beliau punya pondok pesantren. Saya punya rumah sendiri, posisinya waktu itu di Bekasi," ia bercerita.

"Yang membuat saya benar-benar hancur, ditelantarkan itu sudah hancur. Gimana sih seorang istri tidak didatangi, tidak dinafkahi secara lahir dan batin," sambungnya.

Tak hanya ditelantarkan dan tidak dinafkahi, Zeda Salim juga merasa tersiksa karena tak pernah diperbolehkan hamil. Baca di halaman setelah ini.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Saksikan juga video tentang penjelasan psikolog mengenai bahaya KDRT:


DILARANG HAMIL, ZEDA SALIM: AKU BUKAN BUDAK....

Business woman is depressed. She felt stressed and alone in the house.

Ilustrasi pernikahan poligami/ Foto: Getty Images/iStockphoto/torwai

Selama 2 tahun menikah, Zeda Salim tak pernah sekalipun diperbolehkan hamil oleh Habib Jindan. Ia dilarang untuk memiliki anak, Bunda.

"Saya sebagai istri yang seharusnya memiliki hak untuk hamil punya anak, tapi tidak diperbolehkan hamil, tidak diperbolehkan punya anak," ungkap Zeda.

Zeda mengatakan, ia diperlakukan hanya seperti budak seks. Sang suami tak pernah mau menyentuhnya apabila Zeda tidak mengonsumsi pil KB dan mempersiapkan alat kontrasepsi sebelum berhubungan.

Banner Kelas Hamil

"Bahkan pada saat akan memberikan nafkah batin dalam arti akan melakukan hubungan suami istri, beliau tidak mau menyentuh saya kalau saya tidak menyiapkan alat kontrasepsi. Dalam arti ya minum pil KB dan kontrasepsi untuk lelaki. Dia tidak mau menyentuh saya kalau saya tidak minum obat dan menyiapkan itu," bebernya.

"Mohon maaf saya ini seorang istri yang dihalalkan atas nama Allah, saya bukan budak seks yang melayani dia di ranjang lalu ditinggal begitu saja. Saya tidak boleh hamil, saya tidak boleh punya anak," kata Zeda.

Segala tekanan yang dialami Zeda membuatnya mengalami masalah psikis yang kemudian turut berdampak ke fisiknya.

"Fisiknya itu lebih ke dampak dari kekerasan psikis. Saya menderita psikosomatis, ada penyakit lambung akut, sesak, bipolar dan macam-macam. Saya sempat dirawat di ICU juga karena stres akut," Zeda mengatakan.

Sebelum buka suara, Zeda sudah sering melakukan upaya mediasi dengan bantuan para pemuka agama lainnya. Namun upaya persuasif itu tak kunjung berhasil.

"Ini kan sebelumnya sudah banyak langkah persuasif, banyak ulama besar yang memediasi masalah rumah tangga kami ini. Beliau sudah menegur keras suami saya agar bersikap adil. Tapi perintah dari seorang ulama besar itu sampai detik ini tidak dijalankan. Bahkan terakhir saya datang ke pondok baik-baik, dia malah menertawakan saya," ungkap Zeda.

Meski begitu, Zeda mengaku bahwa hubungannya dengan istri pertama Habib Jindan berjalan dengan baik. Padahal, sebelumnya kedua wanita itu tidak pernah diperbolehkan bertemu oleh Habib Jindan.

"Sebelumnya ingin bertemu dengan istri pertama selalu tidak diizinkan, diancam cerai. Tapi beberapa waktu lalu saya memberanikan diri. Kami silaturahmi baik-baik. Intinya enggak ada permusuhan dan menghina, kita hubungan baik," ucap Zeda.

Saksikan juga video tentang jenis KDRT menurut Undang-undang:

[Gambas:Video Haibunda]




(anm)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda