HaiBunda

MOM'S LIFE

Kasus Kematian akibat Cacar Alaska Ditemukan, Kenali Gejala & Pengobatannya Bun

Tim HaiBunda   |   HaiBunda

Kamis, 15 Feb 2024 13:36 WIB
Ilustrasi Cacar Alaska/ Foto: iStockphoto/Getty Images/Hit Stop Media
Jakarta -

Kasus kematian akibat cacar Alaska atau Alaskapox ditemukan. Kasus terbaru ini diidentifikasi pada seorang pria lanjut usia yang meninggal bulan lalu, Bunda.

Menurut Departemen Kesehatan Negara Bagian, setidaknya sudah ada tujuh kasus infeksi kasus cacar Alaska dilaporkan sejak ditemukan pada tahun 2015. Namun, baru-baru ini pejabat kesehatan di Alaska menemukan kasus parah yang menyebabkan kematian.

"Ini adalah kasus pertama infeksi cacar Alaska yang parah yang mengakibatkan rawat inap dan kematian," kata Departemen Kesehatan dalam rilisnya pekan lalu.


Disebutkan bahwa pasien pertama yang meninggal ini memiliki sistem kekebalan yang lemah karena pengobatan kanker. Hal tersebut kemungkinan menyebabkan penyakit menjadi parah.

Menurut para ahli, penyakit akibat cacar Alaska sering kali ringan dan jarang terjadi pada manusia. Virus biasanya ditemukan pada populasi mamalia kecil yang ada di Alaska, Bunda.

"Enam dari tujuh kasus merupakan kasus ringan dan dapat disembuhkan dengan sendirinya, sehingga pasien bahkan tidak memerlukan perawatan suportif apa pun dari penyedia layanan kesehatan," kata ahli epidemiologi negara bagian dan kepala Bagian Epidemiologi Alaska di Departemen Kesehatan Alaska, Joe McLaughlin.

Apa itu cacar Alaska?

McLaughlin mengatakan bahwa banyak orang belum mengetahui tentang virus ini dan bagaimana penyebarannya. Cacar Alaska atau Alaskapox merupakan virus endemik yang ditemukan pada populasi mamalia kecil di Alaska.

Virus secara teratur menginfeksi tikus seperti tikus punggung merah dan hewan pengerat seperti tupai merah. Virus cacar Alaska termasuk dalam genus orthopoxvirus, yang juga mencakup virus terkenal seperti cacar dan mpox yang sering menginfeksi mamalia dan menyebabkan lesi kulit.

Sebenarnya, Alaskapox adalah virus 'lama', Bunda. Virus ini biasanya ditemukan di Afrika, Asia, dan Eropa.

"Sangat mungkin virus ini telah ada di Alaska selama ratusan, bahkan ribuan tahun," ujar McLaughlin.

Cacar Alaska bisa terpapar ke manusia yang melakukan kontak dengan hewan. Seseorang yang terkena cacar Alaska akan mengalami gejala yang khas. Apa saja gejalanya? Lalu, bagaimana dengan pengobatan orang yang terkena cacar Alaska?

TERUSKAN MEMBACA DI SINI.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/rap)

Simak video di bawah ini, Bun:

Waspada Bun, Ini 5 Perbedaan Cacar Air dan Cacar Monyet

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

15 Kalimat yang Sering Digunakan Orang dengan EQ Rendah

Mom's Life Amira Salsabila

Terpopuler: Potret Rumah Artis Indonesia yang Dilengkapi Ruang Nge-Gym

Mom's Life Amira Salsabila

5 Potret Outfit Kim Yoo Jung, Artis Cantik Korea Bintang Drakor Dear X

Mom's Life Amira Salsabila

Kompak Banget, Potret Nikita Willy dan Nona Willy Liburan Bareng Suami dan Anak ke Jepang

Mom's Life Nadhifa Fitrina

KPR Lunas, Andhara Early Gunting Semua Kartu Kredit agar Tak Lagi Berutang dan Hindari Riba

Mom's Life Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

73 Lagu Rohani Kristen Terbaik dan Terpopuler, Penyembahan & Pujian Syukur

12 Cara Baru Mendiagnosis dan Mengobati Kanker, Termasuk Payudara

11 Penyebab Telat Haid Selain Hamil, Perhatikan Kenaikan Berat Badan Bun

5 Potret Kompak Sigit Wardana 'Base Jam' dan Sang Putri yang Sudah Gadis

15 Kalimat yang Sering Digunakan Orang dengan EQ Rendah

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK