Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Tingkat Kelahiran di Negaranya Rendah, Kim Jong Un Nangis Memohon Agar Para Wanita Korut Mau Hamil & Punya Anak

Annisa A   |   HaiBunda

Kamis, 07 Dec 2023 19:36 WIB

Ilustrasi Bayi Achondroplasia
Tingkat Kelahiran di Negaranya Rendah, Kim Jong Un Nangis Memohon Agar Para Wanita Korut Mau Hamil & Punya Anak / Foto: AP Photo

Korea Utara menjadi salah satu negara di kawasan Asia yang memiliki tingkat kelahiran rendah. Hal ini sampai membuat sang presiden, Kim Jong Un menangis dan memohon di hadapan rakyatnya.

Pada Minggu lalu, pemerintah Korea Selatan menggelar Pertemuan Ibu Nasional atau National Mothers' Meeting di Pyongyang. Dalam kesempatan itu, Kim Jong Un memiliki sebuah permohonan yang dirancang khusus kepada para tamu wanita.

Kim Jong Un memohon sambil menangis di hadapan ribuan wanita Korea Utara agar mereka mau menghentikan penurunan angka kelahiran di negara komunis tersebut dengan memiliki lebih banyak bayi.

Melansir Independent, ia terlihat menyeka matanya dengan saputangan. Tak lupa, ia menyapa para hadirin dengan sapaan 'Ibu Tersayang'.

"Mencegah penurunan angka kelahiran dan pengasuhan anak yang baik adalah tugas rumah tangga yang perlu kita tangani saat bekerja dengan para ibu," ujar Kim Jong Un kepada mereka.

Kim Jong Un menambahkan, Korea Utara tengah dihadapkan dengan sejumlah tugas sosial yang salah satunya harus diselesaikan oleh para 'ibu'.

"Tugas-tugas ini termasuk membesarkan anak-anak mereka sehingga mereka akan dengan teguh meneruskan revolusi kita, menghilangkan praktik-praktik non-sosialis yang semakin meningkat akhir-akhir ini," tutur Kim Jong Un.

Selain itu, Kim Jong Un juga menyebutkan tugas lainnya seperti meningkatkan keharmonisan keluarga dan persatuan sosial, membangun cara hidup budaya dan moral yang sehat.

"Menjadikan kebajikan-kebajikan komunis dan sifat-sifat membantu dan memimpin satu sama lain untuk maju mendominasi masyarakat kita, menghentikan penurunan angka kelahiran, dan merawat anak-anak dengan baik serta mendidik mereka secara efektif," sambungnya.

"Ini adalah urusan keluarga kita bersama, yang perlu kita selesaikan dengan bergandengan tangan dengan ibu kita," tutur pria 39 tahun itu.

Dana Kependudukan PBB memperkirakan bahwa pada 2023, tingkat kesuburan atau jumlah rata-rata anak yang dilahirkan oleh para wanita Korea Utara berada pada angka 1,8. Negara tersebut telah mengalami penurunan angka kelahiran selama beberapa dekade terakhir.

Kendati demikian, tingkat kesuburan Korea Utara masih lebih tinggi dibandingkan dengan beberapa negara tetangganya yang juga sedang mengalami tren penurunan serupa. Baca di halaman setelah ini.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!


PENURUNAN TINGKAT KELAHIRAN DI KORSEL & JEPANG

Ilustrasi Bayi Achondroplasia

Ilustrasi Bayi / Foto: iStock

Selain Korea Utara, negara tetangganya seperti Korea Selatan juga mengalami penurunan tingkat kesuburan ke rekor terendah yaitu 0,78 pada tahun lalu. Hal ini sampai membuat Korea Selatan mengalami kekurangan dokter anak. Sementara itu, Jepang mengalami penurunan menjadi 1,26.

Menurunnya angka kelahiran di negara-negara tersebut membuat pemerintah harus melakukan berbagai cara, seperti Korea Selatan yang mengadakan acara perjodohan untuk meningkatkan angka kelahiran.

Selain penurunan angka kelahiran, Korea Utara dengan jumlah penduduk sekitar 25 juta jiwa juga menghadapi kekurangan pangan yang serius selama beberapa dekade terakhir.

Banner Hoki 12 Shio 2024

Pada 1990-an, terjadi banyak kasus kelaparan mematikan yang kerap disebabkan oleh bencana alam seperti banjir yang merusak hasil panen.

Tingkat kesuburan negara tersebut mencatat penurunan besar setelah terjadinya bencana kelaparan pada pertengahan tahun 1990-an. Kala itu, diperkirakan ada ratusan ribu orang tewas akibat kelaparan, menurut data Hyundai Research Institute yang berbasis di Seoul dalam sebuah laporan pada bulan Agustus.

"Mengingat Korea Utara kekurangan sumber daya dan kemajuan teknologi, maka negara ini akan menghadapi kesulitan untuk menghidupkan kembali dan mengembangkan industri manufaktur jika tidak tersedia tenaga kerja yang cukup," kata laporan tersebut.


(anm/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda