Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Kisah Inspiratif Pasutri Difabel, Sukses Bisnis Sablon & Olahraga

Annisa Afani   |   HaiBunda

Sabtu, 16 Dec 2023 22:00 WIB

Ilustrasi sablon baju
Ilustrasi sablon baju/ Foto: Getty Images/iStockphoto/NiseriN
Jakarta -

Nasihat yang mengatakan bahwa ada jalan bagi setiap orang yang mau berusaha memang benar adanya, Bunda. Hal ini dibuktikan langsung oleh pasangan difabel tuna daksa Supriadi dan Nuni Wahyu Lestari.

Keduanya hidup dengan keterbatasan fisik. Meski begitu, pasangan yang bertemu dalam organisasi olahraga ini tetap semangat, tak minder, bersyukur, dan berusaha untuk terus menjalani kehidupan dengan baik.

"Allah sudah kasih kayak gini, ya berarti saya tuh orang pilihan. Berarti ya sudah, ikhlas," ujar Nuni dikutip dari kanal YouTube PecahTelur pada Rabu (13/12/2023). HaiBunda sudah mengontak akun YouTube PecahTelur dan diizinkan menulis kisahnya.

Supriadi dan Nuni Wahyu Lestari merupakan pengusaha yang bergelut di bidang percetakan dan sablon. Usaha ini sudah berjalan lama dan sukses dikenal banyak orang.

Dalam usaha tersebut, Supriadi fokus mengerjakan sablon sekaligus desain. Sedangkan sang istri membantunya sebagai penjahit.

Awal jalani usaha

Usaha ini lahir karena Supriadi mengalami kesulitan menjadi pekerjaan. Lulusan SMK jurusan Teknik Komputer dan Jaringan ini pun sampai mengikuti pelatihan agar memiliki keterampilan tambahan.

Pelatihan tersebut ia jalani selama satu di Bantul. Ini merupakan program pemerintah setempat untuk mendukung masyarakat dengan keterbatasan fisik.

"Melamar (pekerjaan) itu sulit. Awal mula (usaha) itu, saya diajak kursus untuk desain grafis sama sablon selama 1 tahun itu di Pundong, Bantul tahun 2012. Yang nawarin dari Pemerintah Desa, pemerintah mencari anak-anak disabilitas yang sudah lulus sekolah atau yang belum sekolah itu untuk diajar keterampilan," bebernya.

Pelatihan ini juga menyediakan fasilitas yang bisa dimanfaatkan oleh peserta untuk memulai usaha. Pasca pelatihan, ia tak langsung ke kembali ke rumah melainkan mencoba peruntungan dengan memanfaatkan dukungan yang ada.

Dari keterampilan desain grafis, ia kemudian bekerja sama dengan pemilik sablon lokal. Dari kesempatan tersebut, ia akhirnya memiliki usaha sendiri meski sempat ragu untuk memulai.

"Mungkin karena kesulitan saya mencari pekerjaan, saya harus bikin usaha sendiri."

"Dengan alat seadanya, modal sedikit saya coba yakin bisa, 'Ayo berusaha sendiri'," kenangnya.

Sejauh ini, bisnis percetakannya berjalan dengan lancar. Meski masih mengandalkan alat dari rekan kerja dan keterbatasan fisik, ia beruntung bisa bekerja bareng istri untuk memenuhi kebutuhan harian.

"Karena sudah terbiasa dari kecil, ya kayak punya tangan dua," ujar sang istri menimpali.

Tidak hanya berprestasi dalam dunia usaha, Supriadi juga menjadi atlet penyandang disabilitas di cabang olahraga angkat berat. Ia aktif berlatih dan berpartisipasi dalam kompetisi lokal dan nasional.

Optimis dan bersyukur

Hidup bersama dengan kondisi yang tak jauh berbeda, Supriadi dan Nuni terlihat bahagia dan nyaman. Pasangan yang dikaruniai seorang anak perempuan ini terlihat optimis dan bersyukur dengan semuanya.

"Alhamdulillahnya, ya. Ada saja rezeki yang datang karena Allah itu memberikan jalan yang terbaik untuk saya dengan keterbatasan yang dimiliki."

Tak lupa, Supriadi juga memberikan pesan, Bunda. Pria berusia 32 tahun ini mengajak orang-orang untuk tetap semangat meski ada keterbatasan yang menghalangi.

"Untuk teman-teman semuanya, tetap semangat jalani hidup ini. Walaupun dalam kekurangan tetaplah dijalani, syukuri apa yang ada. Pasti Allah akan berikan jalan yang terbaik untuk kita."

"Berdoa, minta sama Allah agar diberi kemudahan dan kelancaran," sambungnya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis! 

(AFN/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda