Kisah Teh Windy Kena PHK saat COVID-19, Kini Sukses Jual Seblak Omzet Rp22 Juta per Hari

isah Teh Windy Kena PHK Saat COVID-19, Kini Sukses Jual Seblak Omzet Rp22 Juta Per Hari / Foto: YouTube TRANS TV Official

Bisnis kuliner memang sangat menjanjikan. Bermula dari seblak, perempuan asal Karawang, Jawa Barat ini bangkit kembali usai terpuruk di masa pandemi.

Teh Windy kini menjadi pengusaha seblak yang viral di media sosial. Kedai seblak yang ia buka selalu laris dan diramaikan oleh pengunjung.

Ada banyak orang yang rela mengantre berjam-jam demi mencicipi seblak buatan Teh Windy. Padahal, ada banyak kedai seblak lainnya di daerah Windy berjualan.

"Aku juga bingung, sampai 500 meter dari aku juga ada (jualan seblak)," ucap Windy, dikutip dari kanal YouTube TRANS TV Official.

Bisnis seblak Teh Windy bermula dari titik terendah ketika ia di-PHK pada masa pandemi COVID-19. Padahal saat itu, ia dan suami baru saja menikah.

"Tahun 2021 pas COVID-19 sampai sekarang. Pas pertama nikah langsung di-PHK. Dari suami sama aku semua di-PHK," ia bercerita.

Sebelum bekerja dan pada akhirnya di-PHK, Windy sempat menggeluti bidang farmasi. Namun kecintaannya terhadap dunia kuliner membuat Windy berganti haluan.

Setelah di-PHK, Windy dan suami harus bertahan di masa pandemi. Ia mencoba untuk menjual beberapa makanan sederhana hingga akhirnya terinspirasi untuk membuka warung seblak.

"Kita dulu sama-sama di F&B, aku 2019 banting setir (dari farmasi) ke sana. Dari situ masih jualan lotek, gorengan, karedok, tiap pagi. Akhirnya jual seblak karena suka seblak," ujarnya.

Perempuan asal Subang itu awalnya hanya mengandalkan modal yang tak seberapa. Berbekal uang Rp1 juta, Windy mengolah modal tersebut menjadi usaha seblak.

Seblak Teh Windy dibuat dengan memakai bumbu-bumbu dapur sederhana. Daya tariknya terletak di berbagai macam topping yang ia sediakan. Pengunjung dapat memilihnya sesuai dengan budget masing-masing.

"Jadi topping-nya ada 100, bisa pilih sesuai harga. Kalau yang ambil sepuasnya cuma kerupuk. Ada yang (pernah beli) Rp70 ribu per porsi," ia memaparkan.

Pada mulanya, Windy hanya berjualan di halaman rumah mertua. Porsi yang ia tawarkan juga masih dalam jumlah terbatas. Baca di halaman berikutnya.

Pilihan Redaksi

Saksikan juga video tentang tips berbisnis dengan modal terbatas:

TAK SADAR PERNAH MERUGI

Seblak Teh Windy / Foto: YouTube TRANS TV Official

Sedikit demi sedikit, modal yang Windy kumpulkan semakin banyak. Sang suami yang sempat bekerja kembali akhirnya memutuskan untuk resign demi membantu sang istri mengelola bisnis seblak.

"Nabung 4 bulan biar bisa bikin warung pinggir jalan. Terus tambah modal biar bisa menarik banyak orang. Suami rela resign kerja demi bantuin aku di warung. Belum punya karyawan masih apa-apa berdua dan sekarang sudah punya 4 karyawan. Tapi masih sulit buat ke pasar. Nabung lagi biar kebeli mobil," tuturnya.

Saat ini, seblak Teh Windy tak pernah sepi pengunjung. Ia mampu menjual sekitar 1000 porsi seblak dalam sehari, Bunda. Omzet yang ia dapatkan juga cukup besar.

"Kalau weekend sehari Rp22 juta. Kalau weekday Rp15 juta - Rp17 juta," ungkap Windy.

4 Kalimat yang Pantang Diucapkan Orang Tua saat Anak Kembali Sekolah usai Libur Panjang

Berkat hasil berjualan seblak, Windy bisa mencapai berbagai macam impiannya, "Umrah, beli mobil ada 2, rumah, nanti mau umrah-in orang tua sama mertua."

Meski begitu, usahanya tak luput dari tantangan. Windy pernah merugi tanpa ia sadari. Kala itu, ia masih menerapkan sistem bayar setelah makan kepada pengunjung. Namun ternyata, banyak pengunjung yang pulang tanpa membayar tanpa sepengetahuan Windy.

"Ada, dulu kan bayarnya belakangan. Nah sama sekarang bayar duluan tuh beda jauh jomplangnya sampai Rp2 jutaan," ucapnya.