Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Kabar Celine Dion Usai Divonis Sindrom Langka Stiff-Person Syndrome: Aku Tak Menyerah

Annisa Afani   |   HaiBunda

Senin, 01 Jan 2024 06:00 WIB

Celine Dion.
Celine Dion/ Foto: Instagram @celinedion

Celine Marie Claudette Dion atau lebih dikenal dengan Celine Dion mengalami masalah pada kondisi kesehatannya, Bunda. Perempuan berusia 55 tahun ini sedang berjuang melawan stiff person syndrome.

Ini merupakan kondisi serius yang membuat seseorang mengalami kelainan neurologis langka. Bahkan, keadaan tersebut juga memengaruhi kemampuan Celine Dion untuk berjalan hingga bernyanyi.

"Kelainan neurologis langka dengan ciri-ciri penyakit autoimun yang menyebabkan tubuh menjadi kaku dan lebih sensitif terhadap suara, sentuhan, dan tekanan emosional," menurut National Institute of Neurological Disorders and Stroke.

Penyakit ini juga dapat membuat penderitanya memiliki postur tubuh yang membungkuk dan kaku. Bahkan menurut saudara perempuan Celine Dion, pelantun All by Myself itu tidak memiliki kendali atas otot-otot tubuhnya.

Kabar terbaru Celine Dion

Celine Dion terakhir kali membuka diri tentang status kesehatannya pada Mei 2023. Ini merupakan momen pengumuman soal pembatalan sisa konser tur dunia di laman resminya.

Dalam kesempatan tersebut, ia berbagi tentang upayanya untuk mengatasi stiff person syndrome, terutama saat akan tampil. Bahkan, melalui situs resminya, ia berjanji untuk berusaha semaksimal mungkin dan tak akan menyerah demi demi mengembalikan kondisi badannya seperti semula.

"Saya ingin kalian semua tahu, saya tidak akan menyerah... dan saya tidak sabar untuk bertemu dengan kalian lagi!" ujarnya.

Diketahui, bunda tiga orang anak ini diagnosis mengalami stiff person syndrome pada Desember 2022. Diungkap saudara perempuannya, banyak pihak yang ingin Celine Dion bisa segara kembali ke atas panggung.

Akan tetapi, kondisi langka tersebut membuat semuanya menjadi tidak pasti. Apalagi, Celine Dion mengalami kesulitan mengontrol otot seluruh tubuh, termasuk pita suara.

"Pita suara adalah otot, begitu juga dengan hati. Itulah yang membuat saya khawatir," kata Claudette, dikutip dari CBS News.

"Karena ini adalah satu dari sejuta kasus, para ilmuwan tidak memiliki banyak penelitian tentang topik ini."

Teruskan membaca di halaman berikut ya, Bunda.


Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis! 


MENGENAL STIFF-PERSON SYNDROME

Celine Dion.

Celine Dion/ Foto: Instagram @celinedion

Stiff person syndrome atau sindrom orang kaku terjadi dan memengaruhi 1 dari sejuta orang, Bunda. Meskipun beberapa penelitian menunjukkan bahwa angka tersebut terlalu rendah, namun menurut National Institutes of Health, penyakit ini menyerang dua kali lebih banyak perempuan dibandingkan pria.

Kondisi ini turut sering dikaitkan dengan penyakit autoimun lain, misalnya diabetes tipe 1 dan vitiligo. Juga, penelitian menunjukkan bahwa penyakit ini dapat disebabkan oleh respons autoimun di otak dan sumsum tulang belakang yang salah namun penyebab munculnya masih belum dipahami.

Banner Rekomendasi Liburan Keluarga

Perawatan

Sindrom ini merupakan kondisi rumit yang memengaruhi setiap pasien dengan cara yang berbeda. Selain itu, jenis sindrom yang berbeda mungkin memerlukan pendekatan pengobatan yang tak sama pula.

Rencana perawatan yang dipersonalisasi biasanya menangani aspek autoimun, neurologis, visual, mobilitas, dan nyeri. Meskipun saat ini tidak ada terapi yang dapat menyembuhkannya, namun perawatan tertentu dapat membantu meminimalkan keparahan gejala dan meningkatkan kualitas hidup.

Bersama dengan obat-obatan, terapi non-medis dapat membuat gejala sindrom orang kaku menjadi lebih mudah ditangani. Mengutip John Hopkins Medicine, berikut di antaranya:

  1. Terapi fisik.
  2. Stimulasi saraf.
  3. Peregangan.
  4. Manipulasi osteopatik.
  5. Qi gong.
  6. Perawatan kiropraktik.
  7. Pijat.
  8. Yoga.
  9. Akupunktur.
  10. Akupresur.
  11. Pelatihan pilates.
  12. Terapi perilaku kognitif.

(AFN/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda