Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Tanda Orang Cerdas Menurut Islam dan Cara Mengasahnya

Tim HaiBunda   |   HaiBunda

Minggu, 24 Sep 2023 12:31 WIB

Mother kiss and embrace son during raya event in Malaysia
Ciri orang cerdas menurut hadis/ Foto: Getty Images/ibnjaafar
Jakarta -

Diberikan anugerah kecerdasan menjadi dambaan banyak orang. Rasulullah bahkan pernah menyebut ciri-ciri orang cerdas yang driwayatkan dalam sebuah hadis lho, Bunda.

Tak jauh berbeda dari pandangan ilmu psikologi, ciri-ciri orang cerdas menurut Nabi Muhammad bisa dilihat dari amal dan perbuatan seseorang semasa hidupnya.

Syaikh Yusuf Al-Qaradhawi dalam Akhlaq Al-Islam menukil atau menyalin hadis yang menyebut soal ini. Rasulullah SAW bersabda:

الْكَيْسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ وَالْعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَهُ هَوَاهَا وَتَمَنَّى عَلَى اللَّهِ

Artinya: "Orang cerdas adalah yang bermuhasabah atas dirinya dan beramal untuk apa yang setelah kematian. Orang lemah adalah siapa saja yang dirinya mengikuti hawa nafsunya lalu ia berangan-angan terhadap Allah." (HR Ahmad).

Ciri orang cerdas menurut hadis

Berdasarkan hadis di atas, bisa ditarik kesimpulan bahwa orang yang cerdas menurut kacamata ilmu keislaman adalah orang yang selalu bermuhasabah diri dan menyiapkan amalan berpahala sebagai bekal akhirat.

Lalu, amalan apa saja yang bisa dianggap sebagai upaya bermuhasabah diri? Bunda bisa melakukan introspeksi diri. Berhenti mencari-cari kesalahan dan kelemahan orang lain. Mulailah memperbaiki diri dari kesalahan yang pernah dibuat.

Cara mengasah kecerdasan dengan muhasabah diri

Kecerdasan bisa diasah melalui muhasabah sehari-hari. Dalam hal ini yang perlu diingat adalah kematian agar dapat menjadi kontrol serta batasan berperilaku. Sehingga dijauhkan dari hawa nafsu berbuat buruk.

Abu Abdullah bin Qayyim Al Jauziyyah menjelaskan ada beberapa cara untuk muhasabah diri, seperti dikutip Majdi Fathi Sayyid dalam buku Amal yang Dibenci dan yang Dicintai Allah: Panduan untuk Muslimah oleh Majdi Fathi, berikut penjelasannya:

1. Muhasabah terhadap ibadah

Cara muhasabah diri yang bisa dilakukan pertama adalah instropeksi diri terhadap ibadah wajib terlebih dahulu. Jika masih sering bolong atau ditinggal, sebaiknya segera perbaiki dan menunaikan ibadah sebagai kewajiban umat Muslim.

2. Muhasabah terhadap kelalain

Manusia tak luput dari kesalahan, baik sengaja atau pun tidak. Ketika kita sudha menyadari perbuatan salah yang dilakukan, maka sebaiknya segera perbaiki dengan berzikir dan memusatkan diri kepada Allah SWT.

Lalu, apakah kedua cara di atas sudah cukup?

LANJUTKAN MEMBACA KLIK DI SINI!

(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda