
moms-life
H&M Bakal PHK 588 Karyawan dan Tutup 28 Toko, Ini Penyebabnya Bun
HaiBunda
Kamis, 01 Feb 2024 17:00 WIB

Perusahaan fashion asal Swedia, H&M tengah berada di bawah tekanan. Mereka mengumumkan akan menutup 28 toko dan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 588 pekerja di Spanyol.
Dalam sebuah pernyataan gabungan, serikat CCOO dan UGT mengatakan perusahaan akan melakukan pengurangan karyawan atas alasan organisasi, produktivitas, dan ekonomi, tanpa rincian detail yang lebih jauh.
Saat ini, perusahaan H&M telah memiliki 133 toko yang tersebar di Spanyol. Mereka memperkerjakan hampir 4.000 orang, berdasarkan laporan tahunan H&M.
Berdasarkan pernyataan yang disampaikan ke media, mereka bermaksud menutup 28 toko di tahun ini. H&M mengatakan bahwa mereka akan memprioritaskan toko di lokasi yang tepat dan tetap bersaing secara kompetitif. Mereka juga akan mengevaluasi portofolio toko secara konsisten.
"Hal ini mencakup; meningkatkan pengalaman berbelanja di toko-toko kami yang ada, secara aktif mencari peluang baru dan membuat keputusan yang tepat mengenai penutupan toko apabila diperlukan," bunyi keterangan resmi mereka, dikutip dari Reuters.
Langkah yang dilakukan oleh H&M sejalan dengan perusahaan fashion besar lainnya yang telah menutup toko-toko kecil mereka dalam beberapa tahun terakhir di dunia.
Mereka lebih memilih untuk memperluas cabang-cabang utama yang menarik dan memiliki lebih banyak pengunjung. Cabang tersebut juga lebih unggul karena dapat berfungsi ganda sebagai pusat logistik e-commerce.
Sebelumnya, H&M juga pernah melakukan PHK dan pemotongan gaji karyawan. Baca di halaman setelah ini.
Simak juga video tentang kaleidoskop tren fashion 2023:
SUDAH PERNAH PHK & POTONG GAJI
Toko H&M / Foto: Getty Images/wonry
Bukan pertama kalinya bagi H&M dalam mengambil keputusan besar untuk melakukan PHK massal. Pada November 2022, H&M mengumumkan rencana global untuk mengurangi 1.500 pekerja.
Hal itu mereka lakukan demi memangkas biaya, Bunda. Pada 2021, H&M Spanyol telah mengurangi gaji karyawan mereka sebanyak 400 orang. Namun, H&M akhirnya memberikan kenaikan gaji yang signifikan setelah para pekerja melakukan aksi protes dan mogok kerja.
Rencana penutupan toko dan pemberhentian ratusan karyawan di tahun tersebut membuat H&M mendapat perhatian dari serikat pekerja.
"Kami yakin tindakan ini terlalu agresif dan mungkin bisa mencari solusi yang tidak melibatkan hilangnya pekerjaan," komentar serikat pekerja.
H&M merupakan pengecer pakaian terbesar kedua di dunia setelah Inditex, perusahaan yang memproduksi sejumlah merek ternama seperti Zara, Pull & Bear, dan Bershka.
Di sisi lain, Zara telah lebih dahulu melakukan penutupan toko pada masa pandemi COVID-19. Mereka menutup 1.200 toko di seluruh dunia karena mengalami kerugian Rp6,4 triliun.
Inditex dilaporkan menutup toko Zara untuk mendorong penjualan online selama kekacauan yang ditimbulkan oleh pandemi.
ARTIKEL TERKAIT

Mom's Life
Charles & Keith Viral di TikTok, Ini Sosok Pemiliknya Bun

Mom's Life
Mengintip Fashion Mahal Syahrini Setelah Berhijab, Roknya Saja Rp15 Juta Bun

Mom's Life
Bunda, Ini 5 Tips Padu Padan Baju Anak Laki-laki untuk Tampil SWAG

Mom's Life
Pakai Perhiasan Berlebihan agar Makin Cantik, Bagaimana Hukumnya dalam Islam?

Mom's Life
Sepele, Tapi Selalu Kosongkan Tas Tiap Selesai Memakai Ada Manfaatnya


7 Foto
Mom's Life
Penampilan Calon Pengantin Dian Pelangi, Lebih Glowing & Langsing
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda