MOM'S LIFE
Nestapa Perempuan Palestina, Minum Obat Penunda Haid karena Sulit Akses Sanitasi
Fitri Andiani | HaiBunda
Sabtu, 11 Nov 2023 16:17 WIBSerangan Israel yang membabibuta terhadap Palestina telah menghancurkan banyak hal. Hal ini membuat bukan hanya para pejuang yang jadi korban, tapi juga warga sipil, tak terkecuali perempuan dan anak-anak.
Ribuan anak tewas, korban luka maupun pasien sulit mendapat perawatan maksimal, bahkan banyak perempuan terpaksa melahirkan dengan operasi caesar tanpa anastesi, Bunda.
Air bersih juga kini menjadi barang langka di Palestina. Untuk makan dan minum pun sulit, apalagi untuk kebutuhan sanitasi. Para perempuan di Gaza Palestina bahkan dilaporkan terpaksa meminum obat penunda haid. Ini semua karena ketiadaaan air bersih, sanitasi yang buruk, serta minimnya produk menstruasi seperti pembalut dan tampon.
Para perempuan Gaza mengonsumsi tablet norethisterone yang biasanya diresepkan untuk kondisi seperti perdarahan menstruasi yang parah, endometriosis, dan nyeri haid.
Melansir dari CNBC, menurut Dr Walid Abu Hatab, seorang konsultan medis kebidanan dan ginekologi di Nasser Medical Complex di selatan kota Khan Younis, tablet tersebut menjaga kadar hormon progesteron tetap tinggi untuk menghentikan rahim melepaskan lapisannya, sehingga menunda menstruasi.
Obat penunda haid yang dikonsumsi wanita Palestina memang termasuk obat resmi, namun pil tersebut memiliki efek samping yang tentu juga merugikan perempuan.
Efek samping obat penunda haid tersebut di antaranya, pendarahan vagina yang tidak teratur, mual, perubahan siklus menstruasi, pusing dan perubahan suasana hati. Sayangnya, para perempuan Gaza tak punya pilihan lain selain mengambil risiko tersebut di tengah gencarnya serangan Israel.
Kondisi yang memilukan di Gaza membuat rutinitas menjaga kebersihan menjadi sebuah kemewahan, bahkan hampir mustahil, Bunda. Air bersih yang amat sangat terbatas membuat penduduk harus benar-benar membatasi aktivitasnya.
Penggunaan kamar mandi harus dijatah, dan mandi dibatasi hanya boleh sekali beberapa hari sekali. Banyak toko dan apotek kini kekurangan stok pembalut. Tablet penunda menstruasi umumnya lebih banyak tersedia di beberapa apotek karena jarang digunakan.
Belum lagi, nasib anak-anak remaja yang baru memulai menstruasi pertamanya.
TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fia/fia)