Beberapa hari belakangan, cuaca di Jakarta dan sekitarnya terasa lebih menyengat dari biasanya. Terkait panas terik di kawasan Jabodetbek ini, BMKG pun angkat bicara.

Bunda juga merasakan enggak cuaca dua hari terakhir ini sangat panas melebihi hari-hari sebelumnya? Bubun pun sempat ikut mengecek, kemarin pukul 12.20 di Jakarta Selatan suhunya mencapai 36 derajat celcius.

Sedangkan menurut laporan data prakiraan cuaca BMKG pada pukul 13.00 di daerah Jakarta Timur, juga tak berbeda jauh. Suhu di daerah mereka mencapai 35 derajat celcius. Kemudian di wilayah Bekasi juga tercatat mencapai 36 derajat celcius.

Menanggapi hal ini, Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, mengatakan bahwa sebagian wilayah Indonesia bagian selatan cenderung masih mengalami kemarau. Kondisi inilah yang kemudian mengakibatkan angin dari timur yang berasal dari belahan bumi selatan membawa massa udara kering yang cukup kuat berhembus. Itu sebabnya udara menjadi sangat terik, Bunda.

"Pengaruh El Nino dan IOD Positif menyebabkan potensi pembentukan awan hujan relatif menjadi lebih rendah sehingga musim hujan akan menjadi lebih lambat sebagian besar terjadi pada bulan November," kata Guswanto dikutip dari detikcom, Jumat (29/9/2023).

Apa sih IOD?

Bunda sudah tahu apa itu IOD atau Ocean Dipole? Ini merupakan sebagai perbedaan suhu permukaan laut antara dua wilayah, Laut Arab (Samudera Hindia bagian barat) dan Samudera Hindia bagian timur di selatan Indonesia.

El Nino adalah...

Sementara El Nino sendiri merupakan fenomena pemanasan suhu permukaan lait di Samudra Pasifik yang memicu penurunan curah hujan glonal. Nah, merujuk penjelasan BMKG, El Nino bisa berlangsung lama hingga akhir tahun.

Perpaduan dua fenomena alam inilah yang kemudian memicu panas lebih menyengat dari biasanya. "Suhu udara maksimum di wilayah Indonesia 10 hari terakhir terpantau mencapai 35-37 derajat Celcius. Kondisi ini merupakan hal yang biasa dan normal terjadi pada musim kemarau dan periode peralihan musim," imbuhnya lagi.

Tak hanya panas luar biasa di Jabodetabek, ada poyensi bahaya lain yang bisa ditimbulkan dari kemunculan dua fenomena alam ini. Apa saja?

LANJUTKAN MEMBACA KLIK DI SINI!