Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

6 Penyebab Memar Tanpa Sebab dan Cara Mengatasinya, Berisiko Kanker Bun

Arina Yulistara   |   HaiBunda

Senin, 06 Nov 2023 21:55 WIB

ilustrasi memar
6 Penyebab Memar Tanpa Sebab dan Cara Mengatasinya, Berisiko Kanker Bun/Foto: Getty Images/iStockphoto/Dina Damotseva
Daftar Isi

Pernah mengalami memar tanpa sebab yang jelas? Mungkin bisa menjadi tanda penyakit. Ini dia penyebab memar tanpa sebab dan cara mengatasinya.

Memar terjadi ketika darah terperangkap di bawah kulit, biasanya akibat cedera benturan yang merusak pembuluh darah kecil. Namun tidak semua memar memiliki penjelasan yang sederhana.

Meskipun memar terjadi secara tiba-tiba belum tentu berarti seseorang menderita suatu kondisi medis. Memar adalah kondisi di mana pembuluh darah kapiler di bawah kulit pecah dan menyebabkan darah merembes ke jaringan di sekitarnya. 

Banner Kalimat Pantangan untuk Anak

Memar biasanya berwarna biru, ungu, atau merah, dan biasanya hilang sendiri dalam beberapa hari. Dalam kebanyakan kasus, memar disebabkan oleh cedera, seperti jatuh, benturan, atau pukulan. Namun dalam beberapa kasus, memar dapat muncul tanpa sebab yang jelas.


Berikut penyebab memar tanpa sebab yang bisa menjadi indikasi penyakit atau karena faktor lainnya.

Penyebab memar tanpa sebab

1. Penyakit kelainan darah

Mengutip dari Medical News Today, penyebab memar tanpa sebab bisa karena penyakit kelainan darah, seperti hemofilia dan penyakit Von Willebrand. Hemofilia adalah suatu kondisi genetik di mana seseorang kekurangan faktor pembekuan VIII atau IX sehingga menyebabkan memar yang berlebihan.

ni adalah kondisi langka yang kebanyakan menyerang pria. Orang dengan trombositopenia imun memiliki jumlah trombosit yang rendah dan memar juga bisa muncul tanpa alasan. 

Trombosit adalah sel yang membantu darah membeku dan menghentikan pendarahan. Defisiensi faktor V merupakan kelainan perdarahan langka di mana orang kekurangan protein faktor koagulasi V. Hal ini mencegah pembekuan darah. 

Gejala dapat terjadi pada semua usia. Namun sebagian besar kasus yang parah cenderung terjadi pada masa kanak-kanak.

2. Kekurangan vitamin dan mineral

Kekurangan vitamin dan mineral tertentu, seperti vitamin C, vitamin K, dan zat besi, dapat menyebabkan pembuluh darah menjadi rapuh. Akibatnya, pembuluh darah lebih mudah pecah dan menyebabkan memar tanpa sebab yang jelas.

3. Diabetes

Diabetes dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah dan saraf. Kerusakan ini membuat pembuluh darah menjadi rapuh dan saraf menjadi kurang sensitif. Hal tersebut kemudian membuat Bunda lebih rentan mengalami memar bahkan tanpa cedera.

4. Penggunaan obat-obatan tertentu

Beberapa obat-obatan, seperti obat antikoagulan dan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), dapat mengganggu proses pembekuan darah. Obat-obatan dapat menghambat proses pembekuan darah dan menghambat fungsi trombosit. 

5. Penyakit organ hati dan ginjal

Penyakit organ hati dan ginjal dapat mengganggu fungsi tubuh dalam memproduksi darah dan membuang racun. Bunda dengan penyakit organ hati dan ginjal lebih rentan mengalami memar.

Ketika hati rusak, ia berhenti memproduksi protein yang dibutuhkan untuk pembekuan darah. Misalnya, sirosis yang merupakan akibat dari kerusakan jangka panjang terus-menerus dan gejalanya mudah memar.

Namun penyakit ini tidak muncul secara terpisah dan mungkin  bersamaan dengan kelelahan, kehilangan nafsu makan, sakit perut, dan mual. Penderita penyakit ginjal juga mudah memar akibat hilangnya elastisitas kulit.

Siapa pun yang mencurigai adanya penyakit hati atau ginjal harus berkonsultasi dengan dokter.

6. Kanker darah

Mudah memar dan berdarah adalah gejala umum leukemia. Umumnya menyerang punggung, kaki, dan tangan.

Indikasi lain kemungkinan leukemia adalah banyaknya memar yang tidak diketahui penyebabnya. Memar yang membutuhkan waktu lebih lama dari biasanya untuk hilang juga menjadi perhatian lainnya.

Perawatan kanker, seperti kemoterapi dan terapi juga dapat menyebabkan memar. Hal ini karena mereka menurunkan jumlah trombosit dalam darah.

Cara mengatasi memar tanpa sebab

Cara mengatasi memar tanpa sebab tergantung pada penyebabnya. Jika memar disebabkan oleh penyakit, maka pengobatan yang diberikan akan berfokus pada penanganan penyakit tersebut.

Berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi memar tanpa sebab sebelum pergi ke dokter:

  • Kompres dingin pada area memar selama 20-30 menit, beberapa kali sehari.
  • Angkat area memar di atas ketinggian jantung untuk mengurangi pembengkakan.
  • Gunakan obat oles untuk mengurangi nyeri dan bengkak.
  • Konsumsi makanan yang kaya vitamin C, vitamin K, dan zat besi untuk membantu penyembuhan memar.

Tips untuk mencegah memar tanpa sebab

Berikut ini adalah beberapa tips untuk mencegah memar:

  • Hindari benturan atau cedera.
  • Mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi untuk menjaga kesehatan pembuluh darah.
  • Rutin berolahraga untuk meningkatkan sirkulasi darah.
  • Hindari penggunaan obat-obatan tertentu tanpa resep dokter.
  • Kontrol penyakit kronis secara rutin.

Jika memar tanpa sebab tidak kunjung sembuh atau semakin parah, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fia/fia)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda