Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Alasan Kenapa Habis Makan Tidak Boleh Tidur, Ternyata Bahaya Bun

Arina Yulistara   |   HaiBunda

Selasa, 30 Jan 2024 11:01 WIB

Ilustrasi tidur
Ilustrasi habis makan langsung tidur/ Foto: Getty Images/marchmeena29
Daftar Isi

Sering makan malam lalu langsung tidur? Yuk ubah kebiasaan tersebut mulai sekarang, Bunda. Ini alasan kenapa habis makan tidak boleh tidur.

Banyak orang terbiasa langsung tidur setelah makan, terutama setelah makan malam. Kebiasaan ini mungkin terasa nyaman karena perut kenyang tapi sebenarnya dapat berdampak negatif bagi kesehatan.

Setelah Bunda makan, tubuh memerlukan waktu beberapa jam untuk memindahkan makanan dari perut ke usus kecil. Ini sebuah proses yang jauh lebih sulit dilakukan saat Bunda berbaring.

Jadi, apakah makan sebelum tidur itu buruk? Bisa dibilang iya. Makan sebelum tidur bisa membuat Bunda lebih sulit tertidur bahkan memicu mulas pada malam hari.

Belum lagi, makan saat Bunda lelah dapat menyebabkan makan berlebihan. Hal ini akhirnya menjadi sebuah kebiasaan yang dapat menyebabkan lebih banyak masalah kesehatan di kemudian hari.

Mengutip dari Verywell Health, mari memahami alasan kenapa habis makan tidak boleh tidur.

Alasan kenapa habis makan tidak boleh tidur

Makan dalam porsi besar sebelum tidur mungkin lebih banyak merugikan daripada menguntungkan. Penelitian menunjukkan bahwa makan sebelum tidur mempunyai beberapa risiko kesehatan. Berikut risiko habis makan langsung tidur.

1. Proses pencernaan terganggu

Setelah makan, tubuh akan bekerja untuk mencerna makanan tersebut. Proses pencernaan ini melibatkan berbagai organ, seperti lambung, usus, dan hati.

Saat tidur, tubuh akan berada dalam posisi relaks. Hal ini dapat menyebabkan aliran darah ke lambung menjadi berkurang. 

Akibatnya, makanan akan lebih lama dicerna dan dapat menyebabkan berbagai masalah pencernaan, seperti perut kembung, mual, dan muntah.

2. Meningkatkan risiko penyakit asam lambung

Penyakit asam lambung (GERD) merupakan kondisi di mana asam lambung naik ke kerongkongan. GERD dapat disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya kebiasaan tidur setelah makan.

Saat tidur, katup yang menghubungkan lambung dan kerongkongan akan menjadi lebih rileks. Hal ini dapat menyebabkan asam lambung naik ke kerongkongan dan menimbulkan iritasi.

3. Meningkatkan risiko obesitas

Tidur setelah makan dapat menghambat tubuh dalam membakar kalori. Hal ini karena tubuh akan fokus pada proses pencernaan dan tidak akan membakar kalori untuk menghasilkan energi.

Jika kebiasaan ini dilakukan secara terus-menerus dapat meningkatkan risiko obesitas. Obesitas merupakan faktor risiko berbagai penyakit kronis atau berbahaya, seperti diabetes, jantung, dan stroke.

4. Kualitas tidur yang buruk

Makan terlalu dekat dengan waktu tidur dapat mengganggu tidur Bunda, apalagi jika dalam jumlah banyak. Penelitian menunjukkan bahwa semakin dekat seseorang makan sebelum tidur, semakin besar kemungkinannya untuk terbangun sepanjang malam.

Makan juga memicu pelepasan insulin, hormon yang membantu tubuh Bunda menggunakan makanan untuk energi. Proses ini dapat menggeser ritme sirkadian tubuh dengan memberi tahu otak untuk tetap terjaga dan mengganggu kemampuan Bunda agar bisa tertidur.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Sleep Medicine menemukan hubungan kuat antara terlambat makan dan kualitas tidur yang buruk. Orang yang terlambat makan juga lebih mungkin mengalami sleep apnea parah, yaitu gangguan tidur di mana pernapasan berulang kali mulai dan berhenti.

Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa makan larut malam dan langsung tidur bisa menyebabkan rasa kurang kenyang serta memiliki asupan kalori lebih besar. Dengan kata lain, makan sebelum tidur dapat menyebabkan Bunda merasa kurang kenyang meskipun lebih banyak dibandingkan waktu lain dalam sehari.

Seiring berjalannya waktu, makan berlebihan secara kronis dapat menyebabkan sindrom metabolik, sekelompok kondisi yang meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan stroke.

Secara keseluruhan, makan sebelum tidur harus dihindari kecuali Bunda memiliki alasan medis untuk melakukannya. Jika Bunda harus makan sebelum tidur, berhati-hatilah untuk tidak makan berlebihan dan buatlah keputusan sehat tentang apa yang dikonsumsi.

Waktu terbaik untuk makan sebelum tidur

Sebagai pedoman umum, ahli gizi akan meminta Bunda menunggu sekitar tiga jam untuk tidur setelah makan. Misalnya saja, jika Bunda makan malam pada jam 6 sore, usahakan menunggu untuk tidur hingga pukul 21:00.

Hal ini memungkinkan saluran pencernaan bekerja dengan baik dan memberi waktu bagi isi perut Bunda berpindah ke usus kecil. Sistem sirkadian tubuh Bunda mempersiapkan tubuh agar lebih efisien dalam mencerna, menyerap, dan memetabolisme makanan pada awal hari.

Untuk itu, waktu terbaik adalah mengonsumsi makanan dalam jumlah besar pada paruh pertama hari itu. Kemudian makan makanan bergizi dalam jumlah kecil pada malam hari, beberapa jam sebelum tidur.

Jadi, tidak ada alasan baik untuk Bunda habis makan langsung tidur ya. 

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(som/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda