Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Kisah di Balik Tahu Sumedang, Berawal dari Suami yang Bucin pada Istri

Tim Haibunda   |   HaiBunda

Jumat, 29 Sep 2023 16:05 WIB

Tahu Palasari, penjual tahu Sumedang.
Tahu Sumedang/ Foto: Nur Azis
Jakarta -

Tahu Sumedang, kuliner yang satu ini sangat melegenda bahkan kerap dijadikan oleh-oleh. Namun tahukah Bunda bahwa produksi tahu Sumedang bukan dimunculkan oleh orang Sumedang sendiri?

Ya, tahu Sumedang diciptakan oleh seorang imigran China yang bucin ke istrinya.

Kilas balik ke tahun 1900-an, Sumedang kedatangan dua orang imigran asal negeri Tiongkok. Keduanya adalah pasangan bernama Ong Ki No dan istri yang datang jauh-jauh dari China untuk berdagang.

Tak diketahui pasti apa yang keduanya jual. Namun, suatu waktu, istri Ong rindu makanan China.

Dia sangat menyukai tao-fu (kini disebut tahu). Tetapi tidak bisa menyantapnya karena tidak ada kacang kedelai di Sumedang.

"Karena perasaan sayangnya kepada sang istri, Ong Ki No rela pergi berkeliling mencari kadang kedelai di wilayah yang masih asing untuknya," tulis peneliti BRIN M. Luthfi Khair A. dan Rusydan Fath, dalam Tahu Sejarah Tahu Sumedang (2021).

Beruntung, Ong cepat menemukan kebun kacang kedelai di wilayah Conggeang. Dia pun segera mengolahnya dan jadilah tahu pertama di Sumedang.

Tahu tersebut berjenis tahu putih yang direbus. Istri Ong menyukai dan selalu lahap menyantap tahu buatan Ong.

Alhasil, saking bucinnya kepada istri, Ong hampir memasak tahu setiap hari sebagai santapan utama. Ong juga kadang membagikan tahu buatannya secara gratis ke sesama etnis Tionghoa atau tetangga di hari raya.

Tak jarang juga dia menjual tahu tersebut di lapak jualannya. Namun, antusias orang terhadap tahu tersebut sangat rendah.

Bukan soal karena berbayar atau tidak, tetapi memang lidah mayoritas orang Sumedang tidak bisa menerima tahu buatan Ong. Singkat cerita, akibat penurunan omzet, Ong dan istri memilih pulang kampung ke China di tahun 1917.

Di tahun yang sama, datang anak Ong, Ong Bung Keng, ke Sumedang untuk meneruskan bisnis ayahnya. "Kegagalan orang tuanya dalam menjual tahu membuat Ong Bung Keng berpikir tentang apa yang harus dia lakukan agar tahu tersebut lebih menarik," tulis peneliti BRIN itu.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(som/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda