Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Keputihan Setelah Haid, Normalkah? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Arina Yulistara   |   HaiBunda

Minggu, 13 Aug 2023 21:45 WIB

Keputihan normal dan bedanya dengan tanda hamil
Ilustrasi keputihan/Foto: Getty Images/iStockphoto/Tharakorn

Selama haid, lapisan rahim mengeluarkan kombinasi darah dan jaringan. Setelah menstruasi berakhir, mungkin vagina masih akan melepaskan cairan keputihan. masih mungkin mengeluarkan cairan dari vagina atau keputihan setelah haid. 

Warna dan konsistensi keputihan berfluktuasi sepanjang siklus Bunda. Biasanya berwarna coklat tepat setelah menstruasi selesai untuk bulan itu.

Meski demikian, ada kemungkinan juga mengeluarkan cairan yang tidak normal, terutama jika melihat warna kuning atau hijau. Memperhatikan keputihan dapat memberi tahu Bunda banyak tentang kesehatan vagina.

Banner Biaya Kuliah Kedokteran 10 Universitas Ternama Indonesia

Jadi, normalkah mengalami keputihan setelah haid? Semua tergantung warna keputihan yang Bunda alami. Sebab, bahaya atau tidaknya keputihan dapat tergambarkan dari warna cairan keputihan yang keluar.

Apa itu keputihan?

Keputihan adalah cairan bening, putih atau putih pudar yang keluar dari vagina Bunda. Rahim, leher rahim, dan vagina menghasilkan keputihan yang sebagian besar terdiri dari sel dan bakteri. 

Ini membantu membersihkan dan melumasi vagina sekaligus melawan bakteri jahat serta infeksi. Keluarnya cairan dari vagina Bunda merupakan proses alami yang normal tapi perubahan pada warna keputihan bisa menjadi tanda infeksi atau penyakit.

Perubahan warna, tekstur, bau atau jumlah keputihan yang biasa mungkin berarti ada masalah. Sebagian besar penyebab keputihan yang tidak normal dapat diatasi dengan obat-obatan.

Keputihan yang normal harus berwarna bening atau putih. Seharusnya tidak berbau, dan kekentalannya bisa berubah sepanjang siklus menstruasi Bunda. 

Ciri-ciri keputihan normal vs keputihan tidak normal

1. Tekstur

Keputihan cair hingga lengket, kental dan pucat merupakan hal yang normal. Hormon tubuh Bunda menyebabkan perubahan ini terjadi tapi faktor seperti infeksi juga bisa mengubah konsistensi keputihan.

Keputihan kental, berbusa dan disertai rasa gatal bisa menjadi tanda mengalami infeksi. Terdapat perubahan warna juga tanda ada masalah.

2. Warna

Warna keputihan yang sehat jika bening, putih susu atau putih pudar. Warna kuning tua, coklat, hijau atau abu-abu dapat mengindikasikan infeksi atau masalah lain.

3. Bau

Keputihan mungkin memiliki bau tapi seharusnya tidak kuat. Jika Bunda mencium bau amis atau busuk pada keputihan dan disertai dengan perubahan tekstur atau warna, mungkin mengalami infeksi vagina.

4. Jumlahnya

Beberapa orang menghasilkan banyak keputihan, sementara yang lain lebih sedikit. Faktor-faktor tertentu seperti kehamilan, penggunaan pil KB atau ovulasi dapat memengaruhi seberapa banyak keputihan yang Bunda miliki.

Perubahan tiba-tiba dalam jumlah keputihan yang Bunda hasilkan bisa berarti ada sesuatu yang salah.


Penyebab keputihan setelah haid

Karena fluktuasi hormonal, jenis keputihan yang Bunda miliki dapat berubah sepanjang bulan. Dalam beberapa kasus, itu juga dapat menunjukkan kondisi kesehatan yang mungkin perlu ditangani oleh dokter.

Ini beberapa penyebab keputihan setelah haid yang perlu Bunda pahami.

1. Ovulasi

Dalam siklus 28 hari yang khas, Bunda mungkin berovulasi dalam waktu dua minggu setelah hari pertama haid. Setelah menstruasi, Bunda mungkin melihat cairan bening hingga putih dari serviks saat kadar estrogen mulai meningkat. Bunda juga bisa saja melihat jenis pelepasan ini lebih cepat jika cenderung memiliki siklus yang lebih pendek setiap bulan.

2. Pil KB

Kontrasepsi oral meningkatkan jumlah estrogen dan progesteron dalam tubuh. Pada gilirannya menyebabkan lebih banyak keputihan sepanjang bulan.

3. Vaginosis bakterialis

Meskipun normal memiliki jumlah bakteri vagina yang sehat, kondisi ini dapat terjadi ketika terjadi ketidakseimbangan bakteri. Vaginosis bakterialis menyebabkan keluarnya cairan berwarna keabu-abuan dan disertai rasa nyeri, kemerahan, dan gatal.

4. Infeksi jamur

Infeksi jamur dapat terjadi selama atau setelah menstruasi, serta setiap saat dalam sebulan. Hal ini disebabkan oleh produksi ragi yang berlebihan sehingga menyebabkan rasa gatal, perih, dan keputihan kental seperti keju cottage.

5. Infeksi menular seksual (IMS)

Memiliki IMS juga dapat menyebabkan keputihan setelah haid. Namun warnanya cenderung kuning atau hijau. IMS juga dapat menyebabkan bau vagina yang kuat. Kemungkinan IMS termasuk klamidia, trikomoniasis, dan gonore.


Cara mengatasi keputihan setelah haid

Keputihan setelah haid tidak memerlukan perawatan apa pun. Hal yang sama berlaku untuk berbagai titik dalam siklus Bunda di mana mungkin mengalami cairan bening atau putih.

Meski begitu, Bunda perlu mempertimbangkan untuk mengenakan pantyliner demi kenyamanan dan ketenangan pikiran. Jika Bunda memiliki kemungkinan infeksi, Bunda memerlukan perawatan untuk menghilangkannya.

1. Pakai obat-obatan yang dijual bebas

Infeksi jamur ringan dapat diobati dengan obat bebas atau pengobatan rumahan dan akan sembuh dalam 2 hingga 3 hari. Perawatan ini bisa menggunakan salep dan supositoria antijamur. 

Infeksi jamur sedang hingga berat mungkin memerlukan perawatan antijamur yang lebih kuat dan membutuhkan waktu berminggu-minggu untuk sembuh. Bunda perlu pergi ke dokter jika tidak sembuh dalam dua hingga tiga hari dengan perawatan obat yang dijual bebas.

2. Minum antibiotik

Vaginosis bakterialis dan IMS memerlukan kunjungan dokter. Dokter pertama-tama akan mengambil sampel dengan usap vagina untuk menentukan penyebab gejala.

Vaginosis bakterialis dan sebagian besar IMS dapat diobati dengan antibiotik. Jika Bunda melihat gejala setelah menyelesaikan resep maka harus menemui dokter untuk perawatan lanjutan.

3. Menjaga kebersihan vagina dengan baik

Bunda bisa menjaga kebersihan vagina agar tidak mengalami keputihan tanda infeksi setelah haid. Ini termasuk mengenakan pakaian dalam breathable, mandi setiap hari, dan menghindari produk beraroma. Produk douching vagina tidak disarankan.

Bau yang sangat menyengat atau berbau amis bisa menandakan infeksi, terutama jika juga mengalami keputihan berwarna, nyeri, dan gatal. Cara menghilangkan bau keputihan setelah haid dengan membersihkan vagina secara rutin dengan air hangat.


Berapa lama keputihan setelah menstruasi?

Keputihan setelah haid mungkin masih berwarna coklat karena sisa darah dan jaringan dari rahim. Ini adalah tahap terakhir dari pelepasan normal jaringan yang terbentuk dari rahim dan vagina.

Normalnya, beberapa orang mungkin mengalami keputihan selama 3 sampai 4 hari setelah menstruasi berakhir. Sementara lainnya mungkin mengalami keputihan setelah haid yang datang dan pergi selama satu atau dua minggu.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis! 

(fia/fia)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda